Tak Tersadari

27 5 0
                                    

"Clementine, itu terlalu berbahaya, kau bahkan masih remaja,"
Sergah Eleanor yang mencoba untuk mencegah Clementine yang berencana bersedia menyelinap masuk ke dalam Richmond.
"Setidaknya kita memiliki 'orang' tersebut. Tidak ada pengorbanan, tidak ada kemenangan,"
Ucap Conrad memperjelas keadaan. Tripp tampak berpikir, kemudian menghela napas.
"Semuanya terserah pada Clementine. Jika dia tidak bersedia melakukannya, tidak akan ada yang mau melakukannya,"
Ucap Tripp.

~

"Clementine berencana untuk pergi menyelinap masuk ke dalam perlindungan Richmond. Mungkin ini mendadak, tapi, Clementine akan pergi besok pagi,"
Cerita Eleanor kepada Gabe.
"Apa? Tapi itu terlalu berbahaya! Aku akan ikut bersamanya!"
Bantah Gabe.

"Gabe, aku mengerti jika tanganmu baik-baik saja, tapi lihatlah keadaanmu,"Eleanor berusaha untuk menenangkan Gabe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gabe, aku mengerti jika tanganmu baik-baik saja, tapi lihatlah keadaanmu,"
Eleanor berusaha untuk menenangkan Gabe.
"Yah, kau benar. Yang kulakukan hanyalah memperlambat dirinya saja,"
Ucap Gabe. Eleanor mengangguk kecil. Kemudian pintu ruangan pun terbuka. Terlihat Tripp yang sedang berdiri di ambang pintu.
"Eleanor, siapkan obat-obatan dan alat medis lainnya untuk Clementine. Seperti ucapanku, dia akan pergi besok pagi,"
Ucap Tripp. Eleanor mengangguk kemudian meninggalkan ruangan.
"Istirahatlah, kau akan cepat sehat jika tidak banyak bergerak,"
Tambah Tripp kepada Gabe yang lalu pergi meninggalkan ruangan. Hanya Gabe sendiri yang berada di ruangan tersebut, duduk di atas tempat tidur. Lalu kenapa dia tidak memberitahuku terlebih dahulu? Gumam Gabe dalam hati.

~

"Berhati-hatilah, kami akan menyusul jika ada masalah,"
Ucap Tripp sambil memasukan walkie talkie ke dalam tas yang dibawa oleh Clementine.
CTAK!!
Clem memacu kudanya keluar dari Prescott dengan kecepatan yang tidak terlalu tinggi.
"Sementara dia menyelinap di kantor petinggi aku akan mencoba mengalihkan perhatian para penjaga,"
Ucap Tripp sambil menyiapkan rifle-nya. Eleanor memperhatikan Clementine dari kejauhan.
"Aku tidak begitu yakin dia akan berhasil jika sendirian seperti itu,"
Gumam Eleanor.
"Tenang saja, dia pandai berkelahi dan menggunakan senjatanya,"
Balas Tripp.
"Aku memperhatikan tekadnya yang kuat. Dia pasti akan berhasil,"
Tambah Conrad yang datang menghampiri Tripp dan Eleanor.
"Iya, aku setuju denganmu. Clementine memiliki semangat yang kuat untuk seorang gadis. Apalagi dia masih terlalu muda untuk melakukan ini,"
Tripp menutup gerbang Prescott. Eleanor yang masih belum yakin bahwa Clementine akan berhasil masih melihat Clementine yang perlahan menghilang karena sudah pergi jauh.

~Clem's Place~

Srek... srek...
Clementine berjalan sambil berjongkok dibalik dinding dan beberapa mobil yang diparkirkan. Ia berhasil memasuki Richmond. Sepi, tidak seperti dahulu yang lumayan ramai oleh orang-orang yang bertahan hidup dari serangan walkers. Seperti dugaan Tripp, Richmond sudah dijajah oleh persekongkolan The New Frontier. Beberapa orang bersenjata api berjalan kesana-kemari untuk berjaga apakah ada penyusup atau sebagainya. Clementine melempar batu ke sebuah pintu kaca dan menimbulkan suara yang lumayan berisik dan mengundang perhatian beberapa orang tersebut. Saat orang-orang bersenjata tersebut pergi ke asal suara, Clementine segera melewati mereka tanpa ketahuan. Beberapa lama berjalan, akhirnya Clementine tiba di depan kantor para petinggi.

~Prescott~

"Apa kau mendapat kode atau apapun dari Clementine?"
Tanya Tripp yang sudah menunggangi kudanya di belakang gerbang Prescott. Eleanor menggeleng.
"Kurasa dia lupa atau sedang melakukan sesuatu yang membuatnya tidak bisa berbicara sekarang,"
Gumam Eleanor yang memegang walkie talkie.

~Richmond~

Saat Clementine melihat ke dalam jendela, ia melihat 2 orang yang kemarin ada di gudang. Clementine menduga bahwa mereka akan memberitahu hal yang terjadi pada petinggi mereka.
"Tak akan kubiarkan,"
Desis Clementine. Ia masuk ke dalam jendela tersebut perlahan kemudian bersembunyi di bawah meja. Ia pun mulai berbicara di walkie talkie,
"Eleanor, aku-"
Belum selesai Clem berbicara, seorang wanita yang terlihat sudah separuh abad mengambil walkie talkienya. Di belakangnya ada 2 orang yang menodongkan senjata api padanya.

~Prescott~

"Clementine? Clem? Kau disana? Clementine?!"
Eleanor berusaha untuk menjawab Clem.
"Tripp, dia tidak menjawabku!"
Tiba-tiba, terdengar suara lagi di walkie talkie
"Eleanor! Mereka-"
JDOR!!
Sebuah suara tembakan menghentikan ucapan Clementine dan mengagetkan Eleanor dan Tripp. Tripp langsung memacu kudanya keluar dari Prescott.

~

"APA?! Mereka menembak Clementine?! Tidak mungkin!!"
Gabe membentak karena mendengar bahwa Clementine kemungkinan tertangkap.
"Gabe, kita masih belum mengetahuinya. Lagipula, kenapa kau seperti terlalu khawatir padanya? Kalian baru saja mengenal,"
Ucap Eleanor berusaha menenangkan Gabe. Gabe menghela napas menenangkan diri.
"Dia sudah kuanggap sebagai sahabatku sendiri. Dia sudah membantuku hingga sejauh ini. Aku ingin sekali membalasnya setara dengan yang dia lakukan,"
Cerita Gabe pada Eleanor.
"Dia mengisi kekosongan keluargaku yang sudah tinggal kenangan hingga saat ini. Aku... hanya tidak bisa kehilangan begitu saja,"
Tambah Gabe. Eleanor merasa iba pada Gabe dan berusaha untuk menghiburnya.
"Gabe, jika dia ingat pada dirimu dia pasti akan berusaha untuk memperjuangkan hidupnya. Aku yakin Clementine juga berpikir hal yang sama tentang dirimu,"
Hibur Eleanor. Gabe berusaha untuk tersenyum meskipun itu agak berat. Eleanor merangkul Gabe.
"Dia pasti akan baik-baik saja. Percaya padaku,"
Ucap Eleanor mantap.

~To Be Continued~

Thanks for Reading ( ^-^)~♡

Further Than A Dream (TWDS3 Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang