PART 12

4.7K 81 18
                                    

HAPPY READING

_ENJOY_

Nagita mundur dengan tidak nyaman. Membiarkan Raffi masuk ke rumahnya sama seperti membiarkan iblis menguasai kehidupannya. Tetapi tidak ada pilihan lain. Mereka harus berbicara, panjang lebar. Dan mereka tidak mungkin berbicara di ambang pintu seperti ini.
Nagita memiringkan tubuhnya mempersilahkan Raffi masuk ke dalam rumah. Lelaki itu langsung duduk di sofa cokelat, tampak nyaman, kemudian melepaskan kacamata hitamnya dan meletakkan di meja,

"Apa yang kau rencanakan di hari ulang tahunmu?," Raffi mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan.

"Tidak ada," Nagita punya cheese cake strawberry di lemari pendingin. Tapi itu untuk dia makan sendiri nanti malam.

Tanpa gangguan Raffi.

Raffi menatap Nagita seolah mengukur-ukur, "Aku bisa mengadakan pesta untukmu"

"Aku tidak butuh pesta darimu"

"Hmm," Lelaki itu mendesah, lalu ketika menatap Nagita, tatapannya berubah serius, "Kau tahu kan kenapa aku kemari?"

Nagita mengangguk, "Dan sebelum kau katakan maksudmu, aku ingin membuat penawaran baru"

"Penawaran?," Raffi mengangkat alisnya, "Oke jelaskan"

"Aku akan mengembalikan semua uang yang sudah kau berikan pada ayahku"

"Nagita," Raffi terkekeh, "Utang itu begitu besar hingga kau mungkin hanya bisa menggantinya dengan tubuhmu. Tidak.

Aku menolak penawaranmu. Dan kau...," mata Raffi berubah sensual, "Kau akan menjadi istriku sebentar lagi sesuai perjanjian".

Sleep With The Devil

"Aku bukan barang yang bisa dibeli seenaknya, dan kenapa kau begitu santai? Ini masalah pernikahan bukan jual beli perusahaan"

"Aku hanya ingin kau menjadi istriku," Raffi bersedekap, menatap Nagita yang mulai emosi, "Itu sudah kutetapkan sejak awal mula"

"Kenapa?," Nagita tidak bisa menahan suara tajam di lidahnya, "Karena kau ingin menjadikanku boneka pengganti Gigi?"

Wajah Raffi mengeras ketika Nagita menyebut nama Gigi, bibirnya mengetat, "Jangan hubung-hubungkan dia dengan ini semua"

"Bagaimana aku bisa tidak menghubungkan?," Nagita sudah menahan diri, tetapi suaranya meninggi, "Semua ini karena wajah ini, karena wajah yang sama dengan almarhum istrimu! Kau tidak bisa menganggapku sebagai penggantinya Raffi! Kami orang yang berbeda, dan aku menolak diperlakukan seperti itu!"

"Aku tahu kalian orang yang berbeda," Raffi berdiri di depan Nagita, siap berkonfrontasi, "Percayalah, aku benar-benar tahu, karena gairah semacam ini, tidak pernah kurasakan dengan siapapun!"

Lelaki itu meraih Nagita ke pelukannya dan langsung mencium bibirnya. Dengan lembut. Tidak memaksa seperti biasa, dengan pelan dia menguak bibir Nagita, mencicipinya pelan-pelan kemudian melumatnya lembut. Lidahnya menelusuri seluruh bibir Nagita dan kemudian bermain-main dengan lidah Nagita, mencecapnya habis-habisan. Ketika akhirnya ciuman itu selesai mereka sama-sama terengah-engah,

"Apa pada akhirnya kau mengakui kalau kau merindukanku?"

"Dalam mimpimu, Raffi," Nagita menjawab dengan ketus, membuat Raffi terkekeh geli.

"Kita adalah pasangan yang sangat serasi," Raffi mendekatkan tubuh Nagita ke tubuhnya, dalam rangkuman dadanya, "Kaitkan kakimu di kakiku"

Nagita menatap Raffi dengan cemas, "Apa yang sedang kau coba lakukan Raffi?"

SLEEP WITH THE DEVIL [RANS VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang