#YOU - Sungguh??!

1.4K 295 59
                                    

Langkah kakiku serasa melayang.

Aku tidak bisa berpikir.

Aku takut. Takut sekali kalau perasaan yang aku rasakan ketika Eomma dan Appa pergi akan kurasakan kembali.

"Noona, awas!" Sset! Eh?

Aku menoleh dan mendapati Guanlin yang menatapku lebar dengan tangannya yang menahan lenganku erat. "Go...gomawo, Guanlin-ah." Ah, aku benar-benar memang sudah kehilangan kesadaranku!

"Noona tidak bisa berjalan dengan hati-hati, biarkan aku memegangimu."

"Eung."jawabku sembarang. Sebenarnya aku pun tidak akan peduli akan sakit yang mungkin akan ku dapatkan kalau kepalaku sampai terbentur tiang, tembok, apapunlah. Aku tidak peduli.

Sset! Kini Seonho ikut memeluk lenganku yang bebas. "Sama seperti Guanlin hyung. Aku tidak mau Noona jatuh." Aniya. Itu bukanlah alasan Seonho yang sebenarnya.

Dari kedua mata Seonho yang tampak berkaca-kaca aku tahu kalau Seonho sama sepertiku. Sama-sama tidak bisa berjalan dengan benar karena pikiran kami sudah dipenuhi dengan kekhawatiran akan keadaan Jisung oppa dan Minhyun oppa.

Aku mengelus tangannya pelan. Seonho-ya, oppa akan baik-baik saja. Harus!

Begitu pintu ruang gawat darurat mulai terlihat dipadanganku, secara refleks aku melepaskan tangan Guanlin dan Seonho lalu berlari menujunya. Jisung oppa... Minhyun oppa... Dimana kalian?!

SSET! "Maaf, agassi." Langkahku sontak terhenti oleh seorang perawat yang menelentangkan sebelah tangannya untuk mencegatku. "Ada perlu apa di sini?"

Eh? Perlu apa? Untuk apa aku di sini? Hah? Mwoya! Pikiranku kosong dan bingung. "Jisung oppa. Minhyun oppa. Dimana mereka?"

"Jisung? Minhyun?" Perawat itu tampak mengerutkan keningnya padaku. "Maaf, agassi. Bisa sebutkan nama lengkap mereka? Dan namamu—" "DIMANA OPPAKU?!!!"

"Y/n-ah?"

Eh? Suara itu! Oppa?! Oppa— Benar.

Dia duduk di sana, dengan kepalanya yang dibalut oleh perban. Bahkan wajahnya yang biasanya selalu tersenyum konyol, kini tampak kaku karena luka jahitan di bibirnya. Jisung oppa...

Geunde... hah... dasar oppa! Masih saja dia tetap mencoba tersenyum! "OPPAAAA!!!"

BRUK!

"Aigoo, aigoo, aigoo, uri y/n..."

"Oppaaaa... huaaaa..."

Jisung oppa menepuk-nepuk punggungku pelan. "Aigoo... Menangislah yang kencang, eung? Kapan lagi kan kau menangisi aku?"

"Mwo...hiks...mwoya..."

"Hahaha... aku bahagia sekaliii~"

"Oppa... bodoh..."

"Aigoo~"

"Hyung!" "Jisung hyung!"

Perlahan ku melepas pelukanku dari Jisung oppa untuk membiarkan adik-adikku bergantian mendekati Hyung mereka. Sepertinya Jisung oppa memang benar-benar bahagia melihat para adiknya menangisinya. Bahkan Guanlin yang biasanya bersikap cuek, kini terlihat berberapa kali mengusap matanya yang basah oleh air mata.

"Kepalamu... huuu! Kepalamu memang batu, Hyung! Meski terbentur dasbor... hiks... tetap saja... utuh!"seru Daehwi di sela tangisnya.

Brothers Lies [PRODUCE101 IMAGINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang