Tapi Keel malah memilih untuk memakan buah pikir. Pikiran Riel hancur.
"Kenapa...?!" Riel berusaha mengambil buah pikir dari tangan sahabatnya itu.
"...Ada yang lebih penting dari wujudku ini... Dan aku butuh buah ini agar bisa menyampaikannya pada orang itu." Keel menjawab tanpa melihat Riel.
"...Memangnya apa yang harus kamu sampaikan?" Riel menjerit. "Kepada siapa...?!" Padahal dia ingin buah itu dia yang makan, karena dialah yang ingin menyampaikan perasaan kepada Keel. Bukan sebaliknya!
"....." Keel membisu.
Ada orang yang lebih penting daripada... aku? Yang selama ini selalu mendampinginya? Siapa? Pikiran Riel berkecamuk.
Krauk. Dan buah itu digigitnya.
Angin kencang berhembus, menjatuhkan buah wujud dari tangan Riel. "Apa—"
"Aku menyayangimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jibril Mikail
Romantizm"Lebih bagus daripada mendengar "aku jatuh cinta" seratus kali, adalah mendengar "aku mencintaimu" satu kali... dan lebih dahsyat dari seratus juta niat membunuh, ...adalah satu ciuman." Kisah pendek biasa tentang cinta dan pengorbanan... ditambah...