Part 12

416 39 7
                                    

Previous Chapter

"Siwon oppa... Koma..." isaknya tak kuasa membendung airmata keterkejutannya dan kesedihannya.

"Jae! Dimana Siwon dirawat? Aku akan segera kesana." Ujar Kibum panik dan begitu dia mendapatkan alamat rumah sakit tempat Siwon dirawat, Kibum bergegas mengambil dompet dan jaketnya lalu menuju pintu keluar.

Akan tetapi, langkahnya terhenti ketika dia bertatapan dengan Kyuhyun yang masih belum percaya Siwon koma. Kibum menatap nanar adik semata wayangnya itu sebelum menepuk bahunya pelan.

"Ikut aku Kyu." Ajak Kibum lembut. Gadis itu berusaha sekuat tenaga menahan kekesalan terhadap adiknya saat ini. Kibum sengaja mengajak Kyuhyun karena dia merasa kehadiran Kyuhyun akan berpengaruh baik untuk Siwon. Keduanya saling mencintai dan Kibum berpikir, Kyuhyun bisa membantu.

"Eonnie..."

"Ikut aku." Ulang Kibum dan kali ini diangguki setuju oleh Kyuhyun. Gadis berambut ikal itu juga segera mengambil ponsel dan dompetnya kemudian jaketnya sebelum mengikuti Kibum keluar rumah. Mereka berdua lupa dengan keberadaan Ryeowook yang memandang keduanya dengan cemas.

Berselang beberapa menit, Ryeowook segera bersiap dan memberitahu asisten rumah tangganya untuk menjaga rumah selagi dia menjenguk Siwon di rumah sakit. Tak lupa Ryeowook menghubungi Yesung dan memberitahunya soal kejadian hari ini serta memintannya untuk menyusul dia dan kedua putri mereka di rumah sakit.

Oh Tuhan... Cobaan apalagi yang aku berikan kepadapemuda itu? Semoga semuanya baik-baik saja. Doa Ryeowook sepenuh hati. Diatidak ingin Siwon kembali menderita dan dia juga ingin pemuda itu bisa meraihkebahagiaannya.

( 。・_・。)人(。・_・。 )

Hari berganti hari.

Minggu berganti minggu.

Bulan berganti bulan.

Tidak terasa waktu bergulir begitu saja semenjak kecelakaan yang menewaskan Jung Sungmin dan membuat koma Choi Siwon. Peristiwa tragis yang justru terjadi ketika kedua orang tersebut sudah bisa membuka hati dan saling menerima satu sama lain.

Jung Kangin, suami dari mendiang Sungmin dan ayah dari pemuda yang masih terbaring dengan bantuan alat medis itu memandang nanar ke arah berkas laporan yang diberikan oleh pihak kepolisian, hasil dari investigasi kecelakaan yang merenggut nyawa Sungmin tersebut.

Hasilnya adalah murni kecelakaan. Mobil Sungmin ditabrak oleh sebuah truk yang menghindari anak kecil yang menyebrang jalan ketika lampu bagi penyebrang jalan masih menyala merah. Anak kecil yang lepas dari pengawasan orang tuanya tersebut memang selamat karena sang supir berhasil membanting setirnya walau dia sendiri, Sungmin dan Siwon yang harus menjadi korbannya.

Takdir. Itulah yang terjadi.

Wajah Kangin menyendu, airmatanya kembali tumpah ruah kala dia mengingat kenyataan dibalik hasil investigasi dan kesaksian yang diberikan oleh mereka yang terakhir kali bertemu dengan Siwon dan Sungmin, para pengunjung dan pelayan café yang menjadi tempat terakhir yang dikunjungi oleh keduanya.

Mereka semua mengatakan, meski awalnya Siwon dan Sungmin begitu canggung namun di tengah percakapan mereka, kecanggungan itu mencair dan berganti dengan sendau gurau, senyum dan tawa. Keduanya terlihat damai dan bahagia seolah mereka telah terlepas dari beban berat. Bahkan satu saksi mata sempat melihat Sungmin mencium kening Siwon dengan lembut bagaikan seorang ibu kepada putranya.

Kangin merosot kebawah, tak kuat lagi menahan pedihnya kenyataan yang terpampar di depannya sekarang. Dia tak sanggup menerima kenyataan bahwa di saat keluarganya kembali utuh, Tuhan justru mengambil keutuhan itu. Tuhan mengambil kebahagiaan yang seharusnya datang untuk keluarga mereka.

WaterfallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang