Part 9

376 41 3
                                    

Previous Chapter

"Yeobo. Kau mau kemana? Bukankah kau akan seharian di rumah dengan Siwon?" tanya Sungmin. Kangin memanglingkan wajahnya ke arah Sungmin dan mengulas senyum kecil.

"Ada sedikit perubahan rencana sayang." Jawab Kangin singkat.

"Perubahan rencana? Oh, Siwon tidak jadi datang?" tanya Sungmin. Tidak ada maksud apapun dari pertanyaan itu, namun bagi Kangin pertanyaan itu memiliki arti yang berbeda. Wajah Kangin langsung berubah menjadi datar bahkan terkesan dingin.

"Kau senang jika putraku tidak jadi datang ke rumah ini?" cibir Kangin yang langsung membuat Sungmin membulatkan matanya kaget. Dia menangkap maksud sang suami dengan pertanyaannya itu.

"Yeobo! Bukan begitu, aku hanya bertanya jika Siw..."

"Sudahlah Sungmin. Kau tidak perlu berkata apapun. Keinginanmu sudah terkabul. Siwon memang tidak jadi datang. Aku yang akan pergi dengannya. Mungkin aku akan pulang larut malam. Tidak usah menungguku." Dengan itu Kangin meneruskan langkahnya dan keluar dari rumah, meninggalkan Sungmin yang masih terkejut dengan sikap Kangin.

Mata Sungmin berkaca-kaca menahan kepedihannya. Sungmin tak mengerti mengapa Kangin sekarang selalu berprasangka buruk kepadanya. Memang, Kangin tidak lagi bersikap acuh tak acuh kepadanya dan Yunho, Kangin tidak lagi bersikap kasar kepada mereka jika sedang marah karena persoalan Siwon, namun sekarang sikap Kangin begitu sensitif. Kerap kali Kangin memandang dirinya dan Yunho dengan tatapan kecewa, membuat Sungmin dan Yunho menjadi orang yang paling jahat di dunia.

Sungmin terduduk di tempatnya berdiri sekarang. Ibu satu anak itumenyembunyikan wajahnya di kedua pahanya, menutupi airmatanya yang selalu jatuhkarena masalah dalam rumah tangganya. Sungmin hanya mampu berdoa bahwa semuaini akan segera berakhir dan dia bisa mendapatkan suaminya kembali sepertidulu.

( 。・_・。)人(。・_・。 )

N Department Store

"Umma! Lihat! Kemeja-kemeja ini bagus untuk oppa!" jerit Jaejoong antusias ketika iris matanya melihat beberapa model kemeja pria yang menurutnya akan terlihat sangat keren di tubuh oppa barunya tersebut a.k.a. Siwon.

"Ya ampun Joongie, umma pikir belanjanya sudah cukup. Baju-baju pilihanmu sudah terlalu banyak untuk Siwon. Umma juga sudah memilihkan beberapa baju dan jika ditambah dengan pilihanmu, umma sepertinya harus membeli lemari pakaian yang lebih besar untuk oppamu." Keluh Heechul kepada anak perempuannya tersebut.

Heechul menghembuskan nafasnya kasar melihat nafsu belanja Jaejoong yang benar-benar fantastis itu. Heechul mengakui dirinya juga gila belanja, tapi tampaknya kegilaannya akan shopping itu lebih parah dialami oleh Jaejoong. Heechul sudah tidak sanggup lagi jika Jaejoong masih akan berbelanja lebih dari ini.

Mereka berdua sudah mengelilingi mall terbesar di lingkungan mereka lebih dari lima jam dan sekarang waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam. Heechul sudah merasa kelaparan karena mereka belum makan sejak mereka menginjakan kaki di mall tersebut.

"Ih, umma bagaimana sih?! Apanya yang banyak?! Ck... Ini masih belum seberapa. Oppa masih butuh t-shirt, celana bahan, topi, jaket, jeans, syal, tas, kaos dalam, boxe...mpht..."

"Aish! Kenapa kau segamblang itu bicaranya, dasar gadis nakal. Apa kau tidak malu mengucapkan hal seperti itu disini?!" tegur Heechul sambil membekap mulut Jaejoong.

"Memangnya aku bicara apa sih?" Tanya Jaejoong polos setelah berhasil lepas dari bekapan sang bunda. Mendengar pertanyaan Jaejoong tadi, Heechul ingin menepuk dahinya namun diurungkan olah ibu tunggal itu. Sekarang yang terpenting adalah membujuk Jaejoong untuk segera pulang setelah mengisi perut mereka terlebih dahulu.

WaterfallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang