3

1.1K 9 0
                                    

Kemarin adalah hari dimana kukira semuanya akan jadi sangat membosankan ternyata aku salah. Kukira aku akan di bully karena berstatus anak baru tapi ternyata tidak.

Aku sudah mulai terbiasa disekolah ini, hari ini dikelasku akan ada pergantian tempat duduk lagi ku harap aku bisa satu bangku dengan gadis bernama Adelia gadis yang kemarin menolongku. Aku juga sudah belajar banyak tentang bahasa indonesia ya meskipun aku harus berbicara sangat formal.

Pak ical memasuki kelas membawa buku pelajaran matematika. Hari ini memang jadwal mata pelajaran matematika dan kebetulan juga pak ical adalah gurunya.
'Oke semuanya tolong diperhatikan!!! Seketika semuanya memperhatikan
'Minggu lalu bapak sudah berjanji bahwa hari ini adalah jadwal untuk pergantian tempat duduk. Bapak sudah mengatur tempat duduk kalian, Reno!! Tolong kamu tulis dipapan nama-namanya dan letak tempat duduknya'
'Baik pak.'

Reno adalah ketua kelasku, dia cukup tampan tapi dia sedikit cupu teman kelas yang lain memanggilnya kutu buku. Reno mulai menulis satu persatu nama dipapan lalu aku melihat nama adelia di baris ke 3 bagian pinggir tembok dekat pintu, kulihat nama disebelahnya ternyata bukan diriku dia satu bangku dengan Putry. Dan aku malah berada di dekat jendela dan berada dipaling belakang dan teman bangkuku adalah Reza. Untunglah karena dia teman keduaku setelah Adelia.
Akhirnya semuanya ketempat yang sudah ditentukan.
'Baiklah. Karena sudah selesai dan memakan waktu cukup lama jadi bapak akhiri saja hari ini. Selamat Siang.'

Setelah pak ical pergi kelas menjadi ribut dan mengeluhkan tentang tempat duduk mereka dan teman sebangku mereka. Tapi, yang kulakukan hanya menatap Adelia yang sedang tersenyum dengan teman gengnya
Rasanya aku tidak ingin melewatkan moment ini sedikitpun.

'Woii!! Loe lagi ngeliatin siapa? Serius amat?'
Reza tiba tiba datang entah darimana langsung mengagetkanku yang sedang asik memandang Adelia.
'Adelia.' Aku masih melihatnya terus tanpa berpaling dan mengabaikan reza yang sedang senyum-senyum sendiri melihatku. Lalu dia duduk didepanku sambil menopang dagunya dimeja .

'Kok loe bisa suka sih sama dia? Ya dia emang cantik tapi sayang dia bodoh.
'Bodoh??'
'Iya! Dia itu pemilik nilai terendah dikelas. Banyak gosip yang bilang kalau dia itu anak kepala sekolah makanya dia bisa sekolah disini meskipun nilainya jelek.'
'Benarkah?! Aku baru tahu. Jangan terlalu termakan gosip murahan seperti itu. Tanpa ada bukti kita gak boleh nuduh orang yang tidak tidak'
'Iya sih loe benar juga. Gw lapar nih kekantin yuk?? Udahan dulu ngeliatinnya!'
'Ya sudah ayo kekantin lagian aku juga lapar.' Kamipun berangkat kekantin.

Sebelum aku masuk disekolah ini, aku disuruh memasuki ekstrakuliker jadi kuputuskan untuk mengambil organisasi Basket. Hari ini ada jadwal latihan Basket jadi aku tidak pulang, terlalu memakan waktu jika harus bolak balik terus dari rumah kesekolah. Karena masih ada sekitar 10menit sebelum latihan jadi kuputuskan untuk jalan-jalan keliling sekolah.

Dilorong aku mendengar suara musik tari balet suaranya berada diruang kesenian. Aku berjalan kearah sana dan mengintip sedikit lewat jendela, aku terkejut saat melihat siapa yang sedang menari dia Adelia. Aku sangat terpesona melihatnya, sangat indah. Aku masih ingin melihatnya lebih lama tapi aku sudah harus kelapangan rasanya aku tidak rela tapi mau bagaimana lagi.

First KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang