"Aku tak melihat luka apapun pada Kim brengsek itu. Justru kau yang terluka. Menggelikan."
Suasana mansion megah itu terasa mencekam saat Ketua mereka terlihat gusar pada anak buahnya.
Mark yang terbaring lemah di ruang rawat yang berada di dalam mansion itu hanya mendengarkan ocehan Ketua nya.
Yugyeom? Ia hanya menunduk.
"Kalian berdua tidak akan dapat bayaran apapun! Besok, kita pastikan bahwa Kim Taehyung terluka!" Ketua mereka meninggalkan ruang rawat diikuti beberapa kaki tangannya.
"Argh! Jeon Jungkook brengsek!" Mark memekik keras. Beberapa menit kemudian setelah Ketua mereka meninggalkan kamar rawat mansion itu.
"Namja manis itu menarik huh? Aku tak mampu melukainya sedikitpun." Yugyeom hanya menerawang. Masih membayangkan wajah Jungkook.
"Kau gila!" Mark menoyor kepala Yugyeom dengan tangan kirinya.
"Hey! Kau juga terpesona padanya kan! Lihatlah kau bahkan terluka olehnya! Itu karena kau lengah dan malah menatap wajahnya! Dasar mesum!" Yugyeom tidak terima.
"Ya, ku akui memang wajahnya manis. Tapi aku tidak terpesona! Aku tertembak karena aku sempat heran."
Yugyeom memasang wajah bertanya-tanya. "Heran kenapa?"
"Bagaimana bisa namja dengan tubuh mungil dan kulit tanpa lecet seperti itu menjadi mafia pembunuh yang terkenal dengan kehebatan menembaknya. Bahkan wajahnya jauh dari wajah para pembunuh bayaran."
"Ya, wajahnya manis dan tegas. Belum lagi gigi kelincinya. Benar-benar menggemaskan."
Tanpa mereka berdua sadari -Yugyeom dan Mark- disampingnya adalah kasur milik Suga. Suga masih dirawat di ruang rawat mansion itu.
Ya, Suga mendengarkan dalam diam. Dalam kepura-puraannya memejamkan mata seolah tengah tertidur pulas.
' Namja manis bergigi kelinci yang melindungi Kim Taehyung huh? Jadi namanya Jeon Jungkook.'
↘↘↘
"Tuan Namjoon, anda memiliki tamu dari Wang Corp." Ujar sekretaris pribadi Ketua Namjoon yang memberikan informasi lewat telepon di ruang kerja milik bosnya. Ketua Namjoon menyerngit.
"Baiklah."
Dan tak lama masuklah seorang namja tampan dengan perawakan tinggi yang tegap.
"Tak kusangka pertemuan kita secepat ini Ketua Namjoon." Sapa namja itu yang langsung mendudukkan dirinya di sofa ruangan kerja Ketua Namjoon.
"Begitupula denganku." Ketua Namjoon tersenyum tipis.
"Sekretaris ku bilang tamu kali ini adalah Wang Corp. Ternyata cucunya yang datang."
"Kakek Wang masih sangat sibuk di Jepang. Aku yang mengendalikan di Korea." Jawab namja itu angkuh.
"Ada apa Sehun?"
Namja bernama Sehun itu tersenyum kecut. "Kenapa anak buahmu kini melindungi Kim Taehyung?"
"Jeon Jungkook. Dia bukan anak buahku. Dia anggotaku. Kau tau itu." Ucap Ketua Namjoon yang kini ikut duduk di sofa.
"Ya ya. Aku paham. Sampai kapan ia akan melindungi Kim Taehyung? Ini menggelikan. Bukankah yang menjalankan misi dariku untuk meletakkan chip itu handphone Taehyung adalan Jungkook? Dan sekarang ia melindungi namja yang ia buat dalam bahaya?"
"Bagiku dan Jungkook, misi adalah misi. Saat kau membayar untuk melakukan misi, maka kami melakukannya. Dan saat orang lain membayar untuk melakukan misi, kamipun melakukannya. Tanpa peduli apakah misi itu bertentangan dengan misi sebelumnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Target (Vkook/Taekook)
Fiksi PenggemarVkook-Taekook Jungkook, si snipper bayaran handal yang membuat Kim Taehyung (anak dari pengusaha terkaya se-Korea) dalam keadaan terancam kemudian dalam keadaan terlindungi. Jungkook dilema. Misinya kali ini sungguh membuatnya pusing. Ia harus membu...