2

1.4K 10 0
                                    

Hari ini hari rabu, hari semuanya dimulai, hari dimana hal-hal yang membosankan,mengagumkan akan terjadi dan disinilah aku, didepan sebuah sekolah unggulan yang berada di jakarta. Jika saja aku bisa memilih mungkin aku lebih baik tidak bersekolah saja.


Ada orang yang menepuk bahuku aku berbalik dan mendapati seorang perempuan cantik yang sedang tersenyum padaku

'Hai,, loe anak baru ya?? Gw baru ngeliat loe disekolah ini'
Aku tidak menanggapi perkataannya karena jujur saja aku tidak tau apa maksudnya yg bisa ku pahami hanya kata 'anak baru' setelah itu aku tidak tau lagi apa maksudnya jadi aku hanya menganggukkan kepalaku tanda mengerti. Dia kembali tersenyum kearahku sungguh senyumnya sangat menawan rasanya aku ingin waktu berhenti sehingga aku bisa menikmati senyumnya dengan leluasa. tapi lamunanku buyar seketika karena sebuah tangan melambai lambai didepan wajahku.


Aku tersenyum sambil menggaruk belakang kepalaku yg sebenarnya tidak gatal.

'Maaf,, Aku melamun tadi'
Gadis itu kembali tersenyum lalu dia melangkah masuk kesekolah.
'Ayo, biar gw antar loe keruangan kepala sekolah'

Sebenarnya aku tidak tau apa maksudnya tapi kuikuti saja mungkin dia berniat membantuku karena dilihat dari manapun dia tidak terlihat jahat ataupun nakal.


Aku hanya mengikutinya tanpa tau ingin kemana aku melewati beberapa kelas dan yg pasti aku menjadi pusat perhatian mungkin karena aku ini adalah anak baru. Gadis itu berhenti lalu berbalik kearahku
'Sudah sampai, gw pergi duluya'.

Aku melihatnya yg mulai menjauh lalu aku arahkan pandanganku ke arah pintu bercat cokelat mengkilap yang diatasnya ada tulisan 'Ruang Kepala Sekolah'. Kini aku tau apa maksud gadis tadi, kuketok pintu tersebut beberapa kali lalu kubuka perlahan setelah kututup kembali aku melihat seorang yg duduk membelakangi meja.

'Maaf Pak, permisi saya Justin Albert'.

Orang tersebut berbalik sambil berdiri lalu tersenyum kearahku dan menyuruhku duduk, aku duduk disebuah sofa yg berada diruangan tersebut.

'Bapak kira kamu akan mulai masuk senin depan ternyata dipercepat ya, oh ya saya pak Adi, berkas kamu sudah saya tanda tangani dan kamu akan berada dijurusan Ipa karena nilai kamu sangat cukup untuk masuk dijurusan Ipa. Kamu keruang guru dan cari orang yang bernama pak Ical untuk mengantarmu kekelasmu, dia adalah wali kelasmu sekaligus guru Matematika dikelasmu. Disebelah adalah ruangan guru jadi kamu kesana saja'

Aku hanya mengangguk manganggapi perkataannya lalu aku segera pamit untuk keruang guru. Diruang guru aku bertanya keseorang guru perempuan tentang keberadaan Pak Ical. setelah aku bertanya dia langsung memanggil Pak Ical, Pak Ical menghampiriku dan bertanya siapa aku lalu kujawab bahwa aku adalah murid baru sekaligus anak walinya.Dia mengangguk pertanda mengerti lalu menyuruhku berjalan dengannya menuju kelas baruku. Dari jauh aku mendengar bisa mendengar betapa berisiknya kelas yg akan kutempati belajar, Pak Ical menyuruhku menunggu diluar dulu sampai dia menyuruhku untuk masuk aku hanya mengangguk tak lama setelah itu Pak Ical menyuruhku masuk.

setelah itu dia menyuruhku memperkenalkan diriku.

'Namaku Justin Albert Kalian bisa memanggilku Justin'

Semua yang ada dikelas bersikap biasa saja kecuali para gadis yang terlihat sedang bersemu merah. Pak Ical menyuruh salah satu dari siswa/siswi dikelas bertanya dan para gadis langsung heboh. Pertanyaan mereka tidak jauh jauh dari 'apa akun sosmedmu,berapa nomormu,apa kau sudah punya pacar,dimana kau tinggal dan bla..bla..bla' aku hanya menanggapinya dengan senyum.

Lalu Pak Ical menyuruhku duduk disalah satu bangku kosong katanya belum ada bangku baru yang ditaruh disini dan beruntungnya ada siswi yg izin masuk hari ini jadi untuk sementara aku ditempatkan disana. Tapi mungkin hari ini adalah hari keberuntunganku karena aku bertemu dengan gadis digerbang tadi, dia tersenyum kearahku LAGI lalu menyodorkan tangannya lalu berkata 'Adelia Panggil saja Adel' aku menanggapi tangannya sambil tersenyum.
'Apa aku boleh bertanya?' Aku hanya menganggukkan kepalaku 'Apa rambut pirangmu itu asli atau palsu?'
Aku tersenyum lalu mengangguk menanggapi ucapannya. Dia terkejut sambil berkata 'wow' aku hanya tersenyum karena jujur aku tidak tau harus bagaimana rasanya gugup duduk dengan seorang gadis yg sudah mengambil hatiku pada pandangan pertama.

First KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang