Part 6

16 6 0
                                    

Happy reading ;) :*

Hari ini adalah hari paling menyebalkan dalam hidup gladis, pagi ini ia terlambat bangun karna jam beker yang biasa membangunkannya rusak dan ia lupa untuk memperbaikinya ditambah momynya pergi keluar negri untuk urusan bisnis dan pembantunya yang pulang kampung karna anaknya sakit, bahkan pagi ini ia tak sempat untuk sarapan.

Sesampainya disekolah ternyata jam pelajaran sudah dimulai dengan takut gladis mengetuk pintu kelas.
"Maaf bu saya terlambat" ucapnya takut.
"Maaf jangan ganggu pelajaran saya, silahkan tutup pintunya dari luar." ujarnya pelan namun tajam, gladis menelan ludahnya kali ini ia benar benar tamat ia berurusan dengan guru killer yang tak kenal ampun. Tak mau membuat gurunya semakin marah akhirnya gladis pun menutup pintu pasrah dan berjalan kekantin.

Sesampainya dikantin ia langsung memesan makanan dan duduk menunggu, perutnya memang sudah teriak teriak minta diisi sedari tadi tak lama makanannya pun datang dengan lahap gladis memakannya. Saat ia tengah asik makan tiba tiba dirga datang dan duduk disamping gladis.
"Kenapa disini? Kok gak masuk kelas?"
"Kesiangan, gak boleh masuk" ucapnya ketus, jujur saja gladis masih sangat kesal karna tak dibolehkan masuk padahal ia hanya telat sekali ini.
"Emang siapa gurunya?" tanya dirga lembut sambil mengelus rambut gladis, ia tau saat ini kekasihnya sedang kesal.
"Bu anis si guru killer, nyebelin kan masa telat aja sampe gak boleh masuk biasanya juga aku gak pernah telat cuma kali ini aja masa sampe segitunya, udah pelajarannya nyebelin gurunya juga nyebelin" ucap gladis dan dibalas kekehan oleh dirga, bu anis adalah guru bahasa inggris sekaligus guru paling ditakuti semua siswa pasalnya bu anis terkenal akan 'kekejamannya'.
"Malah ketawa sih, seneng yah liat pacarnya menderita" ucap gladis sewot.
"Bukan gitu sayang, masa iya sih aku sekejam itu ya gak mungkinlah sayang" ujar dirga mencubit pipi gladis gemas. Gladis hanya mengerucutkan bibirnya pura pura kesal.
"Trus kamu ngapain disini, kamu bolos?" tanya gladis.
"Iya, males tau dikelas pelajarannya bikin mood jelek" ucapnya santai sambil menyeruput jus jeruk gladis.
"Eh minuman aku tuh" ujarnya dan langsung merebut minumannya dari tangan dirga.
"Yaelah yang kok pelit amat sih sama pacar"
"Biarin, beli sendiri dong, gak modal banget huh" ujarnya sambil memeletkan lidah sedangkan dirga hanya mencebik kesal.
Lama mereka berbincang tak terasa bel tanda istirahat sudah berbunyi dan dengan sekejap kantin dipenuhi oleh lautan manusia.
Kantin yang semula sepi berubah ramai oleh siswa yang teriak teriak memesan makanan karna tak kunjung dapat, ada juga para cewek yang sedang bergosip ria.
Tak lama yudis serta yang lain datang dan langsung duduk dimeja bersama gladis dan dirga.
"Wihhh kayaknya ada yang baru jadian nihh" ucap sophie.
"Wah masa sihh yang bener?" tanya yudis heboh bukannya menjawab gladis malah melontarkan pertanyaan.
"Lo kemaren kemana hah? Bukannya nungguin gue malah pulang duluan" ujar gladis.
"Ya abisnya gue tungguin lo diparkiran kaga dateng dateng yaudah gue cabut aja" ucap yudis cuek.
"Kabengetan lo yah, harusnya gue gak ada lo nyariin kek apa kek sahabat ko gitu amat" ujarnya tak mau kalah sedangkan yang lain hanya menjadi penonton tak mau ikut campur dalam perdebatan tom and jerry ini.
"Emang lo kemana?" ujarnya masih cuek.
"Gue ketiduran bego, abis nungguin orang sakit diuks trus gue pulang ujan ujanan untung ada dirga jadi gue pulang bareng dia kalo kaga gue gak bisa pulang, taksi gak ada" ujarnya panjang lebar yang hanya dibalas o-ria dari yudis. Gladis benar benar kesal kali ini, ia sudah terlambat gak boleh masuk dan sekarang yudis lengkap sudah penderitaannya.
"Eh ko malah ribut sih ada yang lebih penting nih" ucap tiara sok serius.
"Apa?" ujar gladis menaikkan sebelah alisnya.
"Ck ya kalian berdualah" bulan menimpal sambil menunjuk gladis dan dirga.
"Kita?" ucap gladis dan dirga bersamaan.
"Iya kalian" sam yang semula diam kini ikut menimpal.
"Emang kenapa?" ujar dirga cuek.
"Kalian berdua bener udah jadian?" tanya sophie antusias. Sebelum gladis menjawab dirga sudah memotong.
"Kalo iya emang kenapa?" ujar dirga merangkul pundak gladis posesif.
"What?" ucap semua berbarengan.
"Woy biasa aja kali gak usah lebay" ujar gladis sewot.
"Heheh.. Sory habis kita semua kan kaget, dulu lo bilang gak butuh pacar selagi ada sahabat yang selalu ada buat lo, tapi sekarang lo malah pacaran sama dirga" ucap bulan dan diangguki oleh semua.
"Ya menurut gue gak da salahnya kan mencoba hubungan baru, lagian gue bosen juga kali kalo diajak jalan sama kalian yang asik sendiri sama 'pacar' sedangkan gue cuma jadi obat nyamuk" ucap gladis menekan kata pacar. Memang diantara mereka gladis lah yang belum memiliki kekasih namun tidak sekarang ia sudah memiliki dirga.
"Ah maaf dis gue gak tau kalo lo selama ini cuma jadi obat nyamuk diantara kita" ujar yudis dengan nada yang didramatisir sedangkan gladis hanya memutar bola mata bosan.
"Sumpah gue jiji liat muka lo yud" ucap sam menoyor kepala yudis, yudis hanya mencebik kesal dan memanyunkan bibirnya, yang lain pun tertawa melihat tingkah yudis.
Ting tong..
Bel tanda masukpun berbunyi dan mereka bergegas kembali kekelas begitu juga siswa yang lain.
"Dis ko lo bawa bawa tas sih?" tanya tiara bingung.
"Hhh... Ini semua gara gara bu anis tau gak, padahal gue kan cuma telat sekali doang tapi gak dibolehin masuk" ucap gladis diiringi hembusan nafas lelah.
"Kaciaannn.." ujar yudis meledek.
"Au ah" gladis berujar dengan malas sedangkan yang lain hanya terkekeh menanggapi dua sahabat ini.

•••••

"Baiklah anak anak kita mulai pelajarannya hari ini, kita akan mempelajari tentang kehidupan manusia purba, mereka hidup bergantung pada alam dan selalu hidup berpindah pindah yang disebut nomaden dan bla bla bla..." nampak guru sejarah tengah menjelaskan materi pembelajaran dan siswa menyimak dengan baik meskipun ada sebagian dari mereka yang lebih memilih tidur atau mengobrol dengan teman sebangku tak terkecuali gladis ia tengah asik menelungkupkan kepala pada lipatan tangannya diatas meja, entah mengapa ia merasa sangat bosan padahal pelajaran sejarah adalah pelajaran yang ia sukai namun tidak untuk hari ini, ia lelah dan matanya sangat perih minta diistirahatkan. Sesekali ia menguap dan terus merapal doa supaya cepat pulang karna kantuknya sungguh tak tertahankan lagi.

Tak lama akhirnya pelajaranpun selesai, kini mereka tengah membereskan buku dan bersiap pulang.
"Baiklah anak anak sampai jumpa minggu depan" ucapnya berlalu meninggalkan kelas.
"Ah akhirnya selesai juga" ucap gladia senang.
"Seneng amat lu, kenapa" tanya fanya.
"Gak tau gue lagi bad mood hari ini" ucap gladis.
"Kalo gitu gimana kalo kita ke mall?" ucapnya antusias.
"Duh sory yah gue mau pulang aja ngantuk banget sumpah, nex time aja yah" ucap gladis menyesal, ia sebenarnya tak tega menolak permintaan fanya. Ya fanya adalah teman satu bangku gladis nama lengkapnya aurelia safanya namun semua memanggilnya fanya. Ia adalah teman yang baik dan selalu mengerti gladis ia juga pandai dalam bidang bahasa inggris tak jarang gladis selalu meminta bantuannya karna jujur gladia sangat amat membenci bahasa inggris.
"Oh ok no problem beb" ucapnya tersenyum. Lalu mereka berjalan keluar kelas bersama sesampainya diparkiran mereka berpisah karna gladis yang sudah ditunggu dirga.
"Ok gue pulang duluan yah by" ujar fanya sambil melambai dan hanya dibalas anggukan oleh gladis.
"Gimana langsung pulang atau mau jalan dulu" tanya dirga saat gladis sudah menaiki motornya.
"Langsung pulang aja ga, gue ngantuk cape mau tidur" ucapnya lemas setelah itu dirga melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

•••••

"Makasih ga udah nganterin gue" ucap gladis.
"Sama sama, aku juga seneng kali bisa nganterin pacarku yang cantik ini" ujarnya mencolek dagu gladis.
"Ish.. Apaan sih" ujarnya malu, pipinya kini sudah memerah atas perlakuan dirga.
"Yaudah aku pulang dulu yah" ujarnya yang dibalas anggukan oleh gladis. Motor dirga pun sudah melaju dari pekarangan rumahnya. Dengan langkah gontai ia masuk dan langsung menaiki tangga menuju kamarnya, ia ingin segera tidur matanya sangat berat dan badannya juga lemas.

Cklek

Gladis membuka pintu kamarnya dan..
Pluk
Boneka dora emon mendarat mulus diwajahnya, hilang sudah impiannya tidur siang dengan tenang hari ini begitu mendapati orang yang tengah tidur diranjangnya dengan cengiran kuda.
"Baru pulang lo? Gue tungguin dari tadi" ujarnya lalu duduk menyender dikepala ranjang. Gladis tak menghiraukannya ia berjalan kearah lemari dan mengambil pakaiannya asal lalu melenggang kekamar mandi, yudis yang merasa diacuhkan hanya mencebik kesal.
Lima menit sudah gladis berada dikamar mandi, selesai mengganti seragam dengan pakaian santai ia keluar dan langsung merebahkan tubuhnya diranjang dan tak memperdulikan yudis yang berada disampingnya seolah ia tak ada, merasa tak dianggap yudis merasa kesal dan mengguncang guncangkan pundak gladis kencang.
"Dis jangan cuekin gue, ihh.. lo mah gitu" ucapnya ngembek. Merasa tak ada lagi guncangan dipundaknya gladis pun bangun dan ikut duduk menyender dikepala ranjang.
"Apaan sih yud? gue ngantuk tau gak" ucapnya frustasi, melihat rencananya berhasil membuat gladis tak menghiarukannya lagi ia tersenyum menang.
"Gue kesini mau berbagi kebahaaaagiaaaaann" ucap yudis  senang.
"Apa?" ujarnya datar.
"Ck lo gitu banget sih jadi gak mood cerita" yudis mencebik dan mengerucutkan bibirnya.
"Siapa yang nyuruh lo buat cerita sama gue kan lo sendiri yang mau"
"Ya seenggaknya lo penasaran kek apa kek, buat gue seneng napa, serius nih gue ada kabar gembira" ujar yudis.
"Iya iya.. apaan sih yud cepetan awas kalo gak bermutu" ucap glais yang akhirnya menyerah menuruti yudis.
"Gue..." yudis menggantung kalimatnya melihat itu gladis semakin penasaran, berita apa yang ingin yudis sampaikan.
"Gue.."

.

.

.

.

.

.

THE END

vot and coment ya guys.. :) :*

See you nex chapter  :)

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang