Part 18 (Revisi)

2.6K 241 20
                                    

Jungkook dan Yoongi masih duduk saling berhadapan. Jungkook kali ini menatap Yoongi dengan tatapan serius namun ada kesedihan dibalik tatapannya itu.

"Hyung kau tahukan jika aku menyayangi kalian ?"Tanya Jungkook. Yoongi hanya diam namun dia menganggukkan kepalanya.

"Hyung apapun yang akan terjadi nanti, aku akan tetap menyayangi kalian "Ucap Jungkook sambil tersenyum.

"Arra "Jawab Yoongi sambil ikut tersenyum juga.

Jungkook mengulurkan tangannya ke lubang yang berada di bawah kaca itu. Yoongi menyambutnya kemudian menggenggam tangan Jungkook erat. Seolah-olah jika hari ini adalah hari ini terakhir mereka berdua bertemu.

"Jungkook, besok kita akan bertemu lagi "Ucap Yoongi. Jungkook tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. Dia membalas genggaman tangan Yoongi pada tangannya tak kalah erat.

"Hyung berjanjilah kau akan datang kesini besok. Aku ingin kau ada menemani ku agar aku tidak gugup saat sidang besok, ne? "Ucap Jungkook sambil tersenyum.

Yoongi juga tersenyum. Dia menganggukkan kepalanya.

"Tentu saja. Aku pasti akan datang besok bersama yang lainnya. Kami akan mendukung mu "Ucap Yoongi. Jungkook kembali tersenyum.

Jungkook melepaskan genggaman tangan mereka lalu merogoh saku celananya dan memberikan sebuah kertas yang sudah dia lipat kepada Yoongi.

"Apa ini ?"Tanya Yoongi bingung.

"Surat untuk kalian semua. Aku meminta kertas dan pulpen tadi untuk menulis surat sebelum kau datang "Ucap Jungkook. Yoongi menganggukkan kepalanya. Dia memasukkan surat itu ke saku celananya.

"Apapun keputusan hakim nanti, berjanjilah kau akan selalu datang melihat ku hyung "Ucap Jungkook dengan mata yang terlihat berkaca-kaca.

Lagi dan lagi Yoongi hanya menganggukkan kepalanya saja.

"Tanpa kau suruh untuk berjanji pun aku akan selalu datang untuk melihat mu "Ucap Yoongi yang membuat Jungkook tersenyum juga.

"Ada satu lagi permintaan ku yang harus segera kau kabulkan hyung "Ucap Jungkook yang membuat Yoongi terkekeh.

"Ah banyak sekali. Baiklah katakan apa permintaan mu itu Jungkook ?"Tanya Yoongi.

"Saat kau sudah sampai di dorm, berkumpulah dengan yang lainnya lalu baca surat dari ku itu. Berjanjilah kau akan memafkan yang lainnya terutama Namjoon hyung. Dia tidak salah. Kau harus janji akan memaafkan yang lainnya dan kalian harus hidup rukun lagi oke ?"Ucap Jungkook. Yoongi menggelengkan kepalanya yang membuat Jungkook sedih.

"Kenapa kau ingin aku melakukan itu ? Aku tidak akan memaafkan mereka apalagi Namjoon! Dia tidak pantas untuk mendapatkan maaf dariku apalagi darimu, Jungkook! "Ucap Yoongi.

Ketika Jungkook akan membuka suara nya, Yoongi terlebih dahulu berbicara.

"Apakah kau tidak ingat apa yang sudah Namjoon lakukan kepada mu ? Apa kau tidak terluka Jungkook ?"Tanya Yoongi dengan suara yang ditekankan.

Jungkook menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"Aku memang terluka namun luka itu tidak dalam. Namjoon hyung justru yang terluka saat ini. Apalagi jika dia tahu apa yang telah terjadi kepadanya, dia pasti akan sangat terluka "Ucap Jungkook sambil menatap Yoongi.

"Aku tidak terluka, hyung. Bahkan luka itu menghilang dan menguap pergi entah kemana. Apa yang dilakukan Namjoon hyung kepada ku itu tidak salah. Dia memang tidak tahu apa-apa dan bingung harus berbuat apa. Percayalah padaku, aku baik-baik saja. Aku sudah mengatakan kepada kau bukan jika aku akan baik-baik saja selama kau ada bersamak ? Apakah kau ingin aku menarik kembali perkataanku ?"Tanya Jungkook. Yoongi menggelengkan kepalanya yang membuat Jungkook terkekeh.

"Baiklah aku tururi keinginan mu bayi kelinci. Tapi kau juga harus janji kepada ku "Ucap Yoongi. Jungkook menganggukkan kepalanya.

"Katakan apa saja. Aku akan menepati janji itu "Ucap Jungkook sambil tersenyum.

"Kau harus berjanji akan selalu tersenyum seperti ini. Kau akan baik-baik saja meskipun aku tidak ada bersama mu "Ucap Yoongi yang membuat Jungkook mengerutkan keningnya bingung.

"Hyung apa yang kau katakan ? Tentu aku akan selalu tersenyum dan akan selalu baik-baik saja. Lagipula kau akan pergi kemana sehingga kau berkata seperti tadi hyung "Ucap Jungkook. Yoongi menatap Jungkook kesal.

"Patuhi saja ucapan ku! "Ucap Yoongi. Jungkook terkekeh. Dia menganggukkan kepalanya.

"Baiklah aku berjanji hyung dan aku akan menepati janji ku itu. Aku janji! "Ucap Jungkook sambil tersenyum.

Tiba-tiba saja Jungkook meneteskan air matanya yang membuat Yoongi terkejut.

"Kenapa kau menangis ?"Tanya Yoongi dengan wajah yang menyiratkan kepanikan. Jungkook menggelengkan kepalanya.

"Aku ingin memeluk mu hyung. Aku merindukan pelukan mu yang penuh kasih sayang ''Ucap Jungkook dengan suara bergetar.

Yoongi terdiam. Matanya juga ikut memanas namun dia menahannya.

"Ya Jungkook, bersabarlah sebentar lagi. Hyung akan membawa mu pergi dari tempat ini. Aku berjanji padamu "Ucap Yoongi. Jungkook menganggukkan kepalanya.

"Sekarang berhenti menangis. Aku tidak bisa menghapus air matamu "Ucap Yoongi. Jungkook menghapus air matanya sendiri.

Ya Tuhan mengapa rasanya begiru sesak saat melihat orang yang sudah dia anggap sebagai adik sendiri harus menghapus air mata sendiri seperti itu ?

"Nah seperti itu, bagus bayi kelinci "Ucap Yoongi sambil tertawa.

"Ya sudah kalau begitu hyung harus pulang. Lagipula jam besuk sudah mulai habis "Ucap Yoongi. Jungkook hanya menganggukkan kepalanya saja meskipun air matanya kembali jatuh.

Yoongi tersenyum. Dia membalikkan badannya dan hendak pergi namun Jungkook memanggilnya.

"Hyung "Panggil Jungkook dengan suara bergetar. Yoongi tidak membalikkan badannya. Dia tidak ingin Jungkook melihat wajah nya yang sudah dihiasi oleh air matanya.

"Cepatlah kembali dan keluarkan aku dari tempat ini. Bawa aku pergi hyung, aku ingin keluar dari sini. Aku---aku takut disini hyung "Ucap Jungkook dengan air mata yang semakin deras mengalir. Dia membiarkan malam ini Yoongi mendengarkan apa keluh kesah nya yang dia pendam.

Ya Tuhan, ingin rasanya Yoongi membalikkan badannya lalu menghancurkan kaca pembatas itu dan menarik Jungkook ke dalam pelukannya kemudia mengatakan jika Yoongi akan selalu bersama nya. Mengapa semua ini harus menimpa adik kecilnya itu ?

Jungkook melihat bahu Yoongi yang sedikit bergetar. Dia tersenyum.

"Jangan menangis hyung. Aku tidak bisa memeluk dan menghapus air mata mu itu "

Yoongi saat itu juga langsung pergi karena sudah tidak tahan mendengar perkataan Jungkook yang membuat dirinya semakin merasa sesak. Jungkook hanya tersenyum namun air matanya semakin deras mengalir.

"Hyung andai kau tahu jika selama disini aku selalu berbohong jika aku baik-baik saja. Aku benar-benar takut disini hyung. Aku takut tidak bisa menemanimu pulang"

******

Yoongi keluar dari kantor polisi lalu berlari. Beruntung hari sudah semakin malam dan tidak terlalu banyak orang yang berlalu lalang.

Yoongi berhenti di sebuah gang kosong. Dia langsung menangis sekarang. Namun tiba-tiba ada yang menyuntik tangannya.

Yoongi refleks langsung membalikkan badannya dan terkejut.

"Harry!"Kaget Yoongi namun tiba-tiba tubuhnya melemas. Yoongi jatuh terbaring di tanah.

"Jungkook "

Hanya kata itu yang keluar dari mulut Yoongi sampai akhirnya dia menutup matanya.

Harry menatap Yoongi dengan tatapan bersalah. Dia menatap dua orang yang sedang berjalan kearahnya kemudian tersenyum.

"Bawa dia sekarang "Ucap Harry.













Bersambung.....

We Are Family Right ? [ LENGKAP ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang