"Udah dikasitau Tante Fida?"
Randika lemas bukan main begitu baca sms dari Bundanya. Gimana gak lemes kalau isinya bisa membahayakan hubungannya dengan Alvin?
Bunda;+62812########
Randika udah ketemu sama Putri ? Kamu harus deket sama dia ya, dia gak kenal siapa-siapa selain kamu di sana. Putri anak sahabat Bunda yang mau dijodohin ke kamu.
Jari-jari Randika pun ikut kaku waktu mau balas pesan bundanya. Bukannya takut, tapi baru ingat pulsanya habis buat pasang kuota harian.
Atensi Randika kembali teralihkan ke perempuan bernama Putri di depannya. Perempuan berkulit hampir seputih miliknya, dengan rambut dikuncir kuda ini memang cukup cantik sebenarnya. Andai Randika normal. Tapi senyuman liciknya itu menjengkelkan.
"Lo setuju, nih?" Randika natap tajam si Putri.
"Gue ngikut kata bokap gue, sih." Ia menjawab sambil memainkan ujung rambutnya.
"Enak aja lu! Lagian kenapa iya-iya aja sih! Gak laku lo, sampe mau di jodohin?" Kata kata pedas Randika keluar otomatis.
Putri melotot begitu direndahkan oleh Randika. "Anjir lo bilang apa tadi? Sorry ye bos, yang ngejar gue banyak! Lagian kalo gak karna bokap gue, ngapain juga gue mau dijodohin sama ketek anoa macam lu!" Putri pun nggak kalah pedes.
Randika nyebut dalam hati. Ingin jambak perempuan di depannya, tapi masih inget gender. Heran sama bundanya yang ngejodohin kok sama perempuan tepos kelakuan preman kaya Putri.
"Kenapa sih emangnya? Udah punya pacar, lo?!" Tanyanya sambil nyolot.
Pengen gue congkel matanya!
"Iya! Makanya gue gak mau dijodohin sama Lo!"
Lagi saling nyolot, tanpa mereka sadari sudah ada Alvin di sana. Kebingungan sendiri Alvin perhatikan kekasihnya sibuk berkelahi seperti ibu-ibu rebutan berondong.
Jengah karena tidak ada yang sadar dengan kehadirannya, Alvin buka suara, "Woy! Kalian ngapain sih?"
Suara Alvin yang sedikit membentak membuat dua manusia beda gender itu kicep seketika.
"Iniloh Al! Ada manusia kelebihan micin!" Randika mengadu kepada sang kekasih.
Sementara itu pipi Putri merona begitu melihat Alvin. Matanya pun asik memindai Alvin dari ujung kaki hingga kepala. Angin sepoi-sepoi mengibas rambut Alvin seolah slow motion di mata Putri.
"Ganteng banget!" seru Putri sambil menopang pipinya dengan kedua tangannya. Matanya gak berkedip liatin Alvin. Bahkan air liurnya hampir menetes.
Sadar Lelakinya jadi pusat perhatian si Preman pasar, Randika menutupi wajah Alvin dengan telapak tangannya. "Woy! Apa-apaan lu liatin pacar gue segitunya?!"
Ups! Lupa dia. Buru-buru Randika membekap bibirnya sendiri.
"Hah? Pa-pacar L-lo?" Kedua alis Putri bertautan.
"Iy- Aduhh!" Baru aja Alvin mau buka suara, kakinya sudah diinjak sama Randika yang menyebabkan si pemilik kaki kesakitan memegang.
"Bu-bukan. Dia pacar temen gue maksudnya. Gak usah genit lo! Mau lo di mutilasi sama temen gue ?" Seru Randika dengan penuh kebohongan. Gak mungkin lah dia jujur ke Putri yang notabene itu orang yang dijodohin sama dia kalo dia maho, yang ada malah Bundanya yang mutilasi Randika.
Mendengar jawaban Randika, Putri cuma ber 'Oh' ria tapi matanya masih tertuju ke Alvin. Kayanya Putri beneran mau di mutilasi Randika kalo masih gak berhenti menatap Alvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Wrong ✔
Humor[COMPLETED] ‼️BxB, nsfw, harsh word‼️ Randika adalah seorang siswa baru di asrama khusus atlet. Berkat bakat pesepak bola yang dimilikinya, ia bisa tinggal di asrama idamannya itu. Namun, ekspetasinya tentang keseruan tinggal di asrama hilang ketik...