Part 2

592 57 1
                                    

Previous Chapter

Aku tak boleh menyerah! Aku masih bisa bertahan! Semoga aku tidak tertidur malam ini. Ayo Siwon! Masih ada empat jam lagi sebelum subuh. Setelah itu, aku bisa ke stasiun dan pergi dari kota ini. Ya, aku pasti bisa. Aku pasti bi... Sial! Aku mengantuk sekali!! Ayo bertahan Siwon! Bertahan! Siwon terus menerus berkata demikian sampai kesadarannya menipis. Siwon bahkan tidak tahu jika dirinya sekarang berada dalam pelukan Kangin yang sejak awal terus mengikuti kemana pun Siwon pergi. Kangin terlihat panik karena tubuh Siwon yang terasa sangat dingin dan detak jantungnya yang lemah.

"Hyung! Tolong aku hyung! Siwon-ah! Bangun nak! Jangan tidur disini! Kau bisa mati jika kau tidur sekarang! Siwon-ah! Siwon-ah! Siwon!" panggil Kangin berusaha membangunkan Siwon, namun pemuda itu seakan tuli dan semakin lama semakin menutup matanya.

"Oh Tuhan, tidak... SIWON!!"

( 。・_・。)(。・_・。 )

"Siwon mengalami hyporthermia Kangin. Beruntung kau segera membawanya kemari karena jika tidak, mungkin kita bisa kehilangan Siwon karena tadi detak jantung sempat berhenti." Sahut dokter Yoo menerangkan kepada Kangin kondisi Siwon. Kangin menghela nafas berat merasa sangat bersalah karena tidak segera membawa Siwon pulang dan justru membiarkan Siwon berada di taman itu berjam-jam. Raut wajah Kangin semakin mendung dan sendu. Dia semakin merasa berdosa pada mendiang istrinya karena tak mampu menjaga Siwon.

Kangin diam seribu bahasa, tak mampu bertanya lebih lanjut kepada dokter yang sudah lama membantu Kangin tersebut. Tenaganya seakan sudah habis. Kangin hanya bisa terduduk lunglai di bangku di depan ruang rawat Siwon dan menangkupkan wajahnya di kedua tangannya, mencoba menutupi kegalauan hati yang pasti terlihat jelas dari raut wajahnya.

dokter Yoo menggelengkan kepala, prihatin dengan keadaan ayah dan anak tersebut. Dokter Yoo tahu riwayat kehidupan Kangin karena dulu dialah yang berusaha mendamaikan Leeteuk dengan Kangin setelah keduanya bercerai. Namun kekeras kepalaan Leeteuk serta sakit hati yang dirasakannya terlalu besar sehingga menutup logika Leeteuk. Wanita itu memilih meninggalkan Kangin tanpa memberi kabar sama sekali sampai akhirnya ibunda Siwon itu meninggal karena over dosis.

Dokter Yoo ingat dengan jelas bagaimana cepatnya perubahan raut wajah Kangin ketika mendengar berita tentang Leeteuk dan Siwon. Kangin begitu gembira karena akan bertemu lagi dengan Siwon dan bisa berusaha untuk mendapatkan kata maaf dari Leeteuk hanya untuk dikecewakan dengan kematian tragis Leeteuk dan penolakan Siwon. Terlebih lagi ketika Kangin juga mengetahui kehidupan keras yang dijalani oleh Siwon selama dia menghilang dari pantauan Kangin.

Pria paruh baya itu kemudian menepuk bahu Kangin sebelum melanjutkan ucapannya yang sebenarnya belum selesai.

"Mulai sekarang, kau harus mengawasi kesehatannya karena selain Siwon terlalu lama berada di dalam suhu dingin, sepertinya anakmu itu sedikit malnutrisi. Itu salah satu penyebab daya imunnya tidak berjalan seperti seharusnya. Sepertinya hidup di jalanan membuatnya seperti itu Kangin."

"Aku tahu dokter Yoo, aku tahu." Sahut Kangin pelan. Dia lalu bangkit dari duduknya perlahan dan melangkah menuju pintu kamar Siwon. Dia berdiri di depan pintu kamar putranya itu dan berhenti sejenak. Kangin memutar tubuhnya lalu membungkuk sedikit.

"Terima kasih sudah menyelamatkan Siwon dokter Yoo." Ucap Kangin berterima kasih.

"Tidak perlu berterima kasih Kangin. Aku mengenal Siwon sejak dia masih bayi. Ini sudah merupakan kewajibanku." Balas dokter Yoo. Kangin menggeleng kepalanya dan memaksakan untuk tersenyum.

"Biar bagaimana pun juga aku tetap berterima kasih dokter." dokter Yoo mengangguk saja karena dia tahu Kangin juga sama keras kepalanya seperti Leeteuk. Dokter Yoo menepuk lagi bahu Kangin sebelum mengucapkan kata pamit.

WaterfallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang