Bryan sedang meneguk minuman soda saat teriakan nyaring sang tuan rumah yang baru pulang kerja itu terdengar dari lantai 3 memanggil nya dengan membahana. Mengerti sesuatu pasti terjadi dengan adik perempuan semata wayang nya, Bryan dengan sigap berlari ke kamar Vanessa.
Hal yang didapati Bryan saat memasuki kamar adalah daddy nya dengan muka memerah.
Bryan melongo. "Ada apa? kenapa banyak darah?" tanya nya tidak sadar
Michael menatap Bryan dengan mata merah. "Siap kan mobil sekarang!" perintahnya menatap anak lelaki nya.
Mendapati Bryan yang tidak bergerak sama sekali, Michael melempar segulung kertas yang di ambil dari atas meja samping kasur Vanessa ke muka Bryan. "Apa kamu tuli? siapkan mobil sekarang Bryan Avalan Cole." katanya mengulang kembali perintah.
Bryan yang masih shock pun berlari kebawah dan melihat Mommy nya di tengah tangga dengan rambut acak-acakan menggunakan piyama hello kitty yang Bryan berani bertaruh kalau piyama itu adalah milik adik nya.
"Ada apa Bryan? Kenapa dad teriak-teriak? daddy mu tuh minta mommy jewer yaa! Bikin mommy kebangun dengan cara yang gak elegant sama sekali." kesal nyonya rumah yang bernama Kay Cole.
Bryan menatap balik mommy nya dengan kesal. "Mom, Bryan ga ada waktu buat ngeladenin mommy. Nessa pingsan dengan banyak darah. Bryan mau ambil mobil. Mom mending ganti baju atau tenangin dad di kamar Nessa." pinta Bryan dan kembali berlari turun melewati anak tangga meninggalkan Kay yang sekarang tengah berlari ke atas.
Sesampainya Bryan di garasi pribadinya Bryan pun terdiam dengan kaku melihat apa yang ada di depan nya. Biasanya dia sangat membanggakan koleksi-koleksi mobil mewah berpintu dua nya itu. Tapi, untuk kali ini Bryan merutuki hal yang disukai nya itu. Bryan membutukan mobil berpintu 4 bukan mobil berpintu 2!
Teringat akan garage mobil milik daddy nya Bryan pun kembali berlari ke ujung rumah sebelah kanan, tempat dimana garage milik daddy nya berada.
Setelah mengambil kunci Range Rover, Bryan dengan segera membawa mobil kedepan pintu mansion milik daddy nya dan mendapati kedua orang tua nya yang sudah menunggu dengan Vanessa digendongan sang daddy.
Setelah memastikan semua nya memasuki mobil, Bryan pun berusaha menyetir dengan fokus tanpa menghiraukan tangisan didalam mobil.
10 menit kemudian, Bryan bernafas dengan lega setelah melihat rumah sakit milik daddy itu sudah berapa didepannya.
Mengetahui mobil siapa yang terparkir asal di depan lobby rumah sakit, dokter dan suster pun mendatangi mobil milik Mr.Cole dengan brankar yang susah tersedia. "Parkir mobilnya dan telfon Byron tentang keadaan Nessa. Suruh dia kesini sekarang juga. Daddy gamau ada bantahan keluar sedikit pun dari dia. Awas kalau dia ga datang. Daddy tunggu kalian di dalam." Sergah Mr.Cole dan berlari masuk ke dalam rumah sakit dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Little Nightmares
RandomKesalah-pahaman antara Vanessa dan kakak tertua nya mengharuskan Vanessa mengorbankan kebahagiaan miliknya. Kehadiran seorang asing pada keluarga Vanessa membuat satu demi satu masalah dan dendam terkuak. Demi menyelesaikan game yang terjadi akibat...