Semanis Martabak (2) [end]

2.5K 200 60
                                    

Story by : UlfaJannah & graciajscve

Keesokkan harinya aku sengaja mengundang Sisca, Okta dan juga Ci Desy datang ke rumahku. Tujuannya adalah untuk meminta bantuan pada mereka.

TING TONG

Pagi hari sekitar pukul 8 pagi, suara bell rumahku sudah berbunyi, segera aku berlari melihatnya dan sesuai yang di janjikan. Sisca, Okta dan Ci Desy datang langsung.

“Ayo masuk-masuk” ajakku langsung  mempersilahkan mereka masuk.

“Gre, ada apa sih sebenernya kita di undang ke sini?” ucap Okta bertanya, sementara aku hanya tersenyum saja.

“Tau neh, padahal masih pagi banget Gre” sambung Sisca.

“Kalo bukan hal penting, aku pulang langsung” lanjut Ci Desy.

“Engga kok engga, ini penting, ayo sini-sini”

Kini kami bereempat sudah berada di kamarku. Ketiganya berpencar-pencar. Sisca langsung tiduran di atas kasurku sambil memainkan ponsel. Okta menuju meja rias dan menata rambutnya, sementara Ci Desy menyalakan televisi dan ikut berbaring.

“Jadi? Ada apaan Gre?” ucap Ci Desy membuka suara.

Aku pun menatap Ci Desy sambil tersenyum-senyum sendiri membayangkannya, “Bantuin aku buat nembak Ci Shani”

"Wihhhhh……. Serius Gre?” mata Ci Desy membulat sempurna.

Aku tertawa kecil lalu mengangguk mantap, “Heeh, aku serius Ci, bantuin ya?”

“Nah gitu dong Gre, kita bertiga siap bantuin kamu, ya kan Sis, Ta?” ucap Ci Desy bertanya pada keduanya.

Okta yang sedang merias diri pun menengok kebelakang, "Kamu serius mau nyatain sekarang Gre?" tanya dia yang langsung kujawab dengan anggukan, karena aku sudah memantapkan diri setelah kejadian semalam.

“So, apa rencananya Gre?” ucap  Sisca bertanya.
Aku segera menjelaskan kepada mereka bertiga caraku untuk mengungkapkan perasaan pada Ci Shani. Mereka dengan seksama mengangguk-angguk mendengar semua penjelasan rencanaku.

Pada akhirnya aku selesai memberikan briefing pada mereka bertiga, “Gimana? Bisa kan?” mohonku dan berharap ini berjalan lancar.

"Oke, bisa kok, sekarang kita buat martabak spesialnya dulu buat ci Shani ya” seru Ci Desy, dan aku senang sekali mereka mau membantuku.

“By the way, aku kehabisan coklat dirumah, bisa tolong beliin diluar gak?” ucapku menatap ketiganya sambil tersenyum memohon.

“Yaudah biar aku aja yang beli, kalian bertiga buat adonannya duluan ya” ucap Ci Desy yang mengajukan diri. Ci Desy pun langsung keluar dari kamarku,

"Yuk, tunggu apalagi, cepetan kita bikin martabaknya" kutarik lengan Sisca dan Okta menuju ke dapur rumahku.

“Eh iya-iya Gre, semangat banget sih”

“Hahaha, iya dong, ini buat orang spesial"

Sesampainya di dapur, semua alat dan bahan untuk membuat martabak sudah kupersiapkan, kita bertiga pun mulai membuatnya. Tentunya ini menggunakan resepku sendiri, lebih tepatnya mamah pernah mengajarkanku cara membuat martabak yang enak dengan penuh cinta.

“Sekarang kita bagi tugas ya, Sisca ambilin telur sama susu cair di dapur”

“Siap Gre”

“Eh tunggu Sis” kutahan sebentar lengannya, “Ambilin kotak makanan aku yang di kamarku dong, di dalem lemari gitu, lupa ambil Sis”

Bitter Sweet StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang