Seorang namja dengan wajah yang imut berlari menyusuri koridor gedung tempatnya bekerja itu. Langkahnya melemah saat melihat salah satu dari hyung nya, teman seperjuangan nya selama ini tengah berjalan menuju arah toilet.
Mata namja itu memanas saat tidak sengaja melihat tangan hyung nya itu tengah memegang sebuah kotak rokok. Dengan tergesa-gesa namja tadi berlari menuju hyung nya itu.
Clek..
"Hentikan hyung"Namja itu dengan cepat langsung merampas kotak rokok yang berada di tangan hyung nya itu.
Namjoon-hyungnya itu-menatapnya tajam. Dia berusaha merebut kotak rokok nya itu namun namja tadi malah menyembunyikan kotak rokok itu di balik punggung nya.
"Kembalikan kepada ku Jungkook. Aku membutuhkan nya saat ini! "Ucap Namjoon sambil menatap tajam Jungkook-namja tadi-.
Jungkook menggelengkan kepalanya kuat-kuat menolak perintah dari hyungnya itu.
"Aku tahu kau lelah dengan semua ini tapi jebal, berhenti melakukan ini semua hyung. Ini hanya akan semakin menyakitimu saja" Ucap Jungkook dengan mata yang berkaca-kaca. Mata Namjoon juga terasa memanas.
"Lalu apa yang haru aku lakukan hah! Katakan kepadaku apa yang harus aku lakukan ! "Namjoon berucap dengan sedikit menaikan suaranya.
"Bukan hanya hyung saja yang lelah, kami semua juga lelah. Tapi bukan dengan cara seperti ini untuk melampiaskan semuanya hyung"Ucap Jungkook.
"LALU APA YANG HARUS AKU LAKUKAN HAH "Bentak Namjoon yang membuat Jungkook tersentak.
Namjoon yang melihat itu semakin tidak bisa mengendalikan perasaannya. Dia memilih untuk segera beranjak meninggalkan Jungkook daripada dia harus menyakiti hati maknae kesayangan nya itu.
Junkook menatap nanar kepergian Namjoon. Dia kemudian menatap kotak rokok yang saat ini sudah berada di tangannya. Air mata Jungkook langsung berjatuhan.
"Aku tahu kau lelah hyung. Kita semua lelah hyung. Tapi jebal jangan pernah lakukan hal ini lagi hyung. Aku tidak ingin kau semakin sakit "Lirih Jungkook.
******
Namjoon membuka dengan kasar pintu ruang latihan yang membuat semua orang yang berada di dalam terkejut.
"Bisakah kau membukanya dengan lembut ?"Ucap Yoongi dingin. Namjoon hanya menatapnya datar.
"Kau saja tidak pernah berlaku lembut kepada kita semua jadi untuk apa aku harus bersikap lembut kepada pintu "Ucap Namjoon tak kalah dingin. Dia pun duduk di sudut ruangan.
"Aku rasa group ini sebentar lagi akan hancur "Ucap Jin sambil memejamkan matanya.
Semuanya hanya dapat terdiam sambil menatap hyung tertua dalam group mereka itu. Ada perasaan terluka yang mereka rasakan melihat hyung mereka seperti itu.
"Kebersamaan kita semakin lama semakin menghilang. Sekarang tidak akan ada lagi Bangtan yang akan selalu menghibur para ARMY dengan kebersamaan dan kehangatan seperti dulu lagi "
Mereka tidak ada yang mampu membalas ataupun menyela ucapan Jin. Ucapan Jin memang benar adanya. Kebersamaan mereka sekarang semakin lama semakin menghilang. Bahkan mereka jarang meluangkan waktu untuk bersenang-senang bersama.
"Semua ini terjadi karena pemimpin kita yang tidak bisa di andalkan "Ucap Yoongi yang membuat Namjoon menatapnya tajam. Dia tersinggung.
"Wae ? Kenapa kau menatapku seperti itu hah ?"Tanya Yoongi yang membuat Namjoon emosi.
Namjoon bangkit lalu berjalan dengan langkah penuh emosi kearah Yoongi yang saat ini malah duduk dengan tenangnya.
Dengan kasar Namjoon menarik kerah baju Yoongi yang membuat Yoongi dengan terpaksa harus ikut berdiri.Yoongi menatap Namjoon dengan tatapan datar. Dia tidak pernah merasa takut dengan Namjoon sekalipun Namjoon adalah leader dalam group nya.
"Wae ? Mau kau mau memukul ku? Pukul saja! Kenapa malah diam seperti itu? "Tangan Namjoon terkepal. Dia menatap Yoongi dengan mata yang sudah mulai memanas.
"Hentikan hyung "Ucap Taehyung namun Yoongi malah memberikan kode kepada Taehyung agar diam dengan menggunakan tangannya.
"Pukul saja Joon, kenapa kau hanya diam saja? "Ucap Yoongi menantang.
"Sudahlah hyung. Ini semua juga bukan sepenuhnya salah dari Namjoon "Ucap Hoseok sambil bangkit. Jujur dia sudah terlalu bersabar dengan tingkah mereka berdua.
"Kau salah Hoseokhah, ini semua terjadi karena dia. Sepenuhnya salah dia "Ucap Yoongi sambil menunjuk Namjoon dengan jari telunjuk nya.
"Jika saja orang ini berhati-hati, jika saja dia tidak terpengaruh dengan ucapan mereka. Jika saja dia tidak bodoh dan jika saja dia bisa menahan dirinya sendiri untuk menolak ajakan dari mereka. JIKA SAJA "Ucap Yoongi dengan penuh penekanan diakhirnya.
Mata Namjoon memanas sekarang. Tangannya semakin terkepal dengan kuat. Tangan satunya mulai terangkat di udara bersiap untuk memukul.
"Pengecut "Cukup sudah kesabaran Namjoon kepada salah satu hyung nya ini. Dia melayangkan tangannya lalu...
Bugh...
"Jungkook "Semuanya memekik. Bagaimana tidak kaget ? Jungkook tiba-tiba saja datang lalu berdiri di depan Yoongi sehingga Jungkook lah yang mendapatkan tinjuan dari Namjoon.
Namjoon melepaskan cengkraman tangannya pada kerah baju Yoongi. Dia menatap Jungkook yang saat ini tengah menatapnya juga. Tersirat luka yang dipancarkan dari mata Jungkook.
"Hentikan hyung "Ucap Jungkook dengan suara bergetar. Jungkook berjalan menjauh dari para hyung nya itu.
Dia mengambil salah satu kursi yang ada di sana lalu melemparkan ke kaca yang membuat kaca itu langsung pecah dan berhamburan.
Jungkook mengambil salah satu pecahan kaca itu lalu menggenggamnya dengan kuat yang membuat telapak tangannya berdarah."Hentikan semua ini hyung. Tidakkah kalian lelah dengan semua ini ? Aku lelah hyung. Lelah dengan semuanya. Bisakah kalian berhenti sebentar saja ? Hanya sebentar hyung. Sebentar saja kita berkumpul bersama dengan kehangatan dan kebersamaan kita seperti dulu. Apakah kalian tidak merindukkan semua itu ?"
Tangannya masih saja meremas pecahan keca itu yang semakin membuat darah nya semakin banyak keluar.
Jimin yang panik langsung mendekati Jungkook namun Jungkook malah menggelengkan kepalanya. Isyarat untuk menyuruh Jimin berhenti mendekatinya.
Jungkook menatap semuanya dengan tatapan penuh luka dan kekecewaan.
"Lalu bagaimana dengan kata keluarga yang sudah kita jadikan sebagai lambang dari kebersamaan kita selama ini ? Apakah kata itu juga akan menghilang ?"Tanya Jungkook.
Semuanya terdiam mendengar ucapan yang keluar dari mulut maknae kesayangan mereka itu. Dada mereka juga terasa sesak mendengar setiap kata demi kata yang dikatakan oleh maknae mereka.
Jungkook tertawa hambar. Dia melemparkan pecahan kaca yang tadi digenggamnya ke sembarang arah. Dia bertepuk tangan yang membuat tangan nya yang satunya lagi terkotori oleh darah dari tangan nya yang terluka.
Jungkook terus bertepuk tangan sambil tertawa keras. Sangat keras sampai-sampai membuat para hyungnya menatapnya nanar.
Jungkook berhenti tertawa namun masih bertepuk tangan dengan pelan. Dia menatap para hyungnya.
"Hyungdeul "panggil Jungkook.
Mata Jungkook kembali memanas dan siap mengeluarkan air matanya lagi.
"Jadi, apakah sekarang kita ini bukan sebuah keluarga lagi ?'
Deg...
"Jungkook"
Bersambung.....
Ada sedikit yang aku rubah. Semoga suka😘
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Family Right ? [ LENGKAP ]
FanfictionApa yang akan kalian lakukan jika orang-orang yang kalian sayangi mulai menjauhi kalian ? Membuat Jerih payah yang sudah kalian kerjakan menjadi sia-sia ? Membuat kata keluarga yang sebelumnya pernah kalian sematkan sebagai lambang untuk kebersamaan...