Keel pada dasarnya baik. Apalagi kepada Riel. Karena dia melakukan kontrak dengan naga kelas tinggi—Leviathan—maka dia dengan cepat menjadi target banyak orang. Menjadi target pengguna naga lain. Karena naga yang memakan naga lain akan semakin kuat. Tapi, Keel tidak pernah membuat Leviathan memakan naga lain.
"Maaf, Keel... Aku...tidak begitu kuat. Jadi, hanya menghambatmu..." ujar Riel sambil hampir menangis saat mereka tengah kabur dari kejaran beberapa pengguna naga. Karena kakinya terluka, Riel harus digendong oleh Keel. Sementara mereka berlari, Leviathan melindungi mereka dari belakang.
"Tidak apa-apa." Keel tersenyum. "Sebentar la—"
Jleb! Sebuah peluru api melesat dan menusuk bahu Riel. Sepercik darah terlihat—sebagian lagi menetes.
"—Ah." Kesadaran Riel semakin menipis.
Keel terpaku. Dia tiba-tiba menurunkan Riel dan menjerit keras.
Leviathan tertarik—kembali ke tubuh Keel dan bersatu dengannya. Bersama Keel yang marah luar biasa.
Langkah terlarang. Bersatu dengan Naga. Tapi Keel melakukannya.
Demi Riel.
Pada malam itu, Riel akan mempelajari bahwa betapa kuatnya Keel bertambah dengan memakan enam puluh naga dan penggunanya. Dan Riel takut.
Bukan, dia bukan takut pada kematian. Juga bukan rasa sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jibril Mikail
Romance"Lebih bagus daripada mendengar "aku jatuh cinta" seratus kali, adalah mendengar "aku mencintaimu" satu kali... dan lebih dahsyat dari seratus juta niat membunuh, ...adalah satu ciuman." Kisah pendek biasa tentang cinta dan pengorbanan... ditambah...