Chapter 10

925 85 2
                                    

FF TERJEMAHAN

BODYGUARD STAND BY ME

Cast      : Choi Minho, Lee Taemin

Lenght : Chaptered

Genre  : Romance, Comedy, Hurt/comfort

Disclaimer :

Cerita dan cast bukan milik saya.

Cerita asli milik Taemonew

LINK : http://www.asianfanfics.com/story/view/138241/bodyguard-stand-by-me-2min-korean-minho-shinee-taemin-


Cerita sebelumnya :

"Kau percaya padaku sekarang ?"

Taemin menganggukkan kepalanya, masih dengan raut wajah malu-malu.

Minho kemudian membawanya ke dalam pelukan dan membisikkan sesuatu di telinganya "Saranghae"


Chapter 10.

"Apa yang sedang kau pikirkan?" Taemin bertanya ketika ia menyesap minuman favoritnya -double chocolate milkshake-

"Huh? Oh, tak ada-" Minho menjawab singkat ketika tersadar dari daydream-nya. Ia mengalihkan pandangannya dari jendela cafe ke arah Taemin. Dia bingung memikirkan mengenai jawaban apa yang akan diberikannya ketika Taemin mengingat semuanya kembali. Apa reaksi yang akan diberikan Taemin ketika ia tahu bahwa selama ini Minho telah berbohong tentang status hubungan mereka.

Sudah hampir tiga minggu sejak Taemin terbangun dari komanya dan hidupnya dipenuhi dengan keceriaan. Mereka sering menghabiskan waktu berdua, hampir tiap hari.

'Argh, screw this! Yang terpenting sekarang adalah Taemin bahagia bersamaku. Tinggal jalani saja dan biarkan mengalir apa adanya. Ku harap Taemin mau menerima perasaanku jika nanti dia telah mengingat semuanya'

Taemin meletakkan tangan kirinya di atas tangan kanan Minho, "Kau terlihat seperti punya masalah. Apa semuanya baik-baik saja?"

Minho memberikannya seulas senyum lebar, berusaha meyakinkan bahwa tak ada yang perlu dikhawatirkan, "Semuanya baik-baik saja. Kau tak perlu khawatir, Tae"

Taemin membalas senyuman yang diberikan Minho untuknya, "Jadi, kemana lagi kita akan pergi?"

"Entahlah. Kita telah mengunjungi banyak tempat dan ku pikir hampir semua tempat di Seoul sudah kita datangi"

"Bagaimana kalau kita ke Lotte World? Aku menyukainya meskipun nanti aku tak dapat menaiki satu wahana pun disana"

Minho tiba-tiba berdiri dan berjalan cepat untuk mengambil tempat duduk di kursi tepat di sisi kiri Taemin.

"Aku punya ide bagus-"

Taemin melihat ke arah Minho dan kedua matanya berkedip berkali-kali tanpa sadar. Membuat Minho ingin segera membawanya pulang dan menghadiahinya dengan ratusan atau mungkin ribuan kecupan manis di wajahnya. Ekspresi yang dibuatnya benar-benar lucu dan menggemaskan. Tolong ingatkan Minho untuk tak berbuat macam-macam di sini. Mereka masih di tempat umum, jika kau lupa.

Taemin berujar antusias,"Apakah tempat itu menyenangkan? Dimana?"

"Aniyo. Aku ingin mengajakmu ke taman. Aku hanya ingin duduk berdua denganmu, saling bergenggaman tangan, berbagi cerita dan menikmati pemandangan sekitar berdua" ia menyarankan.

Seketika saja, rona merah datang tanpa permisi memenuhi kedua sisi pipi Taemin. Ia mengalihkan pandangannya, nampak sangat malu-malu, "Kau terlalu sentimentil, hyung. Tapi kedengarannya itu menyenangkan"

*****

"Aah indahnya-" Minho meletakkan tangannya di sekeliling bahu Taemin ketika mereka telah duduk di bangku taman.

Taemin menyandarkan kepalanya di bahu kiri Minho,"Ya, cuaca hari ini nampak cerah dan aku benar-benar merasa bahagia"

"Karena kau memilikiku?" Minho mengangkat sudut bibirnya -menyeringai- . Mencoba untuk menggoda Taemin dengan kata-katanya.

Taemin tertawa dan Minho amat menyukainya, ketika Taemin tertawa ataupun tersenyum. Dia terlihat begitu cantik dan innocent layaknya anak kecil. Dan itu membuat Minho ingin selalu menjaga dan melindunginya selamanya. Minho ingin menyimpan Taemin dalam kotak berhiaskan kristal dan meletakkannya di sisi terdekat di hatinya, yah- jika mungkin.

"Hyung- kau selalu saja berhasil membuatku malu. Oh, lihatlah! Pipiku memanas lagi. Ini memalukan" komplain Taemin, tapi jauh di dasar hatinya ia begitu mengagumi Minho. Bahkan sampai sekarang, setiap kata dan sentuhan yang Minho berikan untukknya selalu membuat organ di dada kirinya berdetak melebihi irama normal. Jantungnya berpacu cepat layaknya alunan simfoni liar dengan nada-nada yang saling bersahutan.

Minho mencium puncak kepala Taemin, "Tapi itu benar, bukan? Karena aku juga merasakan hal yang sama"

Hening. Tak ada lagi yang ingin memulai dengan  topik baru. Mereka hanya duduk diam dan menikmati kebersamaan ketika sinar matahari perlahan meredup, hari mulai beranjak sore sepertinya. Kemudian Taemin bertanya "Hyung, menurutmu apakah aku bisa mendapatkan ingatanku kembali??"

"Pasti. Hanya butuh waktu sedikit lagi" Namun sejujurnya, Minho berharap bahwa Taemin tak akan pernah mendapatkan ingatannya kembali karena ia ingin Taemin seperti saat ini. Menerima Minho sebagai kekasihnya, dan mereka dapat hidup bahagia selamanya.

'Aku sadar, mungkin ini terdengar egois tapi cinta memang begini bukan?'

Taemin mendongakkan kepalanya untuk bertemu pandang dengan onyx mempesona milik Minho, "Aku ingin mengingat semua kenangan indah kita-"

Minho tersenyum canggung dan mengusak surai almond miliknya, "Baby, biarkan saja semua ini berjalan sebagaimana mestinya. Yang terpenting adalah kita bisa menikmati saat-saat kebersamaan kita seperti sekarang-"

'Oh shit! Minho,kau benar-benar dalam bahaya jika suatu saat nanti Taemin dapat mengingat semuanya kembali'

Taemin menggangukkan kepalanya, menyetujui perkataan Minho. Ia lantas berdiri," Aku ke toilet sebentar. Kau ikut?"

"Tidak, kau saja. Aku akan menunggu di sini"

Taemin kemudian berjalan melewati taman menuju toilet yang terletak sekitar 400 meter dari tempatnya sekarang. Minho melihat punggung Taemin dari kejauhan hingga ia menyadari ada bocah yang tengah menendang bola dan mengarah ke Taemin yang kini sedang melintas di sampingnya.

Kejadian selanjutnya terlihat seperti adegan slow motion di film-film action yang sering ditontonnya. Minho otomatis berdiri dari duduknya dan berteriak ke arah Taemin. Mencoba memperingatinya ketika melihat bola itu melayang ke arah kepala Taemin. Ucapan sang dokter kemarin mendadak melintasi pikirannya: Taemin harus berhati-hati. Jangan sampai kepalanya terbentur sesuatu karena hal itu bisa berakibat fatal.

Taemin mendengar suara Minho berkali-kali memanggilnya. Ia menoleh dan melihat dari sudut matanya ada sebuah benda melayang mendekati kepalanya. Sebelum ia menyadarinya, Taemin merasakan benda itu menghantam kepalanya dan pandangannya menggelap.




To be continued.

Huh? Apa yg terjadi sama uri baby?
Semoga gapapa yaa~
Chapter depan bakal lebih greget /ehee/

Don't forget your votments, chingudeul ^^

Bodyguard Stand By MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang