12. Pelukan Pertama

7 0 0
                                    

Adnan: Ntar pulang sekolah bareng gue

Allisha mengernyit melihat pesan itu. Ia menoleh ke belakang di tempat Adnan berada. Ia masih satu kelas dengan Adnan, juga satu deretan bangku. Kenapa ia mengiriminya pesan? Bukannya ngomong langsung lebih mudah?

Allisha Amalia: Idih maksa

Allisha menoleh lagi. Terpampang wajah Adnan yang sedang menautkan alisnya. Terpampang juga wajah Adnan yang sebal. Lalu Adnan menundukkan kepalanya untuk mengetik balasan.

Allisha pun menoleh ke ponselnya karena bergetar menandakan ada pesan masuk.

Adnan: Mbak kos!!! Inget! Hari ini ada latihan gitar, DIRUMAH GUE!

Allisha menatap layar ponselnya sebal. Lagi-lagi Adnan memanggilnya dengan panggilan itu. Ia harus membalas.

Allisha Amalia: OGAH!! KUTU KUPRET

Allisha menoleh ke Adnan sambil tersenyum miring. Adnan menatap Allisha garang, lalu mengetikkan balasan.

Adnan: Harus mau! Mbak kos udah janji

Allisha menoleh ke arah ponselnya lagi karena benda itu bergetar.

Allisha Amalia: Tapi kan gue nggak janji mau latihannya di rumah kutu kupret

Kali ini Allisha tidak menoleh. Beberapa saat ponselnya bergetar lagi.

Adnan: Emang mbak kos dirumah ada gitar?

Daripada sedari tadi chat an yang hanya menghabiskan kuota, Allisha menoleh.

Ia menggeleng sebagai arti ia tidak punya gitar. Dulu sih ada dirumah, tapi gitar itu dibawa Stevan ke kontrakan.

Adnan menghela nafas menatap Allisha lalu mengetikkan balasan lagi.

Adnan: Nah makannya dirumah gue MBAK KOS!

Allisha Amalia: Tapi nanti lo harus ijin sama kakak gue.

Allisha menoleh lagi dengan senyum kemenangan, membuat Bani yang duduk di belakangnya bingung. Sudah beberapa kali Allisha menoleh ke belakang, bukan melihatnya tapi melihat Adnan.

Adnan mengetikkan balasan lagi.

Adnan: Siapa takut

Adnan tersenyum miring.

Sekarang, Bani menoleh ke belakang, tempat Adnan berada. Dan benar, Adnan juga sedang menatap Allisha dengan serius. Bani pun memandangi dua orang itu bergantian. Apa mereka berdua berkomunikasi dengan cara telepati?

BRAK!!

Karena sudah terlalu kepo, Bani menggebrak meja.

Allisha terkejut. Spontan ia menaruh tangannya di depan dada.

"Kaget gue," ucap Allisha memandang sebal ke arah Bani, "kenapa sih, lo?"

Bani menunjuk Allisha dengan pulpen, "lo," kemudian ia menoleh dan menunjuk Adnan, "sama lo, lagi ngapain sih?!"

Allisha menatap Adnan dengan menaikkan satu alisnya dan hanya dibalas dengan tampang datar.

"Nggak ngapa-ngapain," jelas Allisha kembali menghadap depan.

Bani tersenyum jahil, "nggak ngapa-ngapain kok daritadi liat-liatan mulu?"

Allisha menoleh sedikit panik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Adsha (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang