Its already started (10)

146 3 3
                                    

Pikiran nya kacau, tampilannya berantakan. Vanessa baru saja mendapati berita dari Jake jika mereka sangat kesusahan memasuki akses perusahaan Daddy Vanessa yang sangat dijaga ketat. Untuk pertama kalinya, Vanessa mengutuk akses yang dimiliki oleh sang daddy itu. Akses canggih yang bahkan sangat sulit untuk di hack, jika seperti ini Vanessa tidak mempunyai rencana lain selain meminta tolong bantuan Kay Cole, mommy kesayangannya. Deringan nada sambung terputus tepat didering ketiga yang disusul suara lembut sang ibu.

"Halo?"

"Mom? Apa kabar?"

"Vanessa? Mom baik, bagaimana dengan mu?"

"Baik, Vanessa butuh bantuan mom."

"Dan apa itu, honey?"

Cerita awal mengenai kesepakatan Vanessa dengan orang yang sering mengirim pesan ancaman pun mengalir, Kay yang tidak tahu jika Angel masih hidup langsung menangis tersedu-sedu mendengar berita bagus dari anak perempuannya itu.

Namun tak membutuhkan waktu lama, Vanessa mendapati marahan ocehan mommy nya, istri mana yang tidak marah melihat anak perempuannya mencoba menjatuhkan perusahan sang suami? Juga martabat suami.
Tapi kemudian alasan kuat serta rencana mengenai misinya diberikan Vanessa, membuat Kay menyetujui nya. Mommy nya ikut serta membantu Vanessa melalui pesan Email, untuk memberi tahu tentang kelemahan perusahaan ayahnya itu.

Setelah mengucapkan terima kasih, Vanessa menutup telfon diantara kedua nya, dan tentu saja tak butuh waktu lama Vanessa mendapati email dari mommy nya. "Jadi ini kelemahan perusahaan dad? Bisa aku ambil alih." ucapnya pada Richard yang dari tadi setia berada disamping nya.

"Apa aku perlu turun tangan?" suara pelan Richard masuk kedalam pendengaran Vanessa.

Vanessa menggeleng geli mengerti akan nada suara kekasihnya yang terdengar pias. "Dan mendapati tatapan tajam dad untuk mu dikemudian hari ketika mengetahui kamu dalang dari masalah kehilangan perusahaan nya? Tidak terima kasih, biar aku saja yang menyelesaikan rencana ini. Lagipula ini tidak terlihat susah sama sekali."

Richard tersenyum kecil menarik tangan Vanessa dan mengenggamnya. "Lalu kamu mau ngapain sekarang?" kali ini, suara Richard terdengar lebih baik, lebih tenang dan lebih kuat.

Richard memang tidak pernah bertemu secara langsung dengan orang tua kekasihnya, namun mengetahui bahwa keluarga dari kekasihnya adalah keluarga Cole, Richard berani bertaruh jika dia akan langsung mati menahan nafas bila harus menatap tatapan keluarga Cole yang sering dikenal dengan tatapan tajam serta mengintimidasi.

Siapa yang tidak takut ketika tidak pernah bertemu dengan keluarga dari sang kekasih namun Richard harus menjatuhkan perusahaan orang tua kekasihnya? Jadi tidak, Richard tidak akan ikut campur dalam urusan pengambil-alihan perusahan yang Vanessa rencana kan itu. Richard masih ingin hidup tenang tanpa harus mendapatkan kemurkaan Cole suatu hari nanti.

"Karena kelemahan perusahaan Dad gampang aku ambil alih, aku ingin kamu menghubungi sekretaris Dad dan minta sekretaris Dad untuk menjadwalkan pertemuan." Richard terdiam, secara langsung Richard berada dalam rencana ini bukan?

Pening seketika menghampiri Richard, dengan lemas Richard menganggukkan kepalanya mengerti. Dalam hati, Richard berharap calon mertua itu nanti tidak membawa nama Richard karena tidak mampu mencegah rencana gila Vanessa ketika nanti semua nya terungkap dan terselesaikan.

Vanessa terkekeh kecil. "Masih waktu makan siang, pergilah ketemu sekretaris Dad diperusahaan Dad sekarang juga, kamu masih assistantku kalau kamu lupa." Tangan nya mengusap bahu kiri Richard dan meninggalkan Richard dengan perasaan geli nya.

Pretty Little NightmaresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang