[25] : Special

54 11 10
                                    

Sebulan setelah kejadian teror tersebut semuanya kembali normal dan Elena juga udah tau semuanya. Sementara Helen dipenjara, Helen juga sempat minta maaf kepada Athella.

Hari ini Athella menunggu Alvaro dicafe namun Alvaro telat.

Alvaro tau pasti Athella kesal menunggunya yang telat karena Rene. Masuk ke cafe tersebut. Cafe tersebut dihiasi banyak bunga segar. Sungguh pemandangan yang menyegarkan.

Alvaro mengambil setangkai bunga tanpa melihat kanan atau kiri. Dia langsung mencari sosok Athella dicafe tersebut.

Dia menemukan Athella dipojok cafe sedang memainkan hpnya dengan minuman yang ada didepannya.

"Hai." sapa Alvaro lalu memberikan bunga tersebut

"Ini kan bunga dari cafe ini kok diambil?" tanya Athella

"Gapapa, untuk lo." kata Alvaro

"Ihhh gak malu emang?"

"Nggak, kan urat malu gue udah putus."

"Ya lo gak malu kan bunganya untuk gue, gue yang malu."

Alvaro meletakkan bunga tersebut asal di meja tersebut. "Kamu tau gak?"

"Gak." jawab Athella

"Kok kamu makin tembem sih?"

"Apa?? Tembem?"

"Iya makin makin, makanya makannya dikurangi jangan suka ngemil."

"Segendut itukah?"

"Nggak sih, cuman makin tembem aja."
"Nanti dikurangi makannya."

"Makanya tumbuh tuh keatas bukan kepipi."

"Cihhhhh."

Malamnya Athella duduk bersama Elena diruang keluarga sambil menonton tv.

"Ma, bentar lagi Alvaro ulang tahun." kata Athella

"Kapan?" tanya Elena

"Seminggu lagi."

"Terus kamu mau ngerencanain apa?"

"Masih belum tau, nanti mau nanya ke teman yang lain juga gimana."

"Kalau buat surprise mama ikut ya, mama mau kasih hadiah juga ke dia, kamu ngasih apa?"

"Gatau juga, gatau dianya suka apa."

"Tanyain sahabatnya, pasti tau."

"Yadeh, mama kasih apa?"

"Itu juga masih dipikirkan, nanti mama coba tanya mamanya."

Athella tidur dengan tenang. Tak ada teror, tak ada segala macam yang membuat Athella ketakutan lagi. Sayatan ditangannya udah mulai hilang.

Sementara Alvaro juga merasa lebih nyaman karena semuanya udah kembali kayak dulu lagi. Selama smeinggu lebih Athella diteror, itu sama sekali tidak membuatnya nyaman. Tusukan pisau dari Helen juga udah mulai sembuh.

"Al, makan yuk?" ajak Rene

Alvaro beranjak dari tempatnya. "Yuk."

Walaupun sering diajak makan bareng, Rene lebih sering makan sendiri dibandingkan dengan Alvaro.

"Gimana kamu sama Athella?" tanya Rene disela makan malam mereka

"Baik aja kok." jawab Alvaro

"Gada kejadian aneh lagi kan?"

"Nggak, selama ini Al perhatiin mama kayaknya sayang banget ya sama Athella." Alvaro tersenyum

"Sayang banget karena mama dulu pengen banget punya anak cewe, makanya mama sayang sama Athella. Kalau pacar abang kamu disana kan mama gak selalu bisa ketemu." kata Rene

Jump then FallWhere stories live. Discover now