Part 15

870 55 4
                                    

Previous Chapter

Keduanya tak perlu kata-kata.

Keduanya tak perlu mengucapkan apapun.

Keduanya hanya membutuhkan satu sama lain.

Keduanya hanya memerlukan hati mereka untuk mengerti satu sama lain.

Baik Kyuhyun dan Siwon merasakan kepuasan hanya dengan pelukan sederhana mereka. Mereka bisa membahas kelanjutan hubungan mereka nanti, tapi saat ini, saat ini keduanya hanya ingin merasakan kehangatan masing-masing. Siwon dan Kyuhyun hanya menginginkan sentuhan yang lama tak mereka rasakan.

Karena...

Karena rasa cinta itu bisa dirasakan dari sentuhan itu.

Kyuhyun tahu Siwon masih mencintainya.

Dan Siwon tahu Kyuhyun akan selalu mencintainya.

.

.

.

"Masih mau menghalangi mereka?"

"Tidak ada jaminan Kyuhyun bisa terus mencintai Siwon hyung Boo."

"Tidak ada jaminan pula kalau Yunnie akan selalu mencintai Joongie juga bukan? Apa itu berarti Joongie harus berpisah dengan Yunnie?"

"Boo! Kita sama sekali berbeda dengan hyung dan Kyuhyun!"

"Dari yang Joongie lihat, kita tidak berbeda dengan Siwon oppa dan Kyunnie. Kita saling mencintai, mereka juga. Jadi dimana perbedaannya? Joongie bingung."

"Boojaejoongie... Jangan berpikir terlalu keras, Nanti kepalamu pusing."

"Habis Yunnie keras kepala. Bukankah Yunnie ingin Siwon oppa bahagia? Lalu kenapa Yunnie menghalangi Siwon oppa bersama dengan Kyunnie? Siwon oppa sedih lagi loh kalau berpisah dengan Kyunnie. Nanti Joongie tidak mau membantu kalau Siwon oppa tidak bisa tesenyum gara-gara Yunnie."

.

.

.

Benarkah demikian? Benarkah aku justru membuat Siwon hyung bersedih dengan memisahkannya dari Kyuhyun? Benarkah itu hyung?

( 。・_・。)(。・_・。 )

"Itu benar sekali." Sahut Siwon membuat kening Yunho berkerut kesal.

"Hyung sendiri juga keras kepala! Sudah aku bilang terapi hyung itu masih membutuhkan waktu sekitar dua bulan lagi tapi mengapa hyung lebih memilih untuk segera menyelesaikannya? Hyung mau selamanya di kursi roda?" marah Yunho tidak terima dengan keinginan sang kakak untuk menyudahi terapi Siwon.

Siwon memandang malas ke arah Yunho yang terlihat kesal kepadanya. Dengan jentikan jari, Siwon menyentil kening Yunho sebelum berlalu dengan kursi rodanya ke ruang tamu kediaman keluarga Jung.

"Hyung!"

"Diam dan pergilah! Kau membuatku kesal!" sungut Siwon terus memutar roda dari kursi rodanya, menjauh dari kekeras kepalaan adiknya tersebut.

Yunho hanya bisa menghela nafas panjang. Sebenarnya dia juga tidak ingin membuat Siwon kesal namun apa boleh buat. Kakaknya yang keras kepala itu memutuskan untuk menghentikan terapi jalannya dan berusaha untuk bisa melakukannya sendiri. Hanya saja jika kondisi Siwon sudah pulih benar, Yunho dengan senang hati akan membantu keinginan Siwon untuk mandiri kembali tetapi bukan seperti itu kenyataannya.

WaterfallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang