Back with part 3!
***************
Vanessa pernah merasa kesepian sebelum nya, tapi dia tidak pernah merasa sesepi dan sebosan ini. Ruangan rumah sakit VIP ini terasa pengap untuk nya. Dia menggerutu kecil, kenapa disaat-saat sakit seperti ini kedua orang tua nya berada diluar negeri yang dijuluki Paman Sam itu yang mendadak menerima panggilan bisnis pada jam 00.26 tadi.
Kakak kembar nya yang menyebalkan itu pun sedang berada dikantor, berpacaran kembali dengan berkas-berkas yang Vanessa tidak tau apa juga tidak perduli apa. Vanessa melirik meja panjang tepat disamping kasur yang didudukinya saat ini. Jam 03.44, siapa yang tidak bosan di saat-saat seperti ini? Langit yang gelap gulita, cuaca yang sedang bergemuruh seakan-akan saling berlomba untuk menunjukkan seberapa besar angin yang bisa mereka ciptakan, dan yang lebih menyebalkannya dia sendirian.
Vanessa menghela nafas kecil dan mengambil IPhone miliknya yang terletak diatas meja itu, untuk menelfon keluarganya, paling tidak salah satu dari keluarga nya.
"Halo?"
"Kakak jahat bangat! Aku sendirian disini! Angin kencang, kakak gak takut aku kena bawa angin apa hah?"
"My queen Nessa, kamu tuh bukan nya tidur malah nelfon kakak jam segini cuman bilang hal yang konyol?"
"Kak bryan jahat! Nessa ditinggal!"
"Nessa. Tidur sekarang. Kakak capek. Kakak masih banyak kerjaan. Kakak bahkan rela untuk berada diposisi kamu sekarang kalau kakak bisa! Biar kakak bisa tidur, daripada harus kerja pagi-pagi buta gini."
"Kenapa ngeluh sama Nessa? Yaudah kalau semua nya pada sibuk, Nessa mau pagi ini bolehin Nessa pergi sekolah lagi! Nessa bosan, udah 3 bulan Nessa ga masuk sekolah. Pasti kawan-kawan Nessa nyariin Nessa."
"Baiklah, buat sesuka kamu. Nanti kakak bilang ayah dan mama."
"Ya! Thank you! Love you brotha! Send my love to byron later when he woke up, ok? I know he must be sleep in your bed at your office cause I can't hear his voice since we're on the phone."
"Too and ok."
Tut.
Vanessa menatap IPhone nya setengah tak percaya. Bukan nya seharusnya dia yang mematikan panggilan telfon itu? Menyebalkan!lesson number one; Jangan pernah mengangggu kakak nya kalau lagi kerja.
**********
Vanessa menggeliat kecil di dalam selimut hitam putih berbulu miliknya tatkala seseorang mencoba membangunkannya.
"Hm? Iya apa?" tanya Vanessa tanpa mau menunjukkan mukanya yang ditutup selimut itu.
"Non bangun, bukannya ingin sekolah? Ini sudah jam 6, non harus siap-siap." Ujar bodyguard kepercayaan milik Bryan yang bernama Nico itu.
Mendengar hal itu, Vanessa dengan sigap muncul dari balik selimutnya dengan senyum yang merekah. "Ok Nic! Gue siap-siap dulu." Balas Vanessa ketika melihat Nico yang menenteng satu plastic yang Vanessa yakin adalah baju untuk nya serta perlengkapannya dan satu tas yang Vanessa kenal, tas sekolah nya.
Dia pun berlari ke dalam kamar Mandi dan tak membutuhkan waktu yang lama, 20 menit kemudian Vanessa pun keluar dari kamar mandi dengan rapi.
Dia tersenyum melihat style nya. Menurut nya, November tahun ini sedikit dingin daripada bulan November tahun lalu. Jadi tidak ada yang salah dengan outfit nya.
Vanessa melangkah keluar rumah sakit dengan 3 orang berbaju hitam dibelakangnya.
"Kata dokter abi, tidak apa-apa untuk pergi sekolah hari ini, hanya saja tolong minum obatnya saat makan siang, Nona." Seru Nico saat berhasil mengejar Vanessa dan berusaha menyeimbangi jalan nya dengan Vanessa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Little Nightmares
RandomKesalah-pahaman antara Vanessa dan kakak tertua nya mengharuskan Vanessa mengorbankan kebahagiaan miliknya. Kehadiran seorang asing pada keluarga Vanessa membuat satu demi satu masalah dan dendam terkuak. Demi menyelesaikan game yang terjadi akibat...