_HAPPY READING_
_ENJOY_
"Tidak!," Nagita berseru. Seketika wajahnya pucat pasi, tangannya langsung melindungi perutnya. Nagita tidak tahu bagaimana perempuan hamil, dia tidak punya pengalaman. Tetapi begitu sadar bahwa ada bayi yang tumbuh dan berkembang di dalam tubuhnya, Nagita langsung tahu bahwa ada ikatan di antara mereka, bahwa seorang ibu secara alami akan melindungi anaknya. "Kau harus membunuhku dulu sebelum berniat melaksanakan niatmu itu Raffi! Aku tidak tahu kegilaan apa yang ada di dalam otakmu, tapi kau seharusnya malu. Anak ini adalah darah dagingmu sendiri, dan kau berniat membunuhnya bahkan sebelum dia tumbuh!"
Raffi memandang Nagita dengan pandangan kesakitan, "Kau tidak bisa Nagita, aku tidak bisa kalau kau hamil!," lelaki itu mengacak rambutnya dan berdiri menyeberangi ruangan, menuangkan brandy untuknya dan meneguk cairan keras itu sekali teguk. Ketika lelaki itu membanting gelas dan menatap Nagita, matanya menyala-nyala, "Gigi... dia sempat hamil kau tahu... kemudian keguguran..."
Nagita tercekat ketika akhirnya topik itu dilepaskan oleh Raffi. Nama Gigi seakan tabu untuk diucapkan ketika Nagita masuk ke rumah ini sebagai Nyonya Ahmad. Dan sekarang Raffi sendiriah yang mengangkat topik itu ke permukaan.
"Tetapi kondisiku dan Gigi berbeda, aku sehat-sehat saja..."
"Yang tidak orang lain ketahui adalah Gigi hamil lagi setelah keguguran itu," Mata Raffi nyalang, ingatannya kembali ke masa lalu, seakan tidak menyadari ada Nagita di ruangan itu, "Aku tidak tahu bagaimana caranya dia membuatku lengah dan hamil lagi. Demi Tuhan aku sudah berusaha agar dia tidak hamil lagi, aku bahkan sudah membuat janji temu dengan Dokter untuk operasi vasektomi. Tapi Gigi berhasil hamil lagi dan dengan keras kepala dia menyimpan rahasia itu dariku dan semua orang. Takut kalau kami mengetahuinya dia akan meminta kami menggugurkannya," Nafas Raffi tercekat, "Ketika dia meninggal seperti tidur di atas ranjang, Dokter baru mengetahui dan mengatakan padaku bahwa Gigi sudah hamil tiga bulan. Kehamilannya itulah yang memperburuk kondisinya dan membuatnya semakin lemah... kehamilan itu yang membunuh Gigi!"
"Tapi aku tidak sama dengan Gigi, Raffi," Nagita menyela, berusaha mengembalikan Raffi ke masa kini, "Aku sehat dan kuat dan bayi ini tidak akan membebaniku"
"Aku tidak mau kau sakit karena kehamilanmu!," Raffi menyela marah, dan ketika menyadari wajh Nagita memucat karena suaranya yang meninggi, Raffi memperlembut suaranya, tatapannya memohon, "Aku minta padamu Nagita, gugurkan bayi itu. Tidak akan pernah ada bayi di rumah ini, tidak akan pernah ada bayi di pernikahan kita. Aku tidak menginginkan bayi"
Sleep With The Devil
Dada Nagita bergemuruh oleh perasaan yang bercampur aduk, teganya Nagita dan betapa egoisnya dia! Betapapun Raffi merasakan trauma dan ketidaksukaan yang mendalam atas kehamilan Nagita, seharusnya lelaki itu sadar kalau yang ada di perut Nagita ini adalah darah dagingnya, anaknya sendiri! Sebegitu tidak berharganyakah Nagita di mata Raffi sehingga dia harus mengorbankan janin yang dikandungnya atas nama kenangan Raffi terhadap Gigi?
"Tidak Raffi," Nagita menegakkan dagu, menahankan sakit hatinya yang meluap-luap. "Aku tidak akan pernah mengugurkan bayi ini apapapun alasannya, meskipun kau hanya menganggapnya sampah...," Nagita menatap Raffi dengan tatapan terluka yang dalam, "Meskipun kau melupakan fakta bahwa dia ada karena dirimu juga...dia adalah anakku, dan sekarang dia bertumbuh di dalam diriku. Seperti yang kubilang kepadamu tadi, kalau kau memaksakan kehendakmu padaku, kalau aku sampai kehilangan anak ini karena kesengajaanmu, maka yang kau dapatkan adalah kematianku"
Raffi tertegun mendengar ancaman Nagita itu, dia menatap Nagita dan menyadari perempuan itu terluka. Raffi terlalu terburu-buru mengucapkan isi hatinya, dan itu melukai Nagita. Dengan frustrasi diacaknya rambutnya setengah marah,
KAMU SEDANG MEMBACA
SLEEP WITH THE DEVIL [RANS VERSION]
FanfictionKau Adalah Kelemahanku - Raffi Ahmad