Part 6

33.1K 1.5K 17
                                    


Setelah kepulangan mereka, Cheryl langsung pergi ke rumah sakit. Dia sudah tak sabar memberikan oleh oleh pada adiknya Rin. Selama perjalanan senyuman indah tak pernah hilang dari wajah cantiknya.

Sesampai di rumah sakit dia langsung ke ruang rawat adiknya, Rin sudah berada di Rumah sakit ini sudah 1 tahun lebih, sebuah kecelakan mengakibatkan dia koma selama 1 tahun dan baru sadar 2 bulan yang lalu, Cheryl sangat senang mendengar adiknya Siuman saat itu.

Sesampainya di rumah sakit, Cheryl berjalan cepat menuju ruang rawat adiknya dengan Elrich yang berjalan di belakangnya.

"Rin lihat apa yang kaka bawakan untukmu" setibanya di ruangan. Cheryl mendekati ranjang Rin dengan membawa Tas yang di berikan Elrich waktu di paris.

"Kaka dari mana saja? Kenapa selama 3 hari ini tidak menjengukku? Dan apa yang kaka bawa?" jawab Rin dengan cepat.

"Satu satu tanya nya Rin, kaka bingung"

"Baiklah"

"Kaka kemana saja selama ini" tanya Rin. Rin penasaran kemana selama ini kakanya, karna tidak biasanya Cheryl tak datang ke rumah sakit selama 3 hari berturut turut. Selama ini Cheryl selalu menemaninya sehabis pulang kerja.

"Maaf ya kaka tak bisa temui kamu selama beberapa hari ini, kaka harus menemani seseorang pergi. Dan kaka bawa oleh oleh untukmu" jawab Cheryl dengan semangat dan membuka tasnya, mengeluarkan semua yang ada di tas itu.

"Lihat kaka membelikan kalung unik ini  untukmu, kau pasti suka" sambil membuka sebuah kotak.

"Ini sangat indah" komentar Rin.

"Sini kaka pakaikan"

"Terima kasih ka, aku sangat menyukainya" sambil terus memandang kalung yang melingkar di lehernya.

"Sama sama, Lihat kaka juga mem-"

"Ehemmm" sebuah deheman memotong perkataan Cheryl, dan membuat kedua gadis itu menenggok kearah suara itu.

"Elrich!" kaget Cheryl, Cheryl baru menyadari kalau dia pergi kesini bersama Elrich. Betapa bodohnya Cheryl yang begitu mudah melupakan Elrich.

"Ka Elrich sini, lihat kaka membawakanku kalung yang indah" kata Rin. (Rin sudah mengenal Elrich, karna Elrich selalu menemani Cheryl ke rumah sakit ada di Part 2 ya)

Elrich pun mendekati ranjang yang di tempati 2 gadis tersebut.

"Itu sangat cocok untuk mu, dan lihat ka Elrich juga membawakan sesuatu untukmu" terang Elrich sambil mengambil koper yang di bawa pegawainya saat memasuki ruang rawat.

"Apa kalian pergi bersama? Pergi kemana?" tanya Rin tiba tiba.

"Iya kita pergi bersama, karena ka Elrich ada perkerjaan di paris,  jadi ka Elrich bawa ka Cheryl pergi kesana" Sahut Elrich sambil menaikan koper yang ia bawa keatas ranjang.

"APAAAA, JADI KAKA PERGI KE PARIS" Histeris Rin.

"Gak usah teriak-teriak juga Rin" peringat Cheryl.

"Tapi-"

"Sudah sudah, sekarang kau coba ini" sambil memberikan dress santai yang indah pada Rin.

"Apa ini untukku?" tanya Rin.

"Tentu saja. Bahkan semua yang ada di koper ini untukmu" sahut Elrich.

"Benarkah?" tanya Rin lagi, ia masih tak menyangka akan ada yang memberikannya pakaian pakaian bagus seperti ini.

"Tentu"

"Terima kasih ka" sambil memeluk Elrich singkat.

"Aku akan mencobanya semuanya, setelah aku bisa berjalan dengan lancar" tutur Rin. Ia sangat senang mendapatka pakaian-pakaian sebagus ini. Di rumah ia hanya memiliki kaos, itu pun sudah pada kusam.

"Aku tak melihat kau membeli semua ini" binggung Cheryl.

"Tidak usah dipikirkan. Aku harus pergi ke kantor dulu" sahut Elrich beranjak pergi tetapi berhenti karena Cheryl menahan lengannya.

"Terima kasih" Elrich hanya tersenyum dan kembali berjalan meninggalkan ruang rawat.

##

Cheryl melakukan kegiatan seperti biasa lagi. Pergi ke kampus, mengantarkan Elrich makan siang, menemani Elrich, dan malamnya menemani Rin di rumah sakit.

Cheryl berjalan memasuki kelas dengan menundukan kepala, ia masih takut kejadian beberapa minggu yang lalu terulang lagi. Walaupun sampai sekarang tidak ada yang membullynya lagi, bukannya Cheryl suka jika dibully. Tapi aneh saja, jika orang orang yang dulu jahat padanya sekarang menjadi baik padanya.

Cheryl mendudukan dirinya di bangku yang paling belakang.

"Hai" sapa seseorang yang menduduki bangku kosong yang ada disamping Cheryl. Cheryl hanya menjawab dengan senyuman tipis dan mengeluarkan buku yang akan di pelajari hari.

"Perkenalkan namaku Roy" sambil mengangkat tangannya, Cheryl hanya memandang curiga pada pria yang ada disampingnya ini. Cheryl hanya takut, pria ini hanya akan menjailinya saja.

Dengan ragu Cheryl menerima uluran tangan Roy dan menariknya kembali dengan cepat.

"Cheryl"

"Nama yang cantik, seperti orangnya" puji Roy.

Cheryl hanya diam tak menanggapinya.

##

"Cheryl"

"Iya, Mr.sam"

"Bisa kau temani anak baru untuk keliling-keliling kampus ini?" Cheryl binggung harus menjawab apa, sedangkan ia harus ke ruangan Elrich.

"Ta-tapi"

"Hanya kau yang bisa ku andalkan" mohon Mr.Sam.

"Baiklah"

##

Cheryl dan Roy sudah mengelilingi kamus sudah hampir setengang jam lebih. Cheryl bingung dengan alasan apa biar dia bisa pergi dari sini.

"Bisa kau tujukkan dimana perpustakannya?" tanya Roy.

"Perpustakaan ada di lantai 2, dekat kelas B.Inggris" sahut Cheryl tanpa menghentikan langkahnya berjalan.

"Kampus ini sangat bagus, pasti hanya orang kaya yang bisa masuk kesini, apa kau suka kuliah disini?"

"Aku tidak tau, Aku suka kuliah disini tapi kadang kadang aku selalu berpikir jika berkerja jauh lebih baik dari pada kuliah" sahut Cheryl.

"Apa sekarang kita berteman?" tanya Roy,  Cheryl hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Apa kita bisa persingkat ini, aku harus kesuatu tempat" kata Cheryl.

"Tentu. Kau bisa pergi sekarang"

"Terima kasih" kata Cheryl sambil melangkah pergi meninggalkan Roy.

##

Tok tok tok

"Masuk"

"Ma-maaf aku terlambat" kata Cheryl gugup dan tak berani menatap Elrich.

"Apa aku membayarmu hanya untuk jalan dengan pria lain" kata Elrich dingin dan menatap tajam Cheryl. Cheryl hanya menunduk tak berani menatap Elrich secara langsung. Ia ingat jika ia berkerja dengan Elrich, jadi ia harus menerima tugas yang Elrich berikan, bukannya mengabaikannya.

"Ma-maafkan aku, Mr.Sam memberiku tugas untuk me-menemani Roy keliling Kampus" jelas Cheryl.

"Aku juga memberimu tugas untuk mengantarkan makan siang untukku, dan kau lihat ini jam berapa?" suara Elrich meninggi. Tubuh Cheryl bergetar mendengar nada bicara Elrich.

"Ma-maaf" lirih Cheryl.

"Aku tau hukuman apa yang cocok untukmu! Kemarilah" ucap Elrich dingin, ketakutan Cheryl semakin menjadi. Apa Elrich benar akan menghukumnya???





Tbc
Seperti biasa Typo bertebaran,😀😄 maaf telat up😌 Tapi nanti aku usahain cepet up.😄
Kalau suka jangan lupa vomment ya.😀
mohon kritik dan sarannya ya

Possesif Ceo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang