#SEONHO - Noonaㅠㅠ

2.6K 407 60
                                    

Aku hanya diam saja di pojok ruang tamu, memerhatikan para Hyungku yang berdebat. Satunya berisik, satunya tidak mau kalah, satunya terlalu diam, satunya plin-plan, hanya Minhyun hyung yang terlihat normal. Haaah... Aku jadi lapar.

Lapar...

Y/n noona...

Pandanganku beralih pada pintu kamar y/n noona yang tertutup rapat. Sejak pulang dari rumah duka, belum sekalipun aku melihatnya keluar dari kamar. Apakah Noona baik-baik saja?

"Intinya kita berdua harus bekerja lebih giat, Hyung. Nasib keluarga ini ada di tangan kita."ucap Minhyun hyung.

"Aku bisa kok membantu kalian. Aku bisa kerja part-time—" "Andwae, andwae."potong Jisung hyung cepat.

"Tapi y/n noona boleh bekerja sambilan..."

"Dia sudah mau lulus, Hyungseob-ah. Kau juga bisa bekerja tapi nanti setelah lulus sekolah." Kini giliran Minhyun hyung yang menanggapinya.

"Hyung, kami berempat masih sekolah. Bahkan Seonho baru masuk kelas 10." Aku tidak suka disebut-sebut begitu. Rasanya jadi seperti aku ini beban, tidak sih? "Tidak-kah kalian berpikir sekolah ini agak sedikit...ng...membuang uang?"

"Ya, Hyungseob-ah." Jisung hyung tampak meremas kepalanya sejenak sebelum melanjutkan perkataannya. "Eomma dan Appa meninggalkan bekal yang cukup untuk menyekolahkan kalian sampai lulus sarjana. Meskipun mereka tidak meninggalkan apa-apapun, aku dan Minhyun memiliki pekerjaan tetap yang menghasilkan. Jadi jangan pernah lagi berpikir seperti itu. Oke, dongsaeng?"

Hyungseob hyung akhirnya mengangguk, mengalah. Aku yakin pasti nanti diam-diam dia akan tetap part-time di luar sana. Dia tidak akan mungkin tahan melihat dirinya tidak berbuat apapun. Uri Hyungseob hyung yang suka sekali bekerja keras.

"Hyung."

Kelima hyungku segera mengarahkan pandangan mata mereka kepadaku. "Wae?"tanya mereka bersamaan.

"Aku..." tanganku kini bergerak mengelus-elus perutku yang berbunyi. Kriuk! "...lapar..."

Minhyun hyung terdengar tertawa mendengar ucapanku. "Geurae? Mau makan apa, Seonho-ya?"

"Sebenarnya aku merindukan masakan y/n noona, tapi..." tanpa sadar, aku menggantungkan kalimatku. Mataku kembali mengarah pada pintu kamar y/n noona. Noona... kenapa kau tidak keluar?

"Apa y/n noona baik-baik saja, Hyung?"tanya Daehwi hyung yang mengikuti arah pandangku. "Dia tidak keluar dari kamar sejak dua hari yang lalu."

"Aku juga cemas."sahut Guanlin hyung.

"Benar juga. Aku akan menyuruhnya keluar sekarang."

"Jangan, hyung."ucap Minhyun hyung sambil menahan tangan Jisung hyung. "Biarkan dia menenangkan diri."

"Tapi dia sudah dua hari di dalam sana, Minhyun-ah. Aku bahkan tidak yakin dia makan selama dua hari itu. Kau mau di sakit? Keluar-keluar dia sudah sekurus yoona SNSD? Mau, hmm?"

"Ya, itu sih berlebihan..." ne, Minhyun hyung, Jisung hyung memang berlebihan sekali.

"Delivery saja."pintaku.

"Iya delivery saja."ucap Guanlin hyung ikut mendukungku. "Biarkan y/n noona istirahat di sana."

"Biar aku nanti yang mengantarkan makanan buatnya. Dia tidak mungkin menolak seorang Ahn Daehwi."

Brothers Lies [PRODUCE101 IMAGINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang