#YOU - Oppa gwaenchanha?

1.9K 321 78
                                    

Aku tak hentinya tersenyum sembari mengikuti langkah Jonghyun oppa. Tidak perlu berbicara banyak, tapi berdua saja seperti ini rasanya sangat menyenangkan. Melihat dia di sampingku itu sudah cukup membuat hatiku berdebar dengan bibir yang tersenyum. Aigoo! Malunyaaa! Aku jadi norak begini. Cinta oh cintaaaa! Ugh ku harap ku bisa berhenti bersikap seperti ini terhadap Jonghyun oppa!

"Kau mau manggung, Oppa?"tanyaku begitu Jonghyun oppa membawaku menuruni tangga menuju cafe musik yang ada di basement.

"Ehe, hanya sekedar jamming biasa kok dengan yang lain."jawabnya sambil kini membukakan pintu cafe untukku.

"Dengan yang lain...?" Jangan bilang 'yang lain' yang dia maksud itu......

?" Jangan bilang 'yang lain' yang dia maksud itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ah benar kan...

"Minhyun-ah! Jaehwan-ah!" Bersamaan dengan seruan Jonghyun oppa, ku hela napas panjang. Tentu saja yang dia maksud dengan yang lain adalah teman band semasa kuliahnya. Ku kira hari ini tibalah waktunya ku bisa jalan-jalan berdua dengan Jonghyun oppa.

A! Aku baru ingat! Kalau hari Minhyun oppa dan Jaehwan sunbae ikut pasti akan ada satu orang lagi yang datang, please jangan sampai dia— "Y/N-AAAAAAH~~~" Aaaaaargh!

A! Aku baru ingat! Kalau hari Minhyun oppa dan Jaehwan sunbae ikut pasti akan ada satu orang lagi yang datang, please jangan sampai dia— "Y/N-AAAAAAH~~~" Aaaaaargh!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ong. Bahkan aku tidak mau memanggilnya dengan embel-embel Oppa.

"Ada apa kau ke sini? Kenapa tahu saja kalau aku sedang di sini???" Kini dia memberikan ekspresi genit anehnya padaku. Kenapa tingkahnya ini begitu mengingatkanku pada Jisung oppa? Jisung oppa plus Seonho. Umur tua, tapi kelakuannya iseng dan mentalnya setara mental anak SD.

"Y/n-ah, jodoh-kah kita?"tanyanya lagi sambil berusaha menaruh lengannya pada pundakku.

Sset! Tanpa berpikir panjang, aku segera menangkap tangannya lalu menyingkirkannya. "Anieyo."

Balasanku membuat bibirnya merengut. "Y/n sombong. Sok jual mahal."

"Geurae, makanya tidak usah menggodaku lagi."

Tetap saja, bukan Ong namanya kalau ucapan seperti itu saja membuat dia berhenti. Dia akan langsung menyengir lebar lalu tetap menempelku kemana-mana.

Brothers Lies [PRODUCE101 IMAGINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang