Find Something - 5

85 8 7
                                    

Tuhan tidak menampakkan surya indahnya pagi ini. Awan kelabu yang tampak di atas sana. Suasana hutan menjadi agak gelap. Ditambah dengan rindangnya pepohonan yang ada.

Awan kelabu itu tidak sabar memunculkan teman setianya. Ya, hujan turun saat itu juga. Tidak begitu deras memang, tapi cukup untuk membasahi badan kedua insan yang sedang terlelap ini.

Dengan sangat tiba-tiba, rintik hujan yang turun menjadi butiran-butiran putih.


Salju. Air hujan yang sudah menggenang di sekitar mereka, berubah menjadi tumpukan butiran-butiran putih nan dingin.

Buku petualangan ini memang memiliki banyak musim dalam ceritanya. Dan pastinya banyak rintangan yang juga harus dihadapi.

"Ada apa ini? Salju?" mata Kenzie berbinar melihat butir-butir putih menjatuhkan diri di pipinya.

Kenzie bangkit dari tidurnya. Kini senyumnya melebar setelah melihat Bryan yang masih tertidur pulas. Ia beranjak dari tempat itu. Meninggalkan Bryan dalam diam.


***

-Kenzie Pov-

Pagiku di hutan menyeramkan ini lumayan menyenangkan. Aku tidak sadar bahwa butiran-butiran putih ini ternyata salju asli. Bukan buatan. Aku tak pernah merasakan musim ini sebelumnya.

Kulihat Bryan masih tergeletak di bawah. Ia mendengkur. Tidurnya sangat nyenyak.


Kurasakan jatuhnya setiap butir salju ini. Mereka mendarat lepas di pipiku.

Setelah beberapa menit aku menikmatinya, langkahku mengambil keputusan untuk bergegas dari sana. Aku menyusuri setiap pepohonan yang tertanam kokoh. Mencoba mencari petunjuk selanjutnya tanpa iringan Bryan.

Yeah, i got it!

Aku bersorak ria setelah mendapati kotak misteri itu berada di depanku. Ada sebuah pintu gerbang di belakang kotak itu.


Aku membuka kotak berukuran sedang itu dengan wajah gembira.

.


.


.


"Hei! Kau meninggalkanku, huh?" Bryan menepuk pundakku. Sontak aku langsung menoleh ke arah belakang.

"Bryan! Jangan membuatku terkejut." Aku sangat tidak menyukai hal ini. Ia baru saja mengagetkanku. Membuat jantungku kembali berdetak dengan cepat.

"Ah, jadi kau sudah menemukan kotak itu?" mata Bryan mulai fokus pada kotak yang kupegang.

"Begitulah. Jadi, siap-siap untuk menerima petualangan baru, sweety!" kupasang senyum menggoda pada Bryan.

Tulisan yang tertera pada kain tersebut memakai bahasa yang hanya bisa diartikan oleh Bryan. Kuberikan kain putih itu pada Bryan dan menyuruhnya agar mengartikannya.

Bryan mengerutkan keningnya setelah melihat note pada kain putih itu. "Ada apa?" aku sungguh tak sabar mendengarkan Bryan berbicara.

"Aku tidak mengerti bahasa ini." Aku cukup heran mendengar apa yang dikatakan oleh Bryan. "Apa maksudmu, Bryan? Apa kau sedang bercanda?"

Bryan mengalihkan pandangannya dari kain itu. Ia menatapku tajam.



Satu detik...

Dua detik...

Tiga detik...

Empat detik...


"Ya. Aku hanya bercanda. Haha-!" ekspresi wajah seketika berubah menjadi gelak tawa. Ia kembali membuatku kesal. Hhhh.

-Author Pov-

The Adventure BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang