9

27 5 3
                                    

Laila Pov

Siang ini, seusai aku kuliah dan akan pulang menuju rumah, aku melihat dua mobil mewah di persimpangan jalan tak jauh dari rumahku. Aku cukup heran di desa ku sangat jarang di lewati mobil mewah apabila bukan urusan pribadi. Karena penasaran aku bertanya kepada ibu yang berdiri di pinggir jalan

"Siapa bu, yang baru datang? Tumben ada mobil lewat sini" tanya ku pada ibu itu

"Ibu juga tidak tau la, arahnya dari sekitar rumahmu mungkin saja itu tetangga mu la kamu tanya saja nanti sama ibu mu" jawab ibu tersebut

"Oh iya bu, ya sudah kalau begitu saya permisi dulu"

"Iya la hati tati yaa.."

"Iya bu, Assalamualaikum" ucap Laila

"Waailaikumsalam"

Entah mengapa mendengar jawaban ibu tadi hati ku bergetar, siapakah gerangan orang tersebut aku terus berfikir dan menemukan sebuah jawaban yang mungkin saja terjadi. Apakah mobil tersebut mengantar Azin pulang? Ya, itu mungkin saja.. ya mungkin saja itu Azim. Ku percepat langkah ku karena aku sudah tak sabar lagi, akhirnya rindu ku akan terobati kali ini.

"Assalamualaikum bu" ucap ku memasuki rumah

Di ruang tamu, aku melihat ada beberapa cangkir di atas meja. Aku semakin yakin bahwa itu tadi adalah Azim, tapi mengapa Azim datang kemari dahulu bukan pulang ke rumahnya dan menwmui ibunya, sebuah pertanyaan hinggap begitu saja dalam benakku. Namun jika pulang ke rumahnya memang akan melewati rumahku, mungkin saja ia ingin mampir senuah pikiran menjawab pertanyaan ku sendiri.

"Laila..?" Panggil ibu mengagetkanku yang tiba-tiba sudah di sampingku

"Oh iya ibu, Assalamualaikum" ucap ku sambil mencium tangan ibu ku

"Ada berita gembira untuk mu nak" kata ibu yang seolah mengiyakan segala piranku bahwa Azim telah pulang

"Iya bu, Laila sudah tau ceritanya nanti dulu Laila belum sholat" ucapku sambil tersenyum dan meninggalkan ibu di ruang tamu

Segera ku ambil wudhu dan ku hadapkan hati ku kepada Sang Maha Pencipta betapa bahagia aku saat ini, aku perlu bersyukur kepadaNya

***

Wahai Dzat yang kasih sayangnya melebihi segala yang memiliki kasih sayang terimakasih atas segala kebahagiaan yang Engkau anugrahkan kepada ku hari ini..
Atas segala rindu yang telah terobati..
Atas segala tangis yang telah menjelma menjadi tawa..
Atas impian yang kini telah menjadi kenyataan..
Sungguh, tiada Dzat yang mampu mengerti kebahagiaan ini selain Engkau..

Ibu masuk ke dalam kamar ku setelah sepenggal doa ku terbang menuju angkasa raya

"Laila.." panggil ibu sambil duduk di atas tempat tidur ku

"Iya bu" jawab ku sambil menata alat sholat ku

"Tadi seorang lelaki bersama dengan keluarganya datang melamarmu" kata ibu ku yang berada di belakang ku

Aku yang masih menata sajadah menghadap membelakangi ibu ku terasa seolah dunia berhenti, Azim lelaki yang ku rindukan itu melamarku? Secepat inikah? Tapi bersama keluarganya? Bukankah Azim hanya tinggal bersama ibunya ataukah itu keluarga dari tempatnya menimba ilmu saat ini? Segala pertanyaan seolah mengucur deras begitu saja.

"Apakah aku dan lelaki itu sudah cukup lama mengenal?" Tanyaku memastikan bahwa lelaki itu adalah Azim

"Ibu sebenarnya selama ini tidak terlalu mengerti, namun lelaki itu berkata bahwa kalian sudah bersama cukup lama" jawab ibuku

Ada seulas senyum di bibirku, telah bersama cukup lama aku yakin dia adalah sosok Azim

"Kau mengenalnya?" Tanya ibuku

"Sepertinya seperti itu" kata ku sambil tersenyum simpul

"Lalu bagaimana?" Tanya ibuku lagi

"Entahlah bu, beri Laila waktu untuk memastikan bahwa lelaki itu adalah lelaki yang Laila nanti selama ini" jawab ku sambil mendekati ibuku

"Ternyata anak ku sudah besar sekarang" ucao ibu ku sambil memelukku gemas










Hai teman - teman 😊 bagaimana ceritanya?? Jangan lupa vote dan comment yaaa😁😁

Ujung JalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang