Missing (NC)

1.4K 36 16
                                    

5 hari telah berlalu dan mark tidak pernah lagi masuk ke sekolah ia menghilang. Sana sebagai penanggung jawab murid pindahan di sekolahnya bingung mencari mark kemana. Selain berkas yang belum lengkap mark juga sama sekali bertemu dengan kepala sekolah dan para guru. Sana sudah berusaha menelfon semua nomer yangada di biodata mark tapi tak ada satupun yang aktif.

"Ah sial kemana pria itu, baru pindah kesini sudah membuatku repot, apa jangan-jangan tujuannya kesini hanya tubuh mina dan dia sudah mendapatkannya.?" ucap sana dalam hati sambil terus berusaha mencari mark karena ini tanggung jawabnya.

Mulai dari sekolah, bar, kafe, rumah, tempat nongkrong disekitar sekolah semua ia kunjungi tetapi hasilnya nihil.

Berbeda dengan sana yang tengah kebingungan kini mina sedang berbahagia karena beberapa hari lagi adalah hari ulang tahunnya.

Dan sekarang ia sudah punya penghasilan sendiri akibat ia menjadi seorang flyer sebuah restoran di kotanya. Setiap hari sepulang sekolah sampai sekitar pukul 8 malam ia bekerja. Ia membagikan brosur yang berisi menu dan promo resorannya kepada setiap orang yang lewat.

"Silahkan pak" "mari pak ayamnya" "silahkan yang lapar mampir sebentar" begitulah kiranya yang mina teriakkan sehari hari agar mendapat kan upah.

"Mina hari ini kerjamu bagus ini bonus untukmu karena gajimu sendiri juga masih beberapa hari lagi" ucap seorang pria agak gendut berkacamata sambil menyerahkan seamplop uang.

"Wah terima kasih pak, saya akan terus berusaha keras"ucap mina lagi.

"Bagus bagus lanjutkan kerjamu" ucap pria itu sembari mengelus rambut mina dan turun ke pipinya yang mulus.

Namun sebelum tangan pria itu bertindak lebih jauh mina menampiknya dengan sopan dan berpamitan pergi.

"Hmm maaf pak permisi saya harus bekerja lagi agar bisa mengerjakan tugas" ucap mina sambil meninggalkan bosnya.

"Ah begitu ya kau pura pura menolak rangsanganku padahal kau menginginkannya. Lihat saja mina tak lama lagi kau akan tunduk dan bertekuk lutut di hadapanku dan melakukan semua hal yang aku inginkan darimu" ucapnya sambil berseringai lalu kembali masuk ke dalam ruang kerjanya.

Setelah dirasa selesai mengedarkan semua lembaran mina mengambil tasnya lalu pulang kerumahnya.

Biasanya sebelum berangkat sekolah mina selalu membantu salah satu tetangganya yang sudah tua memasak. Disanalah ia tiap hari sarapan. Tetapi hari ini berbeda ia sudah memasak di rumah dan menyerahkan masakannya pada tetangganya tadi dan langsung berangkat menuju sekolah.

Disekolah sana sudah menunggu mina di depan kelasnya. Belum sempat mina masuk ke kelasnya sana sudah menghadangnya.

"Maaf sebelumnya apa kau kenal dengan pria yang kau tabrak beberapa waktu yang lalu.?" tanya sana.

"Ah maaf aku tak mengenalnya, memangnya kenapa.? Dan kenapa kau bertanya padaku.?" jawab mina.

"Ah maaf kukira kalian kenal soalnya waktu itu kalian sepertinya sudah saling mengenal satu sana lain makanya aku mencarimu, jadi kau benar benar tak mengenalnya min.?" tanya sana lagi.

"Tidak aku tak mengenalnya" jawab mina.

"Ah baiklah maaf mengganggu waktumu" saat itu sana langsung pergi meninggalkan mina, kepalanya semakin pusing karena ia ditugasi kepala sekolah menjaga anak salah satu donaturnya.

"Pria sialan cih, apa aku lapor ke kepala sekolah saja ya, tapi nanti malah aku yg kena marah olehnya" gerutu sana hampir tiap saat. Saat ini ia sedang beristirahat di sekitar gedung olah raga, disana memang banyak pepohonan yang membuat suasananya sejuk.

Tanpa disadari oleh sana beberapa pasang mata melihatnya dari kejauhan dengan tatapan penuh nafsu.

"Eh liat itu sana lagi sendirian, kita ajak main yuk" ucap pria yang agak jangkung tapi kurus.

"Ah boleh boleh akan ku tunjukkan seberapa besar punyaku pada kalian" ucap pria berbadan paling kekar.

"Ah sombong amat paling 10 menit juga loyo elunya" ucap pria yang agak gendut dan bertopi.

Akhirnya mereka bertiga secara diam diam mendekati sana dan menyertnya ke belakang salah satu pohon yang cukup besar.

"Hei ada apa ini, oh oh oh hentikan hei hentikan oh oh" tanya sana pada mereka tapi permainan salah seorang diantara mereka di vaginanya membuatnya kelabakan.

"Sudah san kami cuman mau minta jatah setelah itu kami pergi kok" ucap pria yang paling kurus

"Ah sialan ouh, tapi tolong ah ah ah jang, jangan disini ouh pelan pelan" ucap sana lagi, ia sudah tau apa yang mereka inginkan. Suda jadi rahasia umum sana jadi pemuas nafsu para srigala di sekolahnya

Jadinya sore itu sana harus melayani

"Ah bagaimana kalau di gudang belakang sekolah sambil kita rekam, buat bahan dirumah" ucap pria berbadan agak gendut.

"Ah ouh terserah kalian asal jangan disini" ucap sana lagi.

Mereka berempat pun pergi ke gudang belakang sekolah yang sebenarnya adalah markas rahasia dari sebuah organisasi sambil terus menggrayangi tubuh sana.

Akhirnya malam ini sana harus melayani 3 pria yang nafsunya sudah tidak tertahankan lagi.

School HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang