10. New Story Begin

312 23 6
                                    

Suara benturan antara sendok dan cangkir samar terdengar oleh telinga seseorang yang tengah mengamati sekeliling ruangan sebelum akhirnya mendudukkan dirinya disalah satu bagian sofa disana, karena sebelumnya sang tuan rumah pun sudah mempersilahkannya duduk.

Dapat dengan jelas dilihatnya gadis--masih gadis-- itu mempersiapkan beberapa suguhan baginya. Senyum miring menghiasi wajahnya sesaat setelah dia berhasil mengambil beberapa gambar gadis itu secara diam-diam tanpa alasan. Mungkin, karena menurutnya gadis itu sedang terlihat menarik dengan hanya memakai kemeja putih kebesaran itu. Kaki kurusnya terpampang dan.. ah, jangan lupakan jika kemeja itu sedikit menampakkan pakaian yang melekat didalamnya. Sepertinya memang itu kesenangan Mingyu.

Sedikit gerimis diluar sana seingat Sohye ketika terakhir membuka pintu untuk Mingyu. Padahal ketika dia pulang rasanya langit hanya menampakkan wajah mendungnya. Maka pilihan untuk membuatkan secangkir teh hangat diambilnya, juga dengan memberikan beberapa cemilan untuk Mingyu.

"Manis.." puji Mingyu setelah meneguk teh manis buatan Sohye.

Bukan Sohye gila mengijinkan Mingyu masuk bertamu begitu saja, jika bukan karena Yoojung sudah mengirimnya pesan singkat--jika dia akan pulang sore-- maka Sohye tidak akan berani mempersilahkan Mingyu masuk.

Mingyu melihat sebuah paper bag tak jauh darinya dan Sohye. Melihat dari warna kain didalamnya, Mingyu menduga paper bag itu berisi pakaian Sohye kemarin. Sohye merasa cukup canggung bersama Mingyu saat ini. Mengingat apa yang baru saja terjadi pada mereka kemarin, terlebih mereka hanya berdua saat ini, dan lagi pakaiannya yang seperti ini.

"Em.. Tunggu sebentar aku akan ganti baju"

Sohye baru saja akan beranjak tapi Mingyu sudah menahan tangan Sohye yang akhirnya sacara reflek Sohye tepis.

"Ah.. M-maaf aku tidak bermaksud" Sohye meminta maaf.

"Tidak.. Aku yang mengejutkanmu, maafkan aku. Kurasa kau tidak perlu ganti baju, aku hanya akan sebentar." jelas Mingyu.

"Em.. B-baiklah." Sohye kembali duduk kembali dihadapan Mingyu.

Mingyu melepas jaketnya dan mendekat pada Sohye. Jangan tanya Sohye, jelas dia gugup dan berdebar saat ini. Reflek Sohye sedikit menarik mundur tubuhnya.

"Pakai ini dulu, supaya kau lebih nyaman" Mingyu meletakkan jaketnya dipangkuan Sohye.

"A..Em.. Terimakasih" Sohye kikuk.

"Jadi.. Karena aku hanya akan sebentar disini akan langsung kukatakan saja.." Mingyu mulai menyampaikan tujuannya datang.

"Soal kemarin.. Aku benar benar minta maaf. Ternyata ada yang em.. memberi obat perangsang diminuman kita.. "

"Ah so-soal itu.." Sohye bingung bagaimana harus menanggapinya.

"Chungha sudah mengaku padaku jika dia sengaja memberikannya pada kita.." lanjut Mingyu.

"Ah.. Begitu ya? G-gwenchana.. Ak-aku mengerti."

Mingyu tersenyum dan mendekatkan diri untuk menggenggam tangan Sohye.

"Gumawo.. Awalnya aku takut jika kau tidak akan memaafkanku. Aku harap itu semua tidak mempengaruhi hubungan kita."

Sohye mengernyitkan dahinya.

"Maksudku.. Tidak membuatmu menjauh dariku."

Wajah Sohye memanas dan tidak mengerti apa yang harus dilakukannya.

"Sebenarnya aku khawatir hari ini kau tidak masuk."

Sohye tersenyum kikuk dan menarik tangannya perlahan dari genggaman Mingyu.

I Can Be What You WantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang