the wedding

2K 71 3
                                    

"zelo sudah tau.. apa yang harus kita lakukan?!" Hyuyoung menatap daehyun memohon solusi.

"memangnya kenapa? lagi pula nanti semua orang harus tau" jawab Daehyun santai.

"yak!oppa! lagian zelo itu sahabatku, pasti zelo marah.."

"kita kenal zelo, dan rasanya dia gak akan lama marah dengan kita. ini lebih baik daripada kita terlambat untuk bilang ke zelo. tenanglah... hanya saja aku mau tanyakan 1 hal. apa kau akan baik-baik saja denganku selama 1 tahun ke depan?"

Deg. Hyuyoung rasa perasaannya jadi tak enak. "soal apa?"

"program we got married ku"

------

selama beberapa hari zelo tak pernah ingin bertemu dengan Hyuyoung maupun daehyun, tapi kali ini ia harus ikut pergi ke busan karena memang pekerjaannya ia harus jadi tamu di pernikahan Daehyun dan siyeon.

Hyuyoung merasakan rumahnya yang ramai dengan member B.A.P dan para kru wegotmarried. Ia merasa tak nyaman dengan ini semua. Ia menatap kamarnya, sungguh tak lucu kalau siyeon harus tidur di kamarnya untuk sementara.

"Hyuyoung kenapa belum siap-siap?" Tanya himchan.

"ah ya, aku akan siap-siap sebentar lagi" jawab Hyuyoung sambil mendapati Zelo yang menatapnya tak enak.

"ya, bahkan jika dia tak perlu datang mungkin dia akan tetap dirumah" ujar zelo membuat semua orang tercekat dengan nada bicara zelo yang berubah 180 derajat dari dirinya yang sebelumnya.

Hyuyoung hanya tersenyum pahit mengerti apa yang di maksud zelo, tapi ia tak dapat membalas apa-apa. ia membiarkan zelo membalaskan emosinya untuk membalas kesalahannya membuat sahabat terbaiknya itu sedih karenanya dan lagipula yang dikatakan zelo itu sebenarnya benar baginya. jika ia tak harus datang maka ia tak datang karena itu hanya akan menyakiti perasaannya.

"Hyuyoung-ah!" eommanya yang telah berpakaian dengan rapi memanggilnya yang masih berada di ruang tengah.

"ada apa eomma?" tanya hyuyoung.

"cepat berganti baju di kamar eomma, bajumu sudah ada di kasur"

"ne arraseo" jawab Hyuyoung sambil masuk ke dalam kamar eommanya dan menutup pintunya. ia melihat dress putih silver tersebut dan mengenakannya. Ia menatap dirinya di depan cermin. Ia mengurai rambutnya dan menyibakkannya di salah satu bahu

------

Mereka tiba di suatu aula gedung, Hyuyoung duduk di salah satu deretan meja bersama orangtuanya dan member bap. sedangkan di seberangnya terdapat deretan meja untuk keluarga siyeon dan beberapa artis.

Daehyun sedang berdiri di altar kecil menunggu mempelai wanitanya masuk ke dalam ruangan. Tetapi matanya tertuju kepada satu arah, jung hyuyoung.

Pintu ruangan tersebut terbuka dan siyeon berjalan bersama kakak laki-lakinya menuju altar. Hyuyoung menatap siyeon dan ada rasa iri di dalam benaknya. seharusnya ia yang mengenakan gaun tersebut, daehyun dan siyeon sekarang sedang mengikrarkan janji suci yang di acara ini menjadi sebuah kepalsuan, seharusnya ia yang mengatakan 'ya,aku bersedia' disana. Hyuyoung merasakan perasaannya semakin sakit ketika daehyun dan siyeon saling bertatapan. ia tahu semua ini palsu, tetapi perasaan itu muncul begitu saja.

'aku berjanji pada diriku sendiri. ini terakhir kalinya aku mencium yeoja lain' ujar daehyun pada dirinya sendiri lalu mendekatkan wajahnya pada Siyeon. Zelo menatap Hyuyoung yang duduk tepat di sampingnya masih menatap Daehyun dan Siyeon. Zelo menghembuskan nafasnya dengan berat,

"Hyuyoung-ah" gumam zelo dengan volume suara yang super kecil tetapi masih dapat terdengar oleh hyuyoung. ia menoleh kearah zelo yang menatapnya dengan emosi.

"lihat aku. jangan menoleh. kau harus berterima kasih padaku, aku masih tak ingin kau lebih sakit hati dari sebelumnya. kau harus berterima kasih karna membuatmu tidak melihat hal yang tak seharusnya kau lihat" gumam zelo membuat hati hyuyoung tersentuh. daehyun benar, zelo tak akan marah lama. sejahat-jahatnya zelo, semenyakitkan apa kalimat yang diutarakan oleh zelo, ia masih sahabat Hyuyoung yang dulu.

"gomawo junhong-ah" ucap Hyuyoung lirih.

"mereka sudah tidak seperti tadi lagi. kau bisa menoleh sekarang. jangan menatapku seperti ini lagi karena itu menyakitkan buatku" jawab zelo sambil memalingkan wajahnya tetapi Hyuyoung masih tersenyum menatap Zelo, air matanya bahkan hampir terjatuh.

"Aku berjanji padamu, tidak akan menyakitimu dengan cara apapun. junhong-ah" jawab Hyuyoung

--------

Setelah makan malam selesai dengan member B.A.P dan keluarga Daehyun, siyeon membantu untuk.membersihkan piring yang sebenarnya akan dikerjakan oleh hyuyoung. Siyeon ikut mencuci piring di samping Hyuyoung.

"Sebelum aku dan Daehyun syuting wgm. aku ingin kau datang ke kamarku, ada hal penting yang ingin aku katakan"

"ahya?soal?"

"soal daehyun"

-------

Hyuyoung masuk ke kamarnya, ia melihat foto-fotonya dengan daehyun sudah disingkirkan. "A-ada apa dengan kamarku?!"

"Aku menyingkirkannya untuk sementara. itu gak lucu kan ketika aku dan Daehyun tidur di kamar ini dan foto-fotomu dan daehyun masih terpampang jelas disini, para penonton wgm pasti tidak suka"

"eonnie bicara apa sih? para penonton tidak akan berfikir hal yang aneh tentang itu. aku adalah adiknya"

Siyeon terkekeh dengan tatapan yang sinis. "apa aku terlihat seperti percaya?"

Hyuyoung menatap yeoja yang ada di depannya itu dan menerka nerka apa yang dimaksud dengan sikap siyeon.yang aneh.

"bisa kau jelaskan eonnie apa yang akan kau katakan padaku? aku sudah mengantuk" jawab Hyuyoung bohong.

"baiklah" Siyeon duduk di kasur sambil memgeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.

"Kalian itu.. bersaudara. tapi bagaimana kalian bisa saling mencintai?bukankah itu dilarang?"

Hyuyoung terdiam kaku mendengar kalimat Siyeon. ia menghela nafasnya panjang, "jadi dugaanku benar? hey apa yang salah dengan kalian! baiklah. aku adalah fans nomor satu daehyun, aku menyukainya dengan sangat. mundurlah. usahaku untuk bisa wgm dengan daehyun itu sangatlah susah. aku takingin mundur. aku akan berusaha sampai aku mendapatkan daehyun di luar wgm. dan sebenarnya aku tak menyangka rivalku adalah adik ipar palsuku sekaligus"

Hyuyoung merasakan tubuhnya mulai bergetar. bagaimana siyeon tahu semuanya?

"menyingkirlah dari jalanku. selamanya kau akan hanya menjadi adik perempuannya, kau sadar itu kan?"

lagi-lagi kalimat siyeon membuat hati hyuyoung terasa sakit. ia tak menyangka yeoja di depannya ini merupakan seorang yeoja ambisius. dan parahnya lagi, daehyun lah obsesi nya kali ini.

Siyeon menyodorkan beberapa foto.

"aku gak main-main dengan ucapanku. Aku bisa mengirimkan foto-foto kalian itu kepada wgm ataupun ts entertainment. kau tak ingin cita-cita oppamu hilang begitu saja karna kau kan? maka pergilah. berakting kau memang adik perempuannya, tak lebih"

--------

hyuyoung keluar dari kamarnya, Daehyun melihatnya kaget.

"Apa yang kau lakukan? kenapa kau keluar dari sini?" Tanya Daehyun khawatir, ia tahu siyeon adalah orang yang tak baik.

"Gak apa. Aku mencari sesuatu tapi tidak ketemu, sepertinya sudah kubawa ke seoul. gwenchana, jangan melihatku seperti itu. syutingmu sudah akan dimulai" ujar Hyuyoung sambil melangkahkan kakinya cepat ke kamar eomma dan appanya. Ia hanya tak ingin Daehyun melihat air matanya.

Hyuyoung menutup pintu kamar kedua orangtuanya dengan perlahan. ternyata orangtuanya sudah terlelap, Hyuyoung merebahkan tubuhnya di sofa yang ada di kamar itu. Pikirannya mulai kacau. di satu sisi, ia ingin berjuang bersama Daehyun tapi di sisi yang lain ia tak ingin egois.. ia ingin daehyun selalu sukses.

Brother ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang