#JISUNG - Rahasia Kami

1.3K 296 52
                                    

Aku bermimpi tentang kejadian yang sudah lamaaaa sekali terjadi.

Waktu itu aku berusia 5 tahun. Waktu Minhyunie pertama kali datang.

Tahun baru 1997, Januari 1

"Eommaaa!"

Eomma hanya tersenyum melihatku. Mungkin Eomma terlalu sulit untuk bergerak mendekatiku. Kehamilannya sudah besar. Asiiik! Aku akan melihat adik cantikku sebentar lagi!!!

Aku mendekati Eomma dan mengelus perutnya dengan hati-hati.

"Eomma, eomma! Aku harus menunggu berapa bulan lagi untuk dia lahir???"

"Aigoo, Jisung-ah. Mungkin... hmm... satu bulan lagi?"

"Aaah... lama sekali! Aku sudah tidak sabar!"

Eomma mengelus kepalaku sambil tertawa. "Aigoo... kalau kau seperti itu nanti adikmu tidak mau lahir lho! Takut pada Oppa-nya yang terlalu bersemangat."

"Hmm?" Aku kembali mengelus perut Eomma sambil berkata padanya. "Nae yeppeun dongsaengie, jangan takut ya. Ayo cepat lahir! Aku ingin bertemu dan mencubit pipimu!"

"Yaaa..."

"Ehehehe..."

Krieeet! Bruk! Aku segera menoleh kearah ruang tamu begitu nendengar bunyi pintu yang tertutup. "A! Appa!" "Yabo!"

Appa tampak melambaikan tangannya sambil tersenyum lebar. Tapi, Appa tidak sendiri. Di dadanya, seorang anak laki-laki tampak tertidur pulas dalam pelukannya. Eh? Siapa anak itu?

Eomma tampak berdiri dengan perlahan lalu berjalan mendekati Appa. "Dia-kah?"

"Eung."jawab Appa sambil mengangguk pelan.

"Eomma! Appa!" Aku ikut berdiri di antara mereka, ingin melihat lebih jelas siapa anak laki-laki kecil itu. "Dia siapa?"

"Jisung-ah..." Eomma mengelus kepalaku pelan sambil tersenyum. "Kenalkan ini Minhyun, adikmu."

--

Ternyata aku paham yang kurasakan di hari itu adalah campuran antara bingung dan senang. Bingung karena tidak paham akan apa yang terjadi. Senang karena Appa membawa Minhyun ke dalam keluarga kami. Dan hingga kini aku pun tidak pernah kehilangan rasa bersyukurku akan adanya Minhyun.

Aku ingin memijat kepalaku yang pusing, kalau saja tidak terhalang perban yang begitu tebal membalut kepalaku. Seharusnya aku tidak memainkan ponselku tadi. Sekarang aku benar-benar sudah tidak bisa tidur kembali. Ya habis bagaimana... y/n dan Hyungseob bergantian menelfonku tiap sepuluh menit sekali untuk memastikan aku baik-baik saja. Kalau khawatir, harusnya mereka cepat kembali lagi ke sini menemaniku!

Aku memerhatikan jam dinding yang tertempel tepat di tembok depanku. Jam 8 malam. Sudah malam. Hmm...? Apa yang kulewatkan...?

YA AMPUN!

Operasi Minhyun!

--

Sree... "Aigoo! Susah sekali menggeser pintu ini!" Sree...SREEEK! "Ah! Akhirnya!"

Brothers Lies [PRODUCE101 IMAGINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang