Ruang Rahasia

620 23 0
                                    

Mark PoV

Setelah mengantarkan mina, mark pergi ke tempat persembunyian got7.

"Ah lihatlah siapa yang datang" ucap bambam saat melihat kedatangan mark di tempat mereka sambil memeluk chaeyoung yang sedang tertidur.

"Ah maafkan aku, akhir-akhir ini aku terlalu sibuk untuk mendekatinya" jawabku kemudian.

"Ah tak apa mark, aku paham apa yang terjadi" sindir bambam sambil terus memeluk chaeyoung.

"Hmm nampaknya ada yang masih cemburu gadisnya ke enakan main bersamaku" jawabku pada bambam.

"Hah apa yang kau bilang.?" bambam sedikit meninggikan suaranya ketika aku berkata seperti itu.

"Haha, tapi itu kenyataan kan" ucapku sambil terus melewatinya dan mengambil sebuah minuman di kulkas.

"Sudahlah bam, sekarang bawa chaeng ke kamar. Dan untukmu tuan jangan buat keributan di tempat ini, aku sangat tak suka akan sebuah keributan" jinyoung berusaha melerai kami.

"Ya ya ya baiklah, ini karena jinyoung hyung yang menyuruhku. Aku tak ingin berurusan lagi dengannya" ucap bambam sambil menggendong chaeyoung pergi ke suatu kamar.

"Ah hahahahaha kau sudah disini rupanya, bagaimana progressmu dengan gadis itu.?" tiba-tiba jackson keluar dari kamarnya bersama tzuyu yang tak berpakaian apapun.

"Ah aku sudah cukup dekat dengannya, tetapi aku belum bisa mengajak nya kesini" jawabku.

"Ah maaf maksudmu siapa.? Bukankah kau sudah berjanji bahwa kami yang terakhir" tiba-tiba tzuyu bersuara.

"Ah hahahahah, kau jangan naif tzu, tentu saja ucapan ku itu agar kau dan chaeyoung mau menjadi butdak seks kami. Tapi apa kau tahu tujuanku tetaplah sama, akan kubuat kalian semua member twice jadi budak seks kami. Bahkan kalian tiap hari akan meminta untuk kami ajak bermain. Seperti kau saat ini tzu" ucap jackson sembari kembali mencium tzuyu dan sedikit memeras payudaranya.

"Hmm lanjutkanlah pekerjaanmu mark, aku akan mengurus jalang ini sebentar" ucapnya sembari menyeret tzuyu masuk kembali ke kamarnya.

"Ah, jadi bagaimana apakah minggu ini kita akan menjalankan rencana itu.? Tanyaku pada jinyoung.

"Rencana apa yang kau maksud mark.?" dia berbalik bertanya padaku.

"Gadis itu, jihyo park jihyo apakah kita tetap melaksanakan rencana untuk menangkapnya sabtu ini.?" tanyaku lagi.

"Ah gadis itu ya, kita tunggu jackson dulu segala keputusan ada di tangannya" jawabnya lagi.

"Hmm maaf menyela, tapi apa yang kalian maksud jihyo yang ini.?" ucap youngjae sambil menunjukkan sebuah foto.

"Hmm kau benar, kenapa apa kau ada hubungan dengannya.?" tanya jinyoung.

"Ah tidak hyung, aku cuman ingin membalaskan dendamku" ucap youngjae namun kini suaranya sedikit memberat. Ia seperti menahan sebuah emosi.

"Jika kalian berhasil menangkapnya boleh aku memohon sesuatu pada kalian.?" ucapnya lagi

"Apa yang kau inginkan.?" tanyaku.

"Tolong ajak aku saat kalian akan menyiksanya, kumohon. Ada sesuatu yang ingin ku katakan dan kulakukan padanya" pintanya lagi.

"Nampaknya kau ter-obsesi pada gadis itu. Mirip dengan bambam yang sudah sangat terobsesi pada chaeyoung" ucapku.

"Kumohon" pinta nya lagi dengan suara yang berat. Deritan giginya bisa kudengar, rupanya ia tak main main dengan ucapannya tadi.

"Woh woh sabar tuan, kita tunggu jackson menyelesaikan urusannya dulu di dalam. Nanti kau tanyakan langsung saja padanya" jawab jinyoung.

"Ah terima kasih hyung, sekarang aku akan kembali bertugas dahulu. Tolong hubungi aku jika kalian akan mulai rapatnya" ucapnya sembari meninggalkan kami dan masuk ke sebuah ruangan dengan membawa segelas kopi dan beberapa bungkus snack di tangannya.

"Ah kurasa semua member disini sangat terobsesi pada para gadis" ucap jinyoung lagi dan pergi menuju balkon.

"Ah sudahlah, jack aku minta snack mu" teriak ku pada jackson di depan kamarnya dan mengambil beberapa snack untuk diriku sendiri untuk menunggu rapat kami hari ini dimulai.

School HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang