Part 5

472 44 1
                                    

Previous Chapter

"Aku disini oppa. Aku disini." Kata yang sama terulang berkali-kali, mencoba meyakinkan Siwon bahwa dia tidak sendiri. Keduanya terus berpelukan, tanpa sadar ada sepasang mata yang memandang mereka dengan tatapan tak percaya dan nanar. Orang itu sampai menjatuhkan kantong belanjaan berisi kotak makan yang sengaja dia bawa demi sang adik. Kyuhyun dan Siwon tidak sadar mereka telah membuat sepasang mata hitam itu mengeluar cairan bening karena melihat mereka berpelukan.

.

.

.

"Yunnie sayang, appamu sedang sibuk sayang. Jadi mungkin hari ini dia tidak pulang." jelas sang umma, Jung Sungmin kepada sang putra semata wayang, Jung Yunho.

"Memangnya appa sedang sibuk apa umma? Tidak biasanya appa tidak pulang seperti sekarang?" tanya Yunho lagi. Pertanyaan Yunho tadi disambut dengan senyum pilu terlebih dahulu oleh Sungmin sebelum wanita manis itu menjawab pertanyaan Yunho tadi.

"Appa sedang berusaha mendapatkan apa yang seharusnya menjadi haknya sayang."

"Haknya?"

"Ya Yun, hak appamu sejak dulu."

( 。・_・。)(。・_・。 )

Semilir angin dingin yang berhembus dengan pelan ternyata mampu membuat semua orang yang berada di taman rumah sakit buru-buru meninggalkan tempat yang indah tersebut karena tidak ingin terserang penyakit atau hanya sekedar mencari tampat yang lebih hangat.

Namun, hal tersebut tidak berlaku kepada dua orang berbeda jenis kelamin yang sedang duduk sedikit berjauhan di salah satu bangku taman. Keduanya hanya duduk tanpa mengatakan sepatah kata pun sejak mereka melepaskan diri dari kehangatan yang diberikan oleh tubuh masing-masing.

Siwon, pemuda yang tadinya hendak melarikan diri, yang tadinya hendak meninggalkan semua permasalahan dalam hidupnya, akhirnya memilih memikirkan sekali lagi semua tindakannya. Meskipun Siwon masih kukuh bahwa dia tidak mau merepotkan orang lain dan menjadi beban, akan tetapi kondisinya sekarang ini tidak memungkinkan bagi dirinya berdiri sendiri seperti dulu.

Jika dia tetap keras kepala, yang terjadi justru dirinya hanya akan menambah daftar masalah yang telah ditimbulkan oleh ibunya dulu dan Siwon tidak mau membuat nama ibunya yang sudah tercoreng akibat berurusan dengan narkoba dan kematian tragisnya menjadi lebih buruk karena dirinya yang ikut mati terlantar di jalanan.

Mengingat itu semua, Siwon memiliki niat baru dalam hatinya. Dia ingin membuat ibunya bangga dengan dirinya kelak. Siwon ingin Leeteuk bangga memiliki anak yang berhasil dan sukses. Yang terpenting juga bagi Siwon, dia ingin agar Leeteuk bisa beristirahat dengan tenang karena Siwon telah mendapatkan kebahagiaannya.

Bahagia. Satu kata yang sulit direngkuh Siwon sejak dia berumur 10 tahun. Sejak itu semua hal yang dia sebut kebahagian sirna hanya karena ego dari orang dewasa disekitarnya. Selama 7 tahun, Siwon harus lebih akrab dengan penderitaan dan kesusahan hidup. Namun sekarang, Siwon tidak mau lagi berurusan dengan itu semua. Siwon akan berusaha sebisanya agar dirinya bisa merasakan lagi namanya kebahagiaan. Walaupun untuk itu, Siwon harus berkompromi dengan emosi dan perasaannya sendiri terhadap ayah kandungnya.

Jung Kangin. Mengingat nama itu, Siwon menghela nafas panjang dan menutup matanya. Siwon tahu persis bahwa lelaki bermarga Jung itu akan bertarung habis-habisan dengan Heechul demi memperebutkan hak asuh atas dirinya. Hal inilah yang menajdi dilemma bagi pemuda berlesung pipi tersebut.

WaterfallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang