[16] Terakhir

1.2K 80 1
                                    

Pagi ini, matahari muncul ditemani rintik-rintik hujan yang turun akibat tangisan awan. Pagi yang akan menjadi saksi betapa mereka tidak ingin meninggalkan villa ini.

"SARAH!" teriak Cipa, dari luar kamar mandi.

Mereka sedang bersiap-siap sekarang, untuk kembali ke rumah masing-masing. Sekarang, Sarah sedang mandi, sedangkan mereka yang lainnya sedang menunggu. Yang menjadi masalah, Sarah sudah memakan waktu selama dua puluh menit atau bahkan lebih.

"Apa, sih?" tanya Sarah, dari dalam kamar mandi.

"LO MASIH TANYA KENAPA?" kesal Cipa.

"OH GUE MASIH LULURAN!" teriak Sarah dengan santai, sambil terkikik geli melihat tingkah Cipa.

"GUE TERAKHIR BEGO! KALAU GUE KETINGGALAN GIMANA?"

"IYA INI UDAH SELESAI!"

Beberapa menit kemudian, Sarah keluar dari kamar mandi, dengan tampang tak berdosa. Sedangkan, Cipa memandang seolah-olah ingin menelan Sarah hidup-hidup.

"Udah selesai lulurannya?" tanya Cipa sinis.

"Udah. Katanya mau mandi, kok masih di situ?"

"HEH. LO ITU MANDI APA JALAN DI MAL SIH?" teriak Cipa.

"Duh, budek nih telinga ah. Udah deh, gue mau pakai baju dulu." Sarah berlalu meninggalkan Cipa di depan pintu kamar mandi.

"Sabar, Cip, sabar," gumam Cipa, lalu beranjak mandi.

"Syah, baju gue mana yak?" tanya Sarah, sambil mengangkat bantal-bantal karena mencari bajunya.

Aisyah yang sedang merias diri di depan cermin, hanya mengangkat bahunya.

"Ih! Jangan-jangan Cipa nih," tuduh Sarah.

"Makanya jangan cari gara-gara sama Cipa," ucap Aisyah sambil terkekeh.

"CIPAA!"

"Lama-lama budek gue, anjir."

🐼🐼🐼

Setelah meninggalkan villa, mereka kini sedang berada di dalam mobil Azka untuk perjalanan pulang.

"Kalian lihat deh, ada film bagus. Gimana kalau kita nonton?" tawar Mauren.

"Filmnya genre apa?" tanya Aisyah.

"Romantis nih. Lumayanlah baper-baperan," Mauren terkekeh. "Gimana?" tanya Mauren.

"Ehm, gue sih oke aja. Yang lain gimana?" tanya Azka.

Mereka mengangguk, tanda bahwa mereka setuju. Azka langsung menyetir mobil menuju mal terdekat dari lokasi mereka.

Setelah memesan tiket, mereka segera masuk ke dalam studio, berhubung tiket yang mereka pesan mendekati jam sekarang.

"Baper ih!" ujar Cipa gemas.

"Aih, ganteng lagi. Nggak ada ya di kisah nyata?" Mauren menatap lemas pada pemeran utama film.

IGNORANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang