EXTRA PART

924 48 4
                                    

Mau ngasih tau, maaf ya extra partnya ingkar janji. Eh, btw, ini cuman mentok 1000+ words aja. Makasih buat yang udah tungguin!

Happy reading❤

🐼🐼🐼

Aisyah berjalan di koridor kampus, dengan mata memutar saat mendengar suara Ari di belakangnya. Aisyah mempercepat langkahnya, tanpa menghiraukan Ari yang sedang memanggilnya.

"Aisyah!" Ari teriak.

Aisyah menghentikan langkahnya, lantas ia menoleh. "Hah? Gue ada kelas, lo pulang sana. Syuh!" suruh Aisyah lalu jalan lagi.

"Syah, masih marah? Jangan marah dong, sayang aja lebih bagus."

Aisyah berhenti, mukanya memanas.

"Tuh kan, merah lagi. Yaudah nggak jadi digombalin deh." goda Ari.

Aisyah berbalik dengan muka sebal, "Bodo amat! Cari aja cewek lain, yang kalau kamu gombalin nggak merah!" setelah itu Aisyah berlari.

Ari tidak mengejarnya, karena Ari tau kemana Aisyah akan pergi. Tidak mungkin, Aisyah akan pergi ke kelasnya. Karena, habis ini Aisyah sama sekali tidak ada kelas. Dan, Ari tau satu-satunya tempat adalah kantin kampus.

Ari tidak berjalan ke kantin kampus, ia berjalan menuju kelas Azka. Kayaknya, Azka sudah keluar dari kelasnya. Dan, harus kalian ketahui, kelas Azka sama dengan kelas Cipa.

"Zka!" teriak Ari saat melihat Azka. "Sama mantan mulu, pacar mana?" ledek Ari.

Azka menyengir, sedangkan Cipa di sampingnya mesem-mesem.

"Pacar lagi PMS. Marah mulu." jawab Azka dengan hembusan nafas.

Ari terkekeh, "Kantin yuk," ajak Ari.

"Ayo!" pekik Cipa.

Mereka bertiga berjalan ke kantin kampus. Terlihat, Aisyah yang sedang duduk sendirian di pojok dengan handphone di tangannya. Dan, sudah bisa ditebak Ari, Aisyah sedang menonton film Dear Nathan. Akhir-akhir ini, Aisyah lebih suka menonton film baper.

Ari mengkode Azka dan Cipa. Selanjutnya, dengan cepat tangannya mengambil handphone yang berada di tangan Aisyah dari belakang. Aisyah terkejut, untung saja handphonenya tidak terjatuh.

"Ish! Lo nyebelin deh, balikin nggak?" kesal Aisyah.

Tanpa menjawab, Ari menarik kursi di depan Aisyah dan duduk di sana. "Udah kuliah, masih aja nonton anak SMA." ledek Ari.

"Enggak ya! Balikin nggak?!" Aisyah mencoba untuk menggapai tapi tidak bisa.

"Maafin aku dulu, nggak?"

"Enggak, kalau nggak balikin!"

"Beneran?"

"Iya, cepetan deh. Filmnya jalan tau," Aisyah menyerah, ia menatap sebal ke arah Ari.

"Dih, jangan nangis dong. Iya-iya nih, aku balikin." ucap Ari, sambil menyodorkan handphone Aisyah.

"Makasih, sayang." ucap Aisyah cepat.

IGNORANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang