Part 14

23.4K 1.3K 17
                                    

Happy Reading

Cheryl menunduk sembari memainkan jemarinya di atas paha, berusaha mengurangi rasa gugupnya. Ia merasa sangat tak nyaman dengan tatapan keluarga Elrich.

"Jadi Elrich, apa yang ingin kau katakan?" Ayah Elrich memulai pembicaraan.

"Aku akan menikah dengan Cheryl secepatnya, aku tidak peduli kalian akan setuju atau tidak, yang pasti aku akan tetap menikah dengan Cheryl" ucap Elrich tanpa diganggu gugat.

"Elrich coba kau lihat seperti apa wanita yang akan kau nikahi ini. Dia bahkan tidak sebanding dengan Via " cibir mama Elrich.

"Mah" tegur ayah Elrich.

"Kapan kalian akan melangsungkan pernikannya?" sambung ayah Elrich menatap Elrich dan Cheryl bergantian.

"2 minggu lagi ayah. Aku tak bisa menundanya terlalu lama, karena tak ingin mengambil resiko jika kandungan Cheryl semakin besar" ucap Elrich santai.

Semua orang membelalakkan matanya terkejut mendengar ucapan Elrich. Mama Elrich tak bisa menahan amarahnya lagi, dengan cepat ia menghampiri Cheryl dan menjambak rambut Cheryl dengan kencang. Dengan cepat Elrich dan papanya berusaha melepaskan tangan mamanya dari rambut Cheryl.

"Mah hentikan!!" panik Elrich saat melihat wajah kesakitan Cheryl.

"APA KAU MENJEBAK ANAKKU HAHH?? DASAR WANITA TIDAK TAU DIRI! APA YANG ELRICH LIHAT DARIMU HAH!! BAHKAN KAU TAK ADA APA APA NYA DI BANDINGKAN VIA" teriak mama Elrich. Cheryl hanya bisa menangis mendengar perkataan mama Elrich, sakit yang ia rasakan tak sebanding dengan rasa sakit yang ada di hatinya.

Ayah Elrich yang geram melihat kelakuan istrinya, dengan kasar menarik salah satu tangan istrinya dan menamparnya dengan kencang.

PLAK

Dengan perlahan tangan yang masih menjambak rambut Cheryl dengan perlahan terlepas, mama Elrich menatap tak percaya pada suaminya dan berlari meninggalkan mereka di susul dengan Adel yang mengejarnya.

Ayah Elrich hanya menghela nafas.

" Duduklah" perintah ayah Elrich.

"Aku akan mengantar Cheryl ke kamar dulu ayah" ucap Elrich langsung beranjak pergi dengan Cheryl dirangkulannya.

###

Elrich mendudukan Cheryl di atas ranjang dan ikut duduk disampingnya.

"Apa masih sakit?" tanya Elrich dengan mengusap lembut rambut Cheryl. Cheryl hanya menatap Elrich tanpa menjawab pertanyaan Elrich.

"Maaf. Maaf aku tidak bisa melindungimu" sesal Elrich.

"A-aku baik baik saja Elrich" ucap Cheryl.

"Tapi aku janji ini yang terakhir kalinya mamahku menyakitimu. Jika itu terjadi, maka aku tidak akan membiarkannya" ucap Elrich dengan lembut, Cheryl hanya tersenyum menanggapinya.

"Kalau begitu kau tidur, aku akan bicara sebentar dengan ayah" Elrich membimbing Cheryl untuk berbaring dan menyelimutinya. Elrich tak lupa memberi kecupan pada dahi Cheryl sebelum pergi.

Cheryl menutup matanya bersamaan dengan air mata yang terus mengalir dari cela mata yang tertutup.

###

"Kau serius akan menikah secepatnya?" tanya ayah Elrich, disana cuma ada ayahnya dan adik iparnya yang masih menunggu penjelasan Elrich.

"Aku serius ayah, aku tak ingin sesuatu yang buruk terjadi jika menundanya lebih lama lagi" terang Elrich.

Possesif Ceo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang