memoire cafè.
nama cafè dengan nuansa modern di dominasi warna putih dan hitam itu berdiri kokoh di depan netra gadis yang baru saja turun dari taksi.
iya, kakak sepupunya tidak dapat mengantarnya apalagi orang tuanya. ibunya ada acara reuni kuliahnya, ayahnya tentu berkerja.
jadi tinggal dia, kesini sendiri. menaiki taksi.
surai pendeknya ia biarkan terurai begitu saja mengenai bahunya, kakinya yang jenjangpun melangkah masuk kedalam cafè yang tidak terlalu besar itu.
memesan vanilla lattè, iapun mencari tempat duduk yang pas. lalu mengirim pesan terhadap kang euigeon, ini sudah jam sepuluh kang euigeon! kau dimana? aku sudah sampai loh.
dan tak lama menerima balasan, tunggu aku. lima menit sudah di pertigaan ;) membalasnya dengan senyum yang pasti tak dilihat oleh kang euigeon, gadis itu menyeruput menumannya.
menggerakkan kakinya tidak sabar sambil menatap keluar dari jendela cafè yang terpampang di sebelahnya itu.
kalau tidak tiba-tiba ada yang berteriak, "ada kecelakaan!" dan melihat seorang lelaki bersurai coklat terang tergeletak diatas kasur yang dibawa ambulan, gadis itu seharusnya tidak menitikkan air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
mémoire. - daniel.
Short Story"tolong sertakan aku pada memori kehidupanmu." ㅡ akrtrbl, 2017.