a chance

3.1K 131 0
                                    

Daehyun berjalan lemas ke sebuah bangku di pojok taman. Ia baru saja menyelesaikan syuting iklannya bersama A-Pink. Ia memijat dahi-nya, ia masih merasa pusing dan lelah. Daehyun memiliki sebuah trauma sejak dia masih berumur 6 tahun. Waktu itu saat liburan musim panas, ia dan keluarganya akan berlibur ke seoul. Mereka berada di sebuah stasiun kereta api. 

----flashback----

Daehyun dan Hyuyoung sedang bermain-main. Orangtua mereka sedang sibuk mengurus tiket, Hyuyoung berhenti dan melihat sebuah balon yang terbang melewatinya. Karena penasaran, Hyuyoung berjalan mengikuti arah balon terbang. Semakin lama Hyuyoung semakin jauh dari Daehyun. Daehyun berusaha untuk mengejar adik kecilnya itu. Tetapi ada seseorang berhenti dan mengambil balon itu. 

Daehyun melihat Hyuyoung akan dibawa pergi oleh wanita tersebut. Daehyun berlari mengejar Hyuyoung tapi langkah wanita itu lebih cepat. 

Daehyun berlari kembali kearah orangtuanya dan melaporkan kejadian itu. Orangtua mereka pun berlari ke ruang informasi dan sebuah pengumuman langsung disiarkan. Untuk pertama kalinya, Daehyun melihat ibunya itu menangis terisak-isak dan asma yang ia miliki hampir saja kambuh. Dan untuk pertama kalinya ayahnya berteriak padanya, bagaimana bisa ia kehilangan adiknya. 

Tapi dengan bantuan petugas, wanita itu cepat ditangkap. Dan Hyunyoung kembali dengan selamat, ternyata wanita itu adalah seorang penjual anak kecil. Daehyun sangat menyalahkan dirinya sendiri walaupun sebenarnya tidak semua salahnya. 

----flashback off----

"Apa yang terjadi pada Daehyun?" Tanya eunji pada Jongup

"Hanya ada sedikit masalah dengan adiknya, dia memang memiliki trauma" Jawab Jongup

"Trauma?!" Eunji kaget dan dengan cepat menutup mulutnya karena reaksi yang berlebihan.

"Yah, ada kenangan buruk di masa kecil tentang kehilangan adik perempuannya" Jawab Jongup lagi. Eunji hanya mengangguk mengerti. Eunji melihat kearah sepucuk surat yang ia buat, tapi ia memutuskan untuk tidak memberikannya saat ini. 

"Jongup-ah"

"Ya?"

"Bisa aku minta tolong sesuatu?" 

"Apa?"

"Bisakah kau berikan ini pada Daehyun saat kondisinya sudah membaik?" 

------ 

"Annyeong" ucap Himchan sambil membuka pintu dorm mereka diikuti dengan member yang lain.

"Youngjae-ya, masaklah sesuatu" teriak yongguk sambil merebahkan tubuhnya di sofa.

"Pesan saja. Aku lelah" jawab youngjae sambil menenggelamkan wajahnya pada sofa. Daehyun, Jongup dan Himchan sudah tergeletak di lantai dorm. Zelo bergegas mengetuk kamar hyuyoung

"Hyuyoung-ah!"

Hyuyoung membuka pintu kamarnya dengan malas. Zelo tersenyum manis kepadanya, "arraseo. gak perlu begitu juga aku paham" Hyuyoung menyodorkan buku pekerjaannya. Ya, karena terlalu sibuk Zelo kadang meminjam PR Hyuyoung.

"Gomawo Hyuyoung-ah" ucap Zelo dengan aegyonya membuat Hyuyoung memutar bola matanya. Hyuyoung berjalan kearah dapur melewati ruang tengah melihat member B.A.P yang sudah terkapar di lantai. Hyuyoung hanya mendecak melihat kelima member itu dan melanjutkan perjalanannya ke dapur.

Ia mengambil sebotol orange juice miliknya di dalam kulkas. Saat ia membalikkan tubuhnya Daehyun berada tepat di hadapannya.

"omo" ucap Hyuyoung kaget

Daehyun hanya mendorong adiknya pelan agar menyingkir dari hadapannya.

"yak! Oppa!" jerit Hyuyoung tapi Daehyun sama sekali tidak membalasnya. Hyuyoung hanya mendengus kesal dan berjalan ke meja makan. Daehyun mengambil cheese cake simpanannya dan berjalan menuju meja makan. Mata mereka saling bertautan. Daehyun duduk tepat di depan Hyuyoung.

Suasana semakin hening saat mereka hanya terfokus pada apa yang mereka konsumsi.

Kemudian Hyuyong berhenti meminum orange juice-nya.

"Oppa" panggil Hyuyoung membuat Daehyun hanya melihatnya.

"Aku putus" ucapnya. beberapa detik kemudian Daehyun tersenyum menatap adiknya, "Jangan salahkan aku. Kau sendiri yang nakal"

"Kapan kau berhenti mengawasiku seperti ini?" Tanya Hyuyoung

"Sampai kau lulus SMA" jawab daehyun sambil melanjutkan makan makanan kesukaannya tersebut. Hyuyoung menghabiskan tegukan tegukan terakhir minumannya,

"Oppa, sebentar lagi aku akan lulus. Jadi gak lama lagi oppa berhenti jadi pengawasku seperti ini" Jawab Hyuyoung sambil meninggalkan Daehyun sendirian.

Daehyun terdiam di pikirannya ada yang janggal.

---------

Jongup melihat daehyun yang sudah kembali ceria dan aneh seperti biasa. Ia memandang sepucuk surat di atas meja kamarnya. Ia mengambil surat itu dan berjalan kearah Daehyun.

"Daehyun hyung" Panggil Jongup

"nde?"

"Ini untukmu" Jongup memberikan sepucuk surat.

"Apa ini?" Tanya Daehyun sambil membolak balikan surat itu.

"Aku juga gak tau. baca saja lah, itu untukmu Hyung aku hanya menyalurkannya" Jawab Jongup walaupun iya sudah yakin apa isinya.

"baiklah. Nanti saja bacanya" Daehyun menaruh surat itu di meja ruang tengah.

"Hari ini kita harus latihan untuk comeback. Ayo cepatlah!" Ajak darhyun pada jongup.

-------

"Annyeong" ucap Hyuyoung. Ia melihat ke sekeliling dorm, tidak ada tanda tanda adanya kehidupan. Ia menghela nafas panjang. 'hm sendiri lagi. mereka pasti belum pulang' Batin Hyuyoung sambil terduduk di sofa.

ia melihat sepucuk surat diujung meja dan mengambilnya.

'to: Jung Daehyun'

"Apa ini?"

Brother ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang