7. Party

519 53 12
                                    

"Kau yakin dia akan datang?"

Mingyu terkekeh masih dengan posisinya bersandar pada sofa usang dan menengadah dengan mata terpejam.

"Lihat saja nanti. Tanpa pengawal sialannya itu dia seperti anak rusa yang terpisah dari induknya ..."

"..... Begitu mudah terperangkap ranjau pemburunya" lanjut Mingyu.

Suara pintu besi yang terbuka menarik perhatian Mingyu dan Wonwoo yang tengah menikmati waktu bersantai mereka.

Beberapa saat yang lalu memang terdengar bel istirahat berbunyi. Namun mereka sejatinya telah berdiam disana selama 2 jam lamanya.

Mingyu menoleh dan tersenyum memandang seorang wanita yang kini perlahan berjalan mendekatinya.

"Sohye-ah?"
"A-ada apa kau memintaku kemari?"

Mingyu menarik pergelangan tangan Sohye, membuatnya sekarang terduduk disisi Mingyu. Tanpa aba-aba Mingyu bersandar pada bahu Sohye.

"Tidak apa-apa. Aku ingin mempunyai waktu denganmu."

Semilir angin nampak menerpa rambut Mingyu dan sukses menambah kecepatan pacu jantung Sohye.

"Kau tau sohye-ah? Aku berharap kau merasa ingin selalu berada sedekat ini denganku"

Sohye masih diam. Jemarinya meremas ujung rok sebagai pengalih rasa gugupnya.

"Kenapa kau diam saja?"

Mingyu melirik Sohye dari posisinya sekarang. Merasakan sedikit perubahan posisi kepala Mingyu dibahunya, Sohye menatap ke arah Mingyu. Pandangan mereka bertemu dalam jarak yang begitu dekat.

Mingyu tersenyum begitu manis dalam pandangan Sohye. Tapi Sohye tak sanggup menatap wajah Mingyu lebih lama lagi. Wajahnya terasa memanas.

Seper sekian detik, sesaat sebelum Sohye mengalihkan pandang, bibir Mingyu telah mendarat mulus tepat dibibir Sohye.

Sohye yang terkejut menciptakan jarak dengan mendorong Mingyu sesegera mungkin. Wajahnya ia sembunyikan.

"M-maaf.. Aku harus kembali ke kelas sekarang" pamit Sohye beranjak pergi.

Mingyu menahan sesaat Sohye sebelum akhirnya gadis itu menepis tangannya dan benar menghilang dibalik pintu.

"Dasar bodoh!" Cibir Wonwoo pada Mingyu.
"Ck, sialan" keluh Mingyu

Wonwoo menutup buku dalam genggamannya dan menghantamnya pada kepala Mingyu.

"Kontrolah napsumu pada gadis polos itu"

Mingyu memutar bola matanya.

"Polos? Yang benar saja. Aku cukup yakin dia benar wanita itu"

"Kalau memang benar dia lalu apa untungnya untuk kita?" Keluh Wonwoo.

Mingyu menatap layar ponselnya.

"Yah, anggap saja hiburan..."

"..... Aku bosan dengan wanita wanita murahan yang menghampiri kita dengan sukarela"

*****

"Sohye-ah!"

Sohye yang baru saja akan memasuki kelasnya menghentikan langkahnya dan menoleh.

"A..aku? Ada apa?" tanyanya.

Sebuah amplop berwarna merah muda disodorkan padanya. Sohye menerimanya dengan penuh tanya.

I Can Be What You WantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang