Part 12

30.3K 1.3K 15
                                    

Happy Reading

.
.

Cheryl mengeliatkan badannya saat merasa ada yang mengganggu tidurnya.

"Ayo bangun pemalas" ucap Elrich tanpa menghentikan ciumannya pada leher Cheryl.

"Aku masih mengantuk" tanpa membuka matanya. Entah mengapa sejak hamil Cheryl sangat suka tidur bahkan ia sangat malas pergi keluar rumah.

"He-hentikan" ucap Cheryl saat ciuman Elrich pindah pada seluruh permukaan wajahnya. Mulai dari dahi, kedua pipi, hidung, mata, dan bibir.

"Tidak. Aku tidak akan menghentikannya, Sebelum kau bangun" Ucap Elrich tanpa menghentikan ciumanya. Cheryl menghela nafas lelah. Setelah itu Elrich beranjak dari ranjang

"Baiklah" Cheryl mulai bangkit dan duduk di pinggir ranjang.

"Aku akan menunggu di bawah untuk sarapan, sebaiknya kau siap siap mandi" sebelum Elrich pergi ia berlutut dan mengecup perut Cheryl lama.

"Pagi anak Daddy... Selalu sehat ya disana, dan jangan merepotkan mommy ya" Cheryl hanya merona mendengar ucapan Elrich.

"Sudah sana mandi. Kau sangat bau" goda Elrich sambil menutup hidungnya. Cheryl langsung mencubit perut Elrich dengan wajah cemberut.

"A-aku tidak bau"

"Masa. Sini aku cium bau tidak" ucap Elrich sambil memeluk Cheryl dan mengendus leher Cheryl. Dengan cepat Cheryl menedorong wajah Elrich untuk menjauh.

"Ohh Mommynya baby gak bau ternyata" ucap Elrich sambil melepaskan pelukannya. Cheryl langsung pergi ke kamar mandi dengan cemberut dan wajah yang memerah karena malu.

Elrich hanya tersenyum geli karena berhasil menggoda Cheryl.

###

"Makanlah yang banyak" ucap Elrich menambah beberapa lauk pauk pada piring Cheryl.

"Sudah. Ini kebanyakan" rengek Cheryl. Elrich tidak tahan melihat tingkah Cheryl yang begitu mengemaskan, ia langsung mencubit kedua pipi Cheryl.

"Sakit..." rengek Cheryl. Elrich melepaskan cubitannya dan mengusap kepala Cheryl. Cheryl yang di perlakukan seperti itu pun menunduk malu.

"Elrich"

"Hn?"

"Aku akan pulang"

"Ehh... Kenapa? Apa kau tidak betah di sini?" Elrich sangat kaget mendengar pernyataan Cheryl. Apa Cheryl akan meninggalkannya lagi?

"Bu-bukan seperti itu. Aku sudah mendaftarkan Rin di Sekolah asrama khusus perempuan, jadi Aku hanya ingin membantu Rin mengemasi barangnya" terang Cheryl. Elrich hanya tersenyum mendengar jawaban Cheryl.

"Aku akan memindahkannya di Sekolah biasa" ucap Elrich.

"Rin tidak akan mau, Aku sudah mencoba berbicara padanya. Rin bilang ia hanya tak ingin semakin membebaniku. Padahal aku bisa berkerja untuk membiayainya" lirih Cheryl.

"Tidak. Aku tidak akan membiarkan kau berkerja lagi" perintah Elrich.

"Tapi.."

"Ingat sekarang kau dan Rin adalah tanggung jawab ku" ucap Elrich.

"Tapi-"

Bibir Elrich mengecup bibir Cheryl lama. Cheryl membelalakan matanya, ia kaget Elrich akan menciumnya di sini mengingat di sini bukan hanya mereka saja, karena masih banyak pelayan yang sudah bertugas.

Cheryl menunduk malu setelah Elrich melepaskan ciumannya.

"Cheryl"

"Hm?" tanpa mengangkat kepalanya.

Possesif Ceo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang