Chapter 12

734 77 1
                                    

FF TERJEMAHAN

BODYGUARD STAND BY ME

Cast      : Choi Minho, Lee Taemin

Lenght : Chaptered

Genre  : Romance, Comedy, Hurt/comfort

Disclaimer :

Cerita dan cast bukan milik saya.

Cerita asli milik Taemonew

LINK : http://www.asianfanfics.com/story/view/138241/bodyguard-stand-by-me-2min-korean-minho-shinee-taemin-

Chapter sebelumnya :

"Kenapa Minho-ssi? Kenapa kau berbohong padaku?"

Tiba-tiba, Minho merasakan seperti ada ribuan pisau menikam dada bagian kirinya. Rasanya begitu perih dan menyakitkan. Ia tak mampu berkata-kata. Hal yang kini dipikirkannya hanyalah kata maaf,maaf, maaf, maaf-

"Wae?!"

Taemin berteriak ke arah Minho dan menodongkan pistol ke arahnya, tepat ke dadanya.


Chapter 12.

"Maafkan aku, Tae. A- aku-"

Minho melihat kedua mata Taemin mulai berkaca-kaca, buliran bening bak kristal itu turun menyusuri kedua belah pipinya. Ingin rasanya ia menghapus air mata itu dengan kedua ibu jarinya.

Amat sangat menyakitkan ketika melihat orang yang selama ini dipujanya, dicintainya dan dilindunginya menangis di hadapannya.

"Maaf-  maafkan aku, Tae. Aku sangat mencintaimu hingga tanpa sadar aku telah dibutakan olehnya-" Minho berujar, setengah berbisik.

"Bagaimana bisa kau seegois itu? Apakah aku terlihat seperti orang yang mudah untuk kau permainkan perasaannya?" Minho dapat mendengar ada nada kekecewaan, marah, kesal dan penuh frustasi dalam nada bicara Taemin.

"Tidak! Aku tak berpikir untuk mempermainkan perasaanmu! Aku mencintaimu, Tae! Dan aku hanya mencoba untuk membantumu menunjukkan perasaanmu yang sebenarnya!" Ucap Minho.

Minho melihat tepat ke dalam manik cokelat Taemin, "Aku tahu kau menyukaiku tapi ada sesuatu yang menahanmu untuk mengakuinya! Mungkin karena pekerjaanmu sekarang atau apa yang akan orang lain katakan tentang kau yang jatuh cinta pada seorang pria. Tapi tidakkah kebahagiaanmu jauh lebih penting dibanding dengan anggapan orang lain tentang kita?"

"Kau tak tahu apapun tentangku jadi jangan-"

"Aku tahu, hatimu tengah bimbang. Aku minta maaf jika selama ini aku memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan hatimu tapi pernahkan kau mendengarkan isi hatimu dan menanyakan bagaimana perasaanmu yang sebenarnya?"

Taemin mengerjapkan kedua manik cokelatnya dan terdiam. Benar-benar merasa terpojok dengan kalimat yang Minho ucapkan barusan.

Minho berujar dengan pelan, menyiratkan luka yang kini terasa kian nyata, "Bisakah kau bersumpah bahwa kau tak pernah menyimpan perasaan apapun terhadapku?"

Keheningan melanda keduanya.

Minho membawa tubuhnya ke depan, mengambil satu langkah mendekat hingga ujung pistol yang dipegang Taemin menempel tepat di dada kirinya.

Ia mengulas senyum penuh luka dan berbisik,"Lakukanlah, tarik pelatuknya jika memang kau tidak pernah mencintaiku sama sekali- Jika memang dengan membunuhku bisa menghapus rasa kecewa dan kesalmu maka aku lebih baik mati dan menyerahkan hidupku untuk-"

Kedua tangan Taemin yang kini memegang pistol bergetar namun ia tetap mencoba untuk menegakkan pistolnya. Buliran bening itu kembali menuruni pipinya, membuat aliran abstrak dan terjatuh ke tanah yang dipijaknya.  Ia benci dengan dirinya yang begitu lemah jika berhadapan dengan Minho. Kilasan kenangan indahnya bersama Minho muncul berseliweran di pikirannya.

"Aku tahu kau takut, Tae" -Minho berucap menenangkan- "kau takut untuk mencintai"

Minho melihat Taemin menghela napas berat dan perlahan menurunkan pistolnya.

'Kata-kata Minho menghantam sudut terdalam di hatinya. Ya- ia memang takut untuk mencintai terutama jika orang yang dicintainya itu Minho. Yang jika dilihat dari segi manapun, ia tak akan sebanding dengan Minho'

Ia merasa tak pantas untuk bersanding dengan Minho. Baginya, Minho seperti sebuah fatamorgana untuknya.

"Aku tahu tentang masa lalumu, tentang kau yang yatim piatu, semuanya. Dan aku ingin lebih tahu tentangmu, Tae" Minho berucap dengan suara beratnya dan perlahan mengambil pistol itu dari tangan Taemin. Ia kemudian membawa tubuh mungil Taemin ke dalam dekapannya. Pelukan hangat yang selalu Taemin sukai.

Minho membisikkan sesuatu di telinga Taemin, "Ijinkan aku mencintaimu. Aku ingin menjadikanmu orang paling beruntung di dunia"

Minho kemudian merasakan Taemin terisak pelan, suaranya teredam di dada Minho dan ia memeluk pemuda pencuri hatinya makin erat, takut jika ia melonggarkannya sedikit saja maka pemuda itu akan menghilang lagi.

Mereka bertahan dalam posisi itu selama beberapa menit, saling berpelukan dan berbagi kehangatan. Taemin akhirnya mengeluarkan suaranya, "Hyung-"

Minho melonggarkan pelukannya dan mengulas senyum, "Ya?"

Ia menangkup pipi Taemin dengan tangan hangatnya dan menghapus jejak-jejak aliran bening di pipi Taemin dengan ibu jarinya.

"Hyung- maafkan aku-"

"Hush, diamlah. Tak ada yang perlu dimaafkan. Aku senang karena kau akhirnya mau mengakui perasaanmu. Tapi aku ingin kau berjanji satu hal"

Taemin terhenyak dan mendongakkan kepalanya menatap Minho,"Apa?"

"Jangan pernah menodongkan pistol lagi padaku. Kau janji? Jantungku hampir melompat  ke tanah saat kau melakukannya" Minho tersenyum simpul.

"Maafkan aku, hyung. Aku janji, aku tak akan me-" Namun kalimatnya terputus begitu saja ketika bibir tebal Minho tiba-tiba saja mengklaim bibirnya. Taemin memejamkan matanya dan merespon ciuman Minho. Berbagi ciuman hangat -tanpa nafsu- hingga keduanya lupa bahwa organ paru-parunya masih membutuhkan oksigen untuk dapat menjalankan fungsinya. Minho tak punya pilihan, selain menarik dirinya dan mengakhiri ciuman itu.

"-lakukan itu lagi" Taemin tersenyum dan melingkarkan kedua lengan kecilnya ke leher Minho. Mereka berbagi ciuman kembali, kali ini lebih lama dan bergairah.



to be continued

Here we goooooooooo~~~
The new chapter is up!

Mianhae~ lamaaaa update. Sbenernya part ini udah lama selesai tapi masih di draft dan belum slesai editing heuheu..

Anyway, thanks readerdul~ udah nungguin..
Happy reading 😚😚💋

Bodyguard Stand By MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang