Start (NC)

1.3K 25 1
                                    

Mark pov

Perlahan tapi pasti mark mulai sadar dari pingsan nya, entah sudah berapa lama ia pingsan di tempat tersebut, "ah sial kepalaku pusing sekali" gerutu mark dalam hati. Mark mulai sepenuhnya sadar ia tak tahu dimana ia berada sekarang dan sudah berapa lama ia pingsan, yang ia tau ia sekarang berada di sebuah tempat yang gelap dan hanya ada satu lampu penerangan di ujung rungan sembari kedua tangannya di rantai ke tembok. Ia mencoba mengingat ingat apa yang ada dilakukannya sampai berakhir di tempat seperti ini. Namun setiap ia mencoba mengingat sesuatu yang ada kepalanya malah bertambah pusing. "Hmm rupanya dia sudah bangun hyung" ucap seorang pria berjubah hitam dari atas tempat mark sekarang, mark kembali melihat sekeliling ruangan ternyata ruangan ini banyak sekali terdapat jendela di atasnya, ia berfikir mungkin ini dulunya adalah sebuah laboratorium. "Ah akhirnya kau bangun juga mark, perkenalkan namaku jackson dan aku disini ingin membuat sebuah kesepakatan denganmu bagaimana apakah kau setuju.?" ucap pria yang ternyata adalah jackson salah satu orang yang mark cari untuk mendapatkan info tentang mina. "Apa yang kau inginkan dariku.?" tanya mark pada jackson, "ah itu mudah aku hanya memerlukan tenaga dan bagian tubuhmu saja, jika kau menyetujuinya akau akan menjelaskan lebih lanjut" jawab jackson. "Oh ya jika kau menerimanya kau bisa bebas dari sini dan menjadi bagian dari kami, namun jika kau menolak kau akan kubiarkan mati disini bagaiman.?" jackson kembali menambahkan "jawab pertanyaanku dulu, apa yang kau inginkan dariku.?" tanya mark lagi. "Hei turunkan nada bicaramu" bentak seorang dari ujung jendela yang lain, "tenang bam, aku tadi sudah menjelaskan padamu apa yang kuinginkan darimu, apa itu masih kurang jelas untukmu.?" jawab jackson. "Tentu saja jelaskan lebih lagi" ucap mark "ok baiklah jadi begini disekolah ini ada sekelompok gadis yang kami incar, mereka menamai diri mereka twice, mereka adalah nayeon, jungyeon, momo, sana, jihyo, mina, dahyun, chaeyoung dan tzuyu. kau sudah bertemu dengan sana kan, kau kemarin juga sudah mendengar apa yang kami lakukan pada chaeyoung dan tzuyu. Nah kami membutuhkanmu untuk mendapatkan 5 gadis sisanya karena jungyeon sudah pernah dicicipi oleh anak-anak sekolah sebelah, jadi bagaimana menurutmu.?" mark berfikir mungkin tak ada buruknya juga ia menerima tawaran jackson, toh iya juga senang bermain seks.

"Baiklah aku menerima tawaranmu" ucap mark lantang. "Baguslah untuk merayakan kerjasama kita kali ini kau boleh menikmati mereka berdua semaumu malam ini, akan kutinggalkan mereka bersamamu" ucap jackson lagi. Tak lama kemudian tiba-tiba ada beberapa lampu yang menyala bersamaaan dengan itu pula rantai yang ada di tembok terlepas meskipun begitu borgol dengan rantai yang masih ada di masing masing tangan mark. Mata mark kembali menyusuri penjuru ruangan disana ia menemukan chaeyoung dan tzuyu sedang duduk sambil terikat disana. "Oh jadi mereka yang ia maksud boleh juga" tawa mark kecil sambil mulai mendekati chaeyoung sedangkan tzuyu ada di ujung ruangan yang lainnya.

"Hai siapa namamu gadis manis" tanya mark pada chaeyoung sambil mengelus pipinya. "Na, namaku chaeyoung oppa, apa yang kau inginkan dariku oppa.?" chaeyoung menjawab pertanyaan mark dengan penuh ketakutan "hmm chaeyoung ya, kalau temanmu yang disana namanya siapa.?" tanya mark lagi namun kali ini tangannya lebih berani lagi "di, dia tzuyu oppa, to tolong hentikan tanganmu oppa, ampuni aku" ucap chaeyoung sambil mulai menitikan air matanya. "Tenang saja sayang kau tak perlu takut aku tak akan menyakitimu, kita hanya akan bersenang senang malam ini" ucap mark sembari tangannya terus menjelajah diatas tubuh chaeyoung. "Tap tapi aku takut" ujar chaeyoung lagi "kenapa kau takut apa mereka bermain kasar padamu kemarin.?" tanya mark pada chaeyoung yang hanya dijawab dengan anggukan oleh gadis itu "tenang saja aku tak akan bermain kasar seperti mereka jadi kita akan bersenang senang malam ini, ok.?" ucap mark lagi kali ini mulai tak ada perlawanan dari chaeyoung. Jika awalnya ia menelangkupkan tangannya diatas dadanya untuk menutupi buah dadanya yang kecil namun pas untuk gadis seumurannya. Mark mulai menciumi bibir chaeyoung lembut, perlahan lahan ciuman mark berganti keleher chaeyoung dan berakhir di kedua gundukan chaeyong, "bagaimana sudah kubilang kan kita akan bersenang senang, setelah ini tahan sedikit ya meski kemarin perwanmu sudah di rebut tapi kali ini akan tetap agak sakit karena mungkin kau belum terbiasa" ucap mark lagi namun chaeyoung hanya membuang mukanya, mark yang mengerti akan keadaan itu memulai aksinya secara perlahan, tangan chaeyoung hanya bisa meremas rambut mark. Mark tak marah akan hal itu ia malah mencium lembut chaeyoung agar gadis yang sekarang ada dibawahnya tersebut bisa menerima penetrasi yang ia berikan secara sempurna. " uh oppa sakit, kau bilang tak akan menyakitiku" akhirnya chaeyoung bersuara. "Maaf sayang kau bisa menjambak rambutku lagi jika sakit tapi jangan terlalu banyak yg rontok ya aku akan lebih perlahan lagi" ucap mark. Selain mark gila akan seks namun ia juga memahami bagaimana cara agar orang yang pertama kali bercinta dengannya ketagihan akan hal tersebut.

Jakson pov

"Ah hyung apa kau yakin membolehkan pria asing itu bermain main dengan sex toys kita" ucap bambam, "tenang saja bam aku juga yakin jika pria itu tak akan membuat mainan kita rusak" ucap jinyoung sebelum jackson menjawab, bambam hanya mempoutkan bibirnya karena hari ini sebenarnya ia ingin bermain main dengan chaeyoung namun sekarang gadis itu sedang dipakai oleh pria lain. "Tenang saja bam kita nanti bakal dapat hal yang lebih jika mengajaknya bekerjasama" ucap jinyoung lagi. "Ah yasudahlah hyung aku akan pergi dulu" bambam pun berdiri dan pergi menggunakan mobilnya. "Ah aku juga harus kembali jack kabari saja jika kau butuh sesuatu" ucap jinyoung padaku "santai saja nanti ku kabari lagi aku juga ingin tidur aku lelah hari ini, hati-hati di jalan nyoung" sambil melambaikan tangan nya jinyoung pu pergi meninanggalkanku di gedung ini mengamati seorang pria yang sedang bermain dengan 2 mainan baru kami.

School HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang