Happy reading :)
"Gue..."
"Mau ngomong sekarang atau gue tidur nih. Dari tadi berbelit belit tau gak" ucap gladis yang sudah sangat penasaran akan cerita yudis. Yudis menatap gladis dan tersenyum.
"Gue... Baru jadiaaaannn" ucapnya tertawa. Gladis menganga dibuatnya, bagaimana bisa yudis mengganggu tidurnya hanya untuk 'berita gak penting'. Gladis lebih memilih tidur dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut ketimbang meladeni ucapan yudis yang menurutnya tidak bermutu.
Yudis yang melihat gladis lebih memilih tidur dari pada mendengarkannya mencebik kesal.
"Dis lo apa apaan sih, ko lo tidur gue kan lagi cerita" ucapnya kesal, sadar tak ada jawaban dari gladis akhirnya ia menarik selimut gladis dan membuangnya asal, gladis yang merasa terganggu pun akhirnya bangun dan menatap malas yudis.
"Lo yang apa apaan ganggu gue tidur cuma buat dengerin hal yang gak penting" ujar gladis dengan penekanan kata gak penting.
"What? Lo bilang ini gak penting" ujarnya melotot kearah gladis.
"Iya" ucap gladis dengan mimik wajah datar.
"Lo gak ada perhatian sedikit pun yah kegue, lo nanyain gitu siapa pacar gue? Kapan jadiannya? Dia anak mana? Atau apa kek gitu" gladis yang mendengar ocehan yudis hanya memutar bola mata jengah.
"Udah ngocehnya?" tanya gladis malas, yudis hanya melemparkan tatapan tajam kearahnya tanpa mau menjawab.
"Gini yah sahabatku yang terganteng yang gantengnya kelewatan, lo tau gak lo udah ngerusak tidur gue, sekarang gue jadi gak mood lagi buat tidur" gladis menjeda kalimatnya sebelum ia melanjutkannya lagi.
"Soal ocehan lo tadi, pertama gue gak mau tau siapa pacar lo ujung ujungnya yang lo pacarin itu bitch kaya mantan mantan lo, yang kedua gue gak rempong kayak lo nanyain kapan jadiannya karna bagi gue itu buang buang waktu, dan yang ketiga gue gak perduli dia anak mana mau di anak kuliahan, mau dia anak smp, mau dia anak Tk juga gue KAGA PERDULI" ucap gladis sewot. Baru saja yudis akan membuka mulutnya gladis kembali memotong.
"Dan satu lagi JANGAN GANGGU GUE TIDUR" ujar gladis dan kembali merebahkan tubuhnya diranjang, ia sudah tak menggubris ucapan yudis lagi. Tak butuh waktu lama gladis sudah melayang kealam mimpi, yudis yang melihatnya hanya bisa pasrah padahal ia ingin mentraktir gladis makan eskrim kesukaannya tapi malah amarah gladis yang ia dapat.
"Mungkin moodnya lagi jelek kali yah, marah marah mulu" setelah ia berujar, yudis ikut membaringkan tubuhnya disamping gladis dan menyusulnya kealam mimpi.
Sedari kecil mereka memang seperti ini kamana mana bersama bahkan yudis sering menginap dirumah gladis maupun sebaliknya, mereka memang sudah sangat dekat dari dulu, kedekatan mereka sebagai sahabat sering disalah artikan oleh orang lain. Orang lain akan mengira mereka adalah sepasang kekasih namun kenyataannya adalah hubungan mereka tak lebih dari sekedar sahabat, ya hanya sahabat.•••••
"Nan.." wanita cantik yang sedang duduk memandang hamparan awan nan luas disamping jendela pesawat ini menoleh ketika namanya dipanggil.
"Ya suamiku" ucapnya sedikit menggoda.
"Jangan bercanda nanda inget umur kau ini sudah tua" ucap pria yang duduk disebelahnya.
"Ih bikin bt, aku inikan masih muda bram" ujarnya sambil memanyunkan bibirnya.
"Hahaha.. Jaga tu bibirnya jangan buat orang pingin nerkam" ujarnya disela sela tawanya.
"Hhh.. Udah deh kembali ketopik pembicaraan tadi manggil mau apa" ujar nanda mengalihkan pembiraan, ia paham betul arah pembicaraan suaminya ini. Kini ia tengah berada dipesawat bersama suaminya, mereka telah kembail dari perjalanan bisnis yang melelahkan.
"Kamu udah kasih tau gladis belum kalo kita mau pulang" tanya bram, nama aslinya adalah bramantio lucela.
"Gak usah kasih tau biar surprize, dia pasti kangen sama kita jadi kita buat kejutan aja sekalian, lagi pula tadi aku udah telfon bi ijah dia juga baru pulang karna dia abis jenguk anaknya yang sakit dikampung dan dirumah juga ada yudis lagi main" ucapnya memberi penjelasan.
"Oh yaudah, jadi gak sabar pengen ketemu yudis nih, dia kaya apa yah udah lama gak ketemu"
"Dia jadi tinggi loh bram, dia juga ganteng" ujar nanda.
"Hubungan mereka berubah gak yah?" tanyanya.
"Memang kamu mengharapkan apa dari mereka, mereka sama sekali tidak berubah, kalau kamu mengharapkan mereka pacaran kamu bakal kecewa"
"Kenapa memangnya?" tanya bram bingung.
"Menerka berdua sudah memiliki kekasih masing masing bram"
"Oh begitu yah, sayang sekali padahal yudis itu anak yang baik"
"Iya, sudahlah biarkan saja mereka memilih jalannya masing masing" ucap nanda dan diangguki oleh bram.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
RomanceInikah takdir? Bagai mendung memeluk mentari Bagaikan badai menerpa bumi Namun semua akan berlalu Bagai bintang menerangi malam yang semu. #PLAGIAT MENJAUH! ❤rank : #197 in ceritaku #513 in awal #169 in ceritaku #401 in awal #674 in destiny