3. First Step

422 58 5
                                    

"Jadi? Dia tiba-tiba seperti itu?" tanya Yoojung pada Sohye.
"Aneh bukan?"
"Seharusnya kau senang Sohye-ah. Dia akhirnya memandangmu"

Sohye masih terdiam memandang kearah luar jendela bis yang dinaikinya bersama dengan Yoojung. Tak berniat untuk membalas perkataan Yoojung. Sohye memang senang pada akhirnya lelaki pujaannya mengajaknya bicara. Hanya saja semua ini terasa begitu tiba-tiba. Sohye masih belum terbiasa.

Perhatian Sohye teralih tatkala sang sopir bis secara mendadak menghentikan laju bisnya dan membuat seisi penumpang menjerit.

"Ada apa? Apa kecelakaan?" tanya Sohye panik.

"Yak! Bisa tidak menyetir dengan benar?!" keluh Sang supir pada seseorang diluar sana.
"Ahjussi, tolong buka pintunya! Setelah itu aku akan menyingkirkan mobilku!" balasnya pada si supir.

Sohye mengernyitkan dahinya saat sosok Mingyu kini nampak memasuki bis dan mendapatkan hadiah omelan sang supir. Dia nampak mencari sesuatu.

"Ketemu! Ayo turun! Kau juga ikut saja" ujar Mingyu setelah menemukan Sohye dan Yoojung.
"T-tapi aku naik bis ini" elak Sohye.
"Ayolah" bujuknya.

Sohye nampak bimbang. Dia masih belum terbiasa dengan sikap Mingyu baru-baru ini padanya.

"Sudahlah kalian turun saja agar kami bisa melanjutkan perjalanan" celetuk beberapa penumpang disana.

Mau tidak mau terpaksa Sohye menuruti Mingyu, tentunya Yoojung juga menemani Sohye. Sohye dan Yoojung berulang kali menundukkan kepalanya meminta maaf atas ketidaknyamanan yang mereka timbulkan, sembari Mingyu menarik Sohye untuk turun dari bis.

Nampaknya mobil Mingyu melintang menghalangi jalan. Pantas saja sang supir terlihat begitu kesal. Tanpa ambil pusing Sohye dan Yoojung segera memasuki jok belakang mobil Mingyu.

"Sebenarnya apa maumu?" tanya Yoojung menyelidik sesaat setelah Mingyu melajukan mobilnya.

"Hanya mengantar kalian pulang"
"Dimana rumahmu?" lanjut Mingyu.

Sohye dan Yoojung tak bergeming bertatapan satu sama lain. Mereka masih berusaha beradaptasi dengan situasi ini.

"Oh ayolah. Mimpi apa aku semalam? Diantar pulang pria idamanku dan juga temannya si Wonwoo yang sama-sama badasnya dengan Mingyu? Ah aku harus bagaimana ini?" batin Sohye.

"Katakan saja dimana, atau Mingyu akan membawamu ke apartemennya" kekeh Wonwoo.
"A.. A.. Di daerah Seodaemun" jawab Sohye kilat.

*****

"Terimakasih Mingyu-ssi" tutur Sohye setelah sampai dipekarang rumahnya.

Mingyu masih bersandar pada mobilnya sembari memainkan kunci mobilnya.

"Tidak ada yang gratis Sohye-ya"
"M-mwo?" Sohye terkejut.

Mingyu membenarkan posisinya berdiri tegak dihadapan Sohye.

"Kau harus membayarnya" jelasnya.
"Yang benar saja? Tahu begini aku menyesal turun dari bis." gerutu Sohye sambil mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.

"Kau bilang apa?" tanya Mingyu meminta sohye memperjelas kalimatnya.
"T-tidak. Tidak apa-apa. B-berapa aku harus membayarmu?"

Sohye membuka dompet berwarna soft pink miliknya.

"Apa kau orang kaya? Seberapapun kau membayarku tidak berarti apapun"

Sohye mendengus kesal. Sohye terus merutuki bagaimana bisa dirinya menyukai pria semacam Mingyu ini.

"Lalu aku harus bagaimana?" Sohye mendongakkan wajahnya.

Dengan tangan yang bersarang pada saku celananya, Mingyu mendekat pada Sohye dan menyejajarkan wajahnya dengan wajah sohye, membuat sohye sedikit menarik mundur wajahnya.

"Kau harus menemaniku besok malam" ujar Mingyu dengan seringai diwajahnya.

*****
TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Can Be What You WantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang