"Taehyung!!!" Seorang wanita cantik menghambur kedalam sebuah kamar di rumah sakit. Langsung memeluk sosok yang menempati kamar tersebut.
"Eomma, aku baik-baik saja." Taehyung balas memeluk wanita itu. Sedikit nyeri di lengan kirinya yang di perban.
"Kau tidak baik-baik saja!! Lihatlah kau terkena goresan peluru! Ini gila sayang ku!! Ini benar-benar membuatku gilaa!!" Eomma Kim menangis histeris. Ia bisa gila jika ia benar-benar kehilangan anak kesayangan satu-satunya.
"Hey!! Lakukan sesuatu! Aku akan membunuh mu jika ini terjadi lagi pada anakku!" Pekik wanita itu pada lelaki di ambang pintu, suaminya.
"Ya, ini juga membuatku gila. Dan ini sudah keterlaluan. Aku akan menyuruh Kepolisian untuk melindungimu 24jam! Bodyguard sudah tidak berguna!6" Appa Taehyung berujar geram. Matanya memerah menahan marah melihat anaknya yang terluka, hampir terbunuh.
"Appa, aku baik-baik saja."
"Tidak! Lawan kita ini adalah anggota mafia. Maka aku akan menyewa bodyguard yang seorang mafia juga!" Itu keputusan mutlak Kim Baekhyun, appa Kim Taehyung. Yang tentu saja sudah tidak dapat di bantah siapapun.
↘↘↘
Jungkook menekan gusar tombol lift yang menunjukkan angka 12. Ia sudah tidak sabar untuk melontarkan berbagai pertanyaan pada bosnya, Ketua Kim Namjoon.
"Ketua Namjoon!" Jungkook membuka pintu ruangan kerja bosnya dengan kasar.
"Diamlah Jungkook dan lihat berita ini." Mata lelaki bernama Kim Namjoon masih menatap layar tv di dinding ruangan kerjanya. Suaranya yang berat dan datar langsung membungkam bibir manyun Jungkook.
Jungkook mengikuti arah pandang ketua Namjoon.
Berita terbaru yang menayangkan tentang tragedi siang tadi. Tragedi penembakan di siang bolong di tengah jalan raya.
"Aku tau itu kau." Ketua Namjoon mematikan layar tvnya. Membenarkan posisi duduknya di kursi kerja kesayangannya.
"Aku? Memangnya aku apa?"
"Kau yang menembak mati laki-laki itu."
"Laki-laki apa?" Jungkook berucap bodoh dengan kepala yang ia miringkan ucul.
"Laki-laki yang akan menembak Kim Taehyung. Kau kan yang menembaknya dengan pistolmu?"
"Pistol apa Ketua Namjoon???"
"Aku tau persis cara mu menembak musuh di kepala Jungkook. Dan kau bilang sendiri akan mengunjungi toko bunga mu yang ada di daerah itu kan."
"Yayayaa." Jungkook mempoutkan bibir peachnya. Kemudian melanjutkan bicaranya.
"Laki-laki itu gila Ketua, dia akan membunuh anak kecil tak berdosa yang tidak tau apapun." Jungkook kesal. Ia mendudukkan pantatnya di sofa empuk di tengah ruangan.
"Aku yang bisa gila karena tindakan mu itu Jeon Jungkook. Seharusnya kau tau, kita tidak boleh ikut campur dalam kasus Kim Taehyung ini." Ketua Namjoon memijat pelan pelipisnya. Kepalanya pusing.
"Aku tidak ikut campur. Aku hanya refleks" Jungkook berkata angkuh.
↘↘↘
Flashback - On
Bunga yang indah nan cantik itu selalu membuat intensi namja dengan wajah manis di sebuah toko bunga tak henti mengamati bunga-bunga itu.
'Dorrr'
Dan suara letusan senjata api dari arah jalan raya merampas intensinya.
Jungkook memicingkan matanya. Banyak warga sipil yang berlari panik berlalu lalang membuat pandangannya sedikit terhalang.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Target (Vkook/Taekook)
FanfictionVkook-Taekook Jungkook, si snipper bayaran handal yang membuat Kim Taehyung (anak dari pengusaha terkaya se-Korea) dalam keadaan terancam kemudian dalam keadaan terlindungi. Jungkook dilema. Misinya kali ini sungguh membuatnya pusing. Ia harus membu...