Cara menatap jam di tangannya dengan resah. Sesekali ia mengetukan jari ke meja. Tanda dirinya saat sedang merasa tidak nyaman dengan suatu hal.
"Sekian kuliah saya hari ini. Terima kasih," ucap profesor dari balik mejanya.
Tanpa menunggu lama lagi, Cara mengambil buku yang berada di atas meja, begitu juga dengan tasnya. Ia melangkah cepat, bahkan setengah berlari. Nyaris buku yang tengah ia pegang terjatuh, karena gerakan yang terburu-buru.
Ia menuruni tangga yang berhubungan langsung dengan area parkir. Tepat satu garis lurus, seorang pria berprawakan tinggi dengan memakai jas hitam tengah berdiri di samping sebuah mobil mercedes hitam.
Cara, memelankan langkah. Dengan ragu, ia menghampiri pria tersebut.
"Nona Cara. Perkenalkan saya Luis. Saya yang akan membawa anda ke bioskop siang ini. Silahkan masuk," ucapnya tegas sembari membukakan pintu belakang mobil.
Masih dengan tubuh terdiam, Cara hanya menatap Luis dan pintu mobil bergantian.
"Ada apa Nona? Apa ada sesuatu yang terlupakan?" tanya Luis bingung.
"Dimana DJ? Ah, maksud saya Juan?" Cara melirik sebentar pada dalam mobil. Berharap ada sosoknya di sana.
"Astaga saya lupa. Mohon maaf Nona. Ini ada surat dari Tuan Juan," Luis memberikannya sebuah amplop putih dengan lambang M berwarna emas.
Cara lekas membukanya.
Hola Sugar!
Silahkan menikmati perjalanan bersama Luis. Di dalam sudah aku siapkan berbagai macam cokelat untuk menemani perjalananmu.
Tiket bioskop juga sudah ada di dalam surat ini.
Anyway, kalau Luis macam-macam sama kamu bilang saja. Biar nanti aku cukur brewoknya hahahaha... bercanda, dia baik sekali. Kalau kamu butuh pertolongan silahkan bilang saja dengannya.
Hati-hati dijalan Mi Amor.
Sampai bertemu di bioskop.
Adiós!
DJ.
Cara, mengerutkan kening dan ada segaris gambaran kekecewaan raut wajahnya.
"Apa semuanya baik-baik saja Nona?" tanya Luis hati-hati.
Cara mengendikkan bahu.
"Bagaimana kalau kita jalan sekarang?" pinta Luis.
Cara tersenyum dan memasuki mobil.
"Nona, silahkan buka kotak hitam di samping anda. Kata Tuan Juan, itu untuk anda" ujar Luis yang sudah menjalankan mobil.
Cara membuka dan berbagai macam cokleat terdapat di dalamnya.
"Tuan, boleh saya bertanya sesuatu?" tanya Cara yang membuka sebuah cokelat dan menggigitnya perlahan.
"Panggil saja Luis. Silahkan Nona. Apa yang bisa saya bantu?" Luis menganggukan kepala dan meliriknya melalui cermin.
"Siapa sebenarnya Juan itu?" Cara kembali menggigit cokelat dan menatap cermin, agar bisa memperhatikan wajah Luis.
"Saya hanya boleh mengatakan apa yang harus saya katakan Nona. Tuan Juan, sangat menyukai anda. Setiap hari dia selalu memperhatikan anda. Dia selalu memastikan anda selamat sampai kampus dan juga saat anda pulang. Tuan Juan, lebih tua satu tahun dari anda. Setelah lulus dari sekolah dia berkuliah di Columbia dan menghabiskan masa mudanya di sana. Hingga, akhirnya dia kembali ke sini karena suatu hal," Luis menyelesaikan ucapannya dan kembali melirik cermin.
KAMU SEDANG MEMBACA
DON JUAN
RomanceROMANCE-FAN FICTION 18+ Apa jadinya kalau seorang Idola menyukai salah satu penggemarnya dan menjadi seorang secret admirer ? #1 Maluma FanFiction Indonesia IG: Maluma_id -Mei 2017- Copyright © Silvia Pratidino. All Rights Reserved.