PART 3

4.7K 72 15
                                    

"Sakit!," Nagita menjerit, berusaha mendorong tubuh Raffi. Tubuhnya berteriak antara kesakitan dan keinginan untuk dipenuhi gairahnya. Sebutir air mata menetes dari sudut matanya, sisa-sisa dari kesadarannya yang tertinggal.

Raffi mendesakkan dirinya sedalam mungkin, akhirnya berhasil menembus penghalang itu,mengabaikan jeritan kesakitan Nagita.

Ketika akhirnya jeritan Nagita mereda. Raffi mengangkat kepalanya, dan mengecup lembut bibir Nagita yang terbuka dan terengah-engah,

"Setelah ini... Aku akan mengajarkanmu bagaimana memuaskanku," ucapan itu menggema di dalam ruangan, bagaikan janji dari sang kegelapan.

Dan Nagita, sudah benar-benar kehilangan kesadarannya, tubuhnya menggeliat merasakan kenikmatan yang menggelenyar ketika rasa sakit itu akhirnya menghilang. Berganti dengan kenikmatan panas yang membagikan gelenyar menyiksa ke seluruh tubuhnya.

Raffi merasakan gerakan pinggul Nagita, merasakan denyutannya yang menggenggam panas tubuhnya, yang tertanam jauh di dalam tubuh Nagita. Mendesak dengan berani, menarik Raffi lebih dan lebih dekat lagi. Raffi menggertakkan gigi, menahan diri, membiarkan Nagita menggerakkan pinggulnya, mencari kenikmatannya sendiri dengan sesuka hati.

Dan tidak butuh waktu lama ketika akhirnya perempuan itu mencapai pemenuhan kepuasannya,

"Oh... oh ... Astaga...," Nagita memejamkan mata ketika kenikmatan itu meledak dan membanjiri tubuhnya dengan rasa panas yang tak tertahankan.

Dan walaupun Raffi bisa memperpanjang kenikmatannya sendiri, pemandangan akan orgasme Nagita dan denyutan Nagita yang meremas dirinya, jauh di dalam sana, membuatnya tidak bisa menahan diri lagi. Detik itu pula, Raffi meledakkan gairahnya bergabung dengan Nagita dalam gairah yang melemahkan.

Entah apa yang membuat Nagita terbangun dari tidurnya yang lelap, rasa sakit yang aneh di badannya, ataukah cahaya terang yang mendadak muncul entah dari mana. Nagita membuka matanya. Sekilas pandangannya terasa kabur, dan dia mencoba untuk memfokuskan dirinya.

Kamar itu, dengan nuansa putih yang feminim...

Kilasan-kilasan ingatan berkelebat di benaknya, dia masih di sekap di sini, di dalam kamar di rumah Raffi si Penjahat kelamin.

Dengan panik Nagita terduduk dari ranjangnya, dan selimutnya melorot hampir jatuh menutupi dadanya, melorot? Nagita menundukkan kepalanya, dan menyadari kalau dia telanjang bulat di balik selimutnya, apa yang...

"Selamat Pagi"

Suara maskulin itu terdengar dekat sekali dan Nagita menolehkan kepalanya kaget Pemandangan di hadapannya membuat jantungnya bergejolak. Raffi ada di sana, di ranjangnya, mereka ada dalam selimut yang sama, dan menilik kepada selimut Raffi yang hampir saja melorot di pinggulnya, mereka sama-sama telanjang!

Nagita masih terperangah menatap pemandangan di depannya. Raffi berbaring dengan angkuhnya, jelas-jelas telanjang bulat di balik selimutnya,dan menatapnya dengan tatapan berhasrat yang memiliki.

Dengan panik Nagita menarik selimutnya hampir untuk menutupi seluruh dadanya, tetapi gerakannya itu malahan membuat selimut Raffi melorot dan hampir memperlihatkan kejantanannya. Dengan malu Nagita memalingkan kepalanya dan disambut dengan senyuman jahat Raffi.

Keberanian dan kemarahan Nagita langsung muncul ketika menyadari rasa pedih di antara ke dua pahanya. Lelaki ini memperkosanya! Entah apa yang terjadi semalam, Nagita tidak ingat sama sekali. Tapi yang pasti, dia sudah dinodai oleh iblis berhati kejam ini.

"Kau sungguh iblis yang tidak bermoral, mengambil keuntungan dari perempuan yang sangat membencimu!" desis Nagita menahan marah, masih tidak mau menatap Raffi.

SLEEP WITH THE DEVIL [RANS VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang