Misi Pertama (NC)

1.2K 26 2
                                    

Flashback off

"Kau tahu eon semenjak saat itu aku tak ingin lagi berhubungan dengan kalian, aku tak ingin kejadian itu menimpaku jadi maaf aku tak bisa membantu" ucap mina dalam hatinya.

Tak jauh darinya ada seorang pria yang tersenyum atas pertengkaran dua orang tadi. "Bagus semakin kalian berpisah semakin mudah bagiku untuk menikmati tubuh kalian semua" ucap pria tersebut lalu ikut berlalu bersama hembusan angin.

Semakin lama hari semakin gelap, mina terpaksa menunggu bis karena tadi ia harus pergi ke supermarket dulu untuk membeli keperluan sehari-harinya. Mina tak sadar bahwa seragam sekolahnya yang lumayan pendek bisa membangkitkan gairah para pria yang melihatnya.

"Bos lihat bos ada cewek bos, boleh lah bos kita bersenang senang" ucap seorang preman kepada temannya yang berbadan cukup kekar.

"Hmm benar kali kau lama kali aku tak bercinta dengan gadis belia seperti dia" ucap pria berbadan kekar tadi sembari mengajak temannya menghampiri gadis tadi.

"Ah, kenapa kau malam-malam masih disini apa kau tak takut nona.?" ucap pria yg berbadan kekar tadi saat sudah berada di dekat mina.

"Ah maaf tuan ini saya juga mau pulang" jawab mina singkat.

"Kenapa kau cuek sekali makin bersemangat aku ingin bermain main denganmu" ucap pria berbadan kekar tadi yang langsung membekap mina dan membawanya ke belakang gang sedangkan temannya yang tadi membawa barang belanjaan mina bersama mereka.

"Hmmph hmmph hmmp" hanya itu yang bisa dikatakan mina sekarang.

Sesampainya di belakang gang pria kekar tadi langsung menarik paksa seragam mina hinga robek di setiap bagian. "Wah kita dapat jackpot hari ini bos dia mulus sekali" ucap pria yang berbadan cukup kecil pada bosnya.

Pria kekar tadi langsung menjamah tubuh mina, menciumi setiap lekuk tubuhnya, memainkan payudaranya dan mulai memasukkan jari-jarinya ke mulut mina.

Mina yang sudah pasrah hanya bisa berusaha membuat kesempatan agar bisa kabur, namun kekarnya pria tersebut membuat badan mina tak bisa bergerak. Kini pria tersebut dengan kasarnya menarik lepas bra mina dan menunjukkan payudara kenyal khas perawan yang masih belum pernah dijamah lelaki manapun.

"Wah wah makin tak sabar aku nona hahaha apa kita langsung lanjutkan saja ke permainan intinya" ucap pria tersebut di sebelah telinga mina.

Pria berbadan kecil tadi dengan sigap memegangi tangan mina sedangkan sang bos mulai turun ke bawah dan merobek celana dalam mina. "Wah bagus bulu nya halus, hmm baunya juga wangi" ucap pria kekar tadi lagi. Sekarang mulutnya tengah bermain main di area kewanitaan milik mina. Lidahnya menyapu seluruh area tersebut dan mulai sedikit menekan nekan masuk ke dalamnya.

"Hmmph ah tolongh, hentikan i itu tuan, ge geli sekali ahh hmmph" desahan demi desahan mulai keluar dari mulut mina. Meskipun ia berusaha menolak namun naluri nya sebagai gadis yang daritadi dirangsang sebegitunya akhirnya runtuh juga.

"Hahaha kau sudah tak sabar ya nona sebentar aku masih ingin bermain main disini" ucap pria itu lagi. Mina hanya bisa terdiam dan sedikit menggelinjang dengan menggigit bibir bagian bawahnya agar tak lebih bersuara. Ia mulai memejamkan matanya dan sudah pasrah kepada apa yang akan terjadi pada dirinya.

Namun tak lama kemudian seperti terdengar beberapa suara pukulan di belakangnya dan tangannya bisa kembali bergerak. Begitu juga dengan area kewanitaanya seperti tak ada lagi yang bermain main disana. Ia membuka matanya perlahan-lahan ia melihat 2 pria tadi sudah terbujur lemas di tanah. Dan ada seorang pria lagi disana.

"Ah kau tak apa nona.? Ah ini pakailah ini sebelum tubuhmu ter ekspos lebih jauh lagi" ucap pria tersebut sembari memberikan jaketnya pada mina.

"Ah terima kasih tuan" ucap mina pelan sambil memakai jaket yang diberikan pria tersebut. Ia bersyukur sementara ini ia masih bisa menjaga hal yang paling berharga baginya meskipun tadi hampir seluruh tubuhnya sudah dijamah oleh kedua preman tadi.

"Ah sepertinya aku mengenalmu, kalau tak salah namamu mina kan" ucap pria itu.

"Darimana kau tau namaku tuan.?" mina bertanya tanya kenapa pria yang baru ditemuinya bisa mengenalnya.

"Ah namaku mark tuan, kau bisa memanggilku mark. Kau mungkin tak mengenalku karena aku murid pindahan baru di sekolahmu. Dulu waktu pertama kali aku masuk aku menabrakmu namun kau tak mau kubantu dan langsung pergi" ucap pria yang ternyata adalah mark tersebut.

"Ah mian aku terburu buru waktu itu" ucap mina sambil membungkukan badannya hal itu menyebabkan buah dadanya sedikit menggantung dan membuat mark menelan ludahnya.

"Ah seandainya aku tak berjanji pada mereka sudah kunikmati gadis ini sekarang juga" ucap mark dalam hati.

"Ah tak apa, mari kuantar kau pulang nona, aku takut kau akan diganggu preman yang lain lagi jika sendirian, kebetulan aku juga bawa mobil" ucap mark sambil mengambil barang-barang mina yang berceceran dan pakaiannya yang sudah berserakan.

Minapun hanya mengikuti mark tanpa fikiran apapun dibenaknya, yang terpenting sekarang ia bisa selamat dan pulang tepat pada waktunya.

Di dalam mobil tak ada pembicaraan apapun yang terjadi sampai akhirnya sampai di rumah mina.

"Ah maaf nona kita sudah sampai" ucap mark sembari meoleh pada mina.

"Ah iya terima kasih tuan, jaketmu akan ku kembalikan besok" jawab mina sambil keluar dari mobil mark.

"Ah tunggu nona ah maksudku mina boleh aku minta kontakmu. Dan jangan panggil aku tuan, panggil saja aku markvumur kita tak terpaut jauh" ucap mark sambil menyerahkan handphone nya pada mina.

Setelah mina selesai menuliskan kontaknya ia pun pamit dan masuk ke dalam rumahnya. Di dalam mobil mark hanya bisa tersenyum licik karena bisa mendekati calon korbannya dengan bantuan kedua preman bayaran tadi.

"Ah kerja kalian bagus besok uangnya akan ku transfer, untung kau tak kebablasan" ucap mark melalu telfon.

"Ah maaf tuan, terima kasih senang berbisnis denganmu" ucap pria yang ada di sebrang telfon. Tak lama kemudian mark berlalu meninggalkan rumah mina.

School HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang